Kamis, 08 Desember 2011
Ketika Sri Paus Jadi Bintang Iklan
Kamis, 8 Desember 2011, saya membaca berita dari Associated Press (AP) tentang Paus Benediktus XVI. Isinya, pada Rabu, 7 Desember 2011, Paus asal Jerman itu menyalakan Pohon Natal yang terbuat dari lampu yang dipasang di Umbria sacara jarak jauh. Sri Paus duduk manis di ruang kerjanya di Vatikan dan dengan hanya menyentuh tablet Sony S dengan jarinya, pohon natal yang dilukiskan terbesar di dunia itu serentak menyala, seperti terlihat pada gambar yang diambil dari suarapembaruan.com di atas.
Pohon natal itu terbuat dari hampir 1.000 lampu yang dipasang di atas Gunung Gubio dengan ukuran 450 meter kali 750 meter di atas sebuah area seluas 130.000 meter persegi atau hampir 30 kali lapangan sepakbola.
Meski sudah uzur, berumur 84 tahun, dan oleh sebagian kelompok dianggap kaku, Paus yang juga guru besar teologi ini terbuka terhadap kemajuan teknologi informasi. Bahkan dia menjadi magnet tersendiri bagi para produsen alat-alat teknologi canggih ini. Mereka berupaya datang ke Vatikan dan bertemu Paus dan memperkenalkan benda-benda itu kepada Sri Paus.
Sebelum memegang tablet Sony, Paus juga diberitakan sudah “berkenalan” dengan iPad. Bahkan, dilaporkan juga bahwa awal tahun ini bekas pembantu dekat Beato Yohanes Paulus II itu men-twit untuk pertama kalinya saat peluncuran portal berita Vatikan bernama news.va di iPad.
Ketika itu dia men-twitt menggunakan akun @news_va_en. Dia menulis begini, “Teman-teman yang baik, saya baru saja meluncurkan News.va. Terpujilah Tuhan Kita Yesus Kristus! Teriring berkat dan doaku, Benediktus XVI”.
Dikhabarkan pula bahwa Paus bernama Asli Joseph Alois Ratzinger ini memmiliki akun facebook. Terkait media social ini, Paus tidak mengharamkan media sosial seperti itu dan tidak mengasingkan diri dari hal-hal duniawi seperti itu. Dia malah meminta para pastor katolik untuk memanfaatkan media sosial itu facebook, twitter dan media sosial lainnya dalam berbagai gedget sebagai medium pewartaan.
Tetapi pada saat bersamaan Paus Benediktus XVI secara terselubung dijadikan bintang iklan produk-produk teknologi itu. Diharapkan, dengan diterima, apalagi dipakai Sri Paus, barang itu laku keras di seluruh dunia. Mungkin ada juga yang berpikir, setelah dipakai Paus, produk-produk itu terberkarti.
Apa yang dilakukan tablet-tablet itu baik iPad maupun Sony jauh lebih elegan dibandingkan yang dilakukan produk pakaian ternama Italia, Benetton Group belum lamam ini. Mereka bikin sensasi dengan menampilkan antara lain foto Paus Benediktus XVI berciuman dengan Imam Masjid Al Azhar, Kairo Ahmed Mohamed el-Tayeb. Tentu ini bukan peristiwa sesungguhnya. Tetapi hasil rekayasa manusia.
Foto ini sudah mengarah ke pelecehan dan penodaan agama serta pembunuhan karakter. Vatikan memprotes keras foto iklan itu dan menuntut perusahaan tersebut secara hukum. Foto itu pun kemudian ditarik. Dan, Benetton minta maaf kepada Vatikan.
Dengan fakta-fakta di atas, saya hanya mau menunjukkan bahwa tidak jarang Paus yang diasosiasikan suci dan menjaga jarak dengan dunia justru menjadi jualan produk-produk duniawi. Caranya pun macam-macam. Ada yang dilakukan secara elegan seperti tablet Sony dan iPad. Tetapi ada juga yang menekankan sensasi, tetapi malah menimbulkan masalah, seperti yang dilaukan Benetton. Jadi, Paus tetap menjadi magnet bagi siapa pun. (Alex Madji)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wajar saja kalau Sri Paus jadi target manufaktur. Beliau adalah pemimpin lebih dari satu milyar umat Katolik. Tapi buat saya (yg Katolik jg), gak ngaruh tuh hehehe
BalasHapusIkaisone, thanks ya udah komentar. Sama dong, saya juga tidak terpengaruh dengan perlakukan apa pun produk-produk itu terhadap Paus.
BalasHapusTerima kasih infonya gan.
BalasHapusBanyak cara akan dilakukan untuk menarik pelanggan, sama bro..., saya ga ngaruh juga, walaupun saya akui sony emang mantabsss.
Parfum Ori
Benetton Parfum.
----------