Selasa, 31 Januari 2012

Rahasia Disayang Suami


Senin, 30 Januari 2012, saya mendengar rekaman kotbah Pendeta Gilbert Lumoindong. Dalam khotbah itu dia berbicara tentang rahasia disayang suami. Tidak disebutkan kapan dan dimana khotbah itu diberikan. Sementara dari respons pendengarnya, saya menyimpulkan para pendengar khotbah itu adalah ibu-ibu.

Menurut Pendeta Gilbert Lumoindong, disayang suami bukan permohonan, tetapi kualitas hidup. Rancangan Allah bagi suami adalah kepala dan istri penopang. Peran ini tidak bisa dibolak balik. “Saya selalu bilang, kalau suami kepala, maka istri itu leher. Sebagai kepala, suami bisa tegas dan juga bisa lembut,” ujarnya.

Karena itu supaya istri disayang suami, paling tidak ada delapan hal yang perlu dilakukan. Pertama, bersyukur dengan apa yang ada. Jangan mengeluh. Semakin seorang perempuan itu mengeluh, suaminya semakin muak. Sebaliknya, sekali Anda tidak mengeluh, suami anda pasti akan semakin menyayangi anda. Ketika itulah hasrat seorang istri ingin dimanja secara otomatis akan terpenuhi. Kalau istri mau mengeluh, mengeluhlah pada Tuhan.

Kedua, hal yang paling menjengkelkan suami adalah ketika dia diatur dan menggurui. Suami itu senang mendengar usulan tetapi tidak suka diatur dan digurui. Karena itu jangan pernah mengatur dan menggurui suami Anda.

Ketiga, mampu mengatur keuangan dengan baik. Ini jauh lebih baik daripada memasak dengan baik. Wanita yang pintar masak tetapi boros tidak akan disayang suami. Ketika seorang istri bisa mengatur keuangan keluarga dengan baik, di situ suami akan tambah percaya pada istri dan semakin menyayangi istrinya.

Keempat, terbuka dan selalu apa adanya terhadap suami. Pria itu memang cepat marah tetapi dia lebih marah kalau dia dibohongi. Itu dosa yang tidak bisa diampun. Sebagai seorang kepala pasti ada naluri kebijakan. Kalau anda bohong, tetapi minta maaf, laki-laki pasti bisa luluh. Yang salah adalah sudah bohong, tetapi ngotot. “Ini sering terjadi pada ibu-ibu,” kata Gilbert disambut gelak tawa pendengarnya.

Kelima, mengatur anak-anak dengan damai sejahtera. Suami bangga ketika istrinya bisa mengatur anak dengan sempurna. Itu sebabnya, suami selalu memarahi istrinya kalau salah mengurus anak. Tetapi kalau mengurus anak dengan baik dan kemudian anak-anaknya sukses, istrinya tidak akan pernah dipuji secara langsung. Tetapi dia akan menceritakan kepada orang tentang kehebatan istrinya mendidik anak.

Keenam, tidak mencemburui dan mencurigai suami. Naluri pria, kalau dicurigai malah berbuat benaran. Jadi, percayailah pada suami Anda. Sebab, kata Gilbert, kalau dia selingkuh, misalnya, pasti akan terkuak. Sehubungan dengan itu, para istri harus pintar-pintar membaca perubahan sikap dan perilaku suaminya.

Ketujuh, mendengarkan dan memberi dorongan postif kepada suami. Kadang-kadang, suami tidak butuh tanggapan. Tetapi cukup mendengar dan memberi dukungan kepada dia.

Kedelapan, dekat dengan Tuhan, suka berdoa tetapi tidak sombong rohani. Kebanggan pria paling utama adalah kalau istrinya takut pada Tuhan dan tidak mengalami kesombongan rohani.

Nah, Anda setuju dengan delapan rahasia disayang suami dari Pendeta Gilbert itu? Ungkapkan pandangan dan tanggapan Anda pada kolom komentar di bawah tulisan ini.

Sumber Foto: http://www.tomspender.com/page/2/

Kamis, 26 Januari 2012

Demokrasi ala Demokrat


Nasib Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di ujung tanduk. Posisinya sebagai Ketua Umum Partai sudah dibahas dalam rapat Dewan Pembina di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Selasa, 24 Januari 2012 malam. Hasilnya, nasib Anas diserahkan kepada SBY.

Apa apa dengan Anas? Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini terlilit masalah dugaan korupsi pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang dengan tersangka Muhammad Nazaruddin dan pembangunan pusat olahraga Hambalang di Sentul, Bogor, tidak jauh dari kediaman SBY.

Nama Anas disebut sebagai salah satu orang yang menerima duit haram itu. Bukan hanya dia. Nama Sekretaris Dewan Pembina Andi Mallarangeng yang kini menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga juga disebut.

Tetapi dibandingkan Andi, tudingan terhadap Anas jauh lebih kencang. Bahkan, Anas disebut-sebut memanfaatkan uang dari berbagai proyek itu untuk menyuap peserta kongres Partai Demokrat sehingga terpilih sebagai ketua umum pada kongres partai itu di Bandung dua tahun silam.

Tetapi Anas belum terbukti bersalah. Dia belum diperiksa terkait kasus baik yang dituduhkan Nazaruddin maupun saksi Yulianis yang menyebut ada aliran dana untuk mantan Ketua Umum PB HMI itu. Tetapi nasib dia sebagai Ketua Umum partai sudah dibahas Dewan Pembina.

Memang belum jelas benar bahwa Anas akan dipecat. Tetapi kalaupun akan dipecat, mekanisme apa yang dipakai untuk melengserkannya? Apakah Dewan Pembina bisa memecat seorang ketua umum yang terpilih secara demokratis, terlepas dari aksi suap menyuap, dalam sebuah kongres?

Saya tidak paham benar aturan internal partai yang lahir pada era reformasi itu. Tetapi logika sederhana orang awam mengatakan, kalau Anas mau dilengserkan, tempuhlah jalur yang demokratis. Dengan kata lain, lengserlah Anas dengan forum setingkat kongres. Menurut saya ini cara yang demokratis.

Bila SBY serta merta memecat Anas, tanpa kongres, itu bukan contoh bagus bagi demokrasi yang dia gembar gemborkan selama ini. Demokrasi jangan hanya dipraktekkan pada tataran negara, tetapi mulai dari partai politik. Partai politik yang ademokratis dan menguasai negara hanya akan menjadikan negara itu tiran dan otoriter. Bila ini terjadi maka Indonesia akan kembali ke Orde Baru atau bahkan lebih jauh dari itu. Dan, SBY tidak beda dari Soeharto.

Lebih dari itu, penyingkiran Anas tanpa jalur Kongres hanya akan memperkuat dugaan orang selama ini bahwa Anas memang menjadi korban persaingan politik internal Partai Demokrat. Anas yang tidak ikut berdarah-darah mendirikan partai ini belum diterima betul oleh mereka yang mendirikan partai sejak awal, termasuk oleh keluarga Cikeas.

Sebab kalau memang partai itu mau membersihkan kadernya, seharusnya nasib Andi Mallarangeng juga dibahas. Tetapi bagaimana Andi dibahas sementara dia ikut dalam rapat Dewan Pembina tersebut. Andi juga seharusnya dicopot dari Menteri Pemuda dan Olahraga dan dengan rela menghadapi pemeriksaan dugaan korupsi yang terungkap dalam persidangan Nazaruddin bersama Anas Urbaningrum. Mari kita tunggu langkah selanjutnya. (Alex Madji)

Foto: http://www.taushiyah.com/?p=256

Selasa, 24 Januari 2012

Dahlan Iskan Masuk Demokrat?


Situs berita Vivanews.com menurunkan foto Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di bawah berita “Dahlan Iskan Akan Benahi 20 Pabrik Gula” pada Selasa, 24 Januari 2012 pukul 15.11 WIB. Dalam foto itu, pemilik Jawapos Grup ini mengenakan kemeja putih lengan panjang. Jari telunjuk kanannya menunjuk sesuatu di depannya, hingga lengan kemeja itu tersingsing hingga hampir ke siku. Sementara tangan kirinya dialaskan entah di atas meja atau podium.

Tetapi yang menarik bukan gayanya. Tetapi sebuah lintasan garis warna biru di sepanjang kancing kemeja putih itu mulai dari leher. Ini bahasa simbol. Kecil tetapi memberi makna mendalam. Warna antara lain selalu terkait politik. Dalam konteks politik Indonesia, warna biru identik dengan Partai Demokrat. Maka apa yang dilakukan Dahlan Iskan tidak lain adalah politik identitas.

Melihat foto itu pikiran saya langsung teringat pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pendiri Partai Demokrat ini, setiap kali acara keagamaan di kediaman pribadinya, di Puri Cikeas, Gunung Putri Bogor, selalu mengenakan kemeja seperti ini. Kemeja putih atau baju koko, tetapi ada garis penanda. Biru. Garis ini meski kecil, tapi mencolok di tengah warna putih yang begitu dominan. Ini identitas SBY. SBY adalah demokrat. Begitupun sebaliknya.

Karena itu ketika melihat foto ini, batin saya bertanya jangan-jangan Dahlan Iskan sudah masuk Partai Demokrat. Sebab sejauh ini belum ada khabar terang benderang bahwa pria yang melakukan transplantasi hati di Cina itu masuk partai politik. Meskipun, media-media di bawah Grup Jawapos terang-terangan mendukung SBY sejak berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Dukungan itulah yang membuat Dahlan Iskan duduk pada pos-pos strategis Pemerintahan SBY. Mulai dari Dirut PLN hingga Menteri BUMN saat ini. Politik balas budi.

Kalaupun sudah masuk Demokrat juga tidak soal. Itu hak politik Dahlan Iskan. Hanya saja, ketika seorang pemilik media menjadi partisan seperti itu, independensi medianya terhadap pemerintah dan partai yang dimasukinya pasti luluh. Ada conflict of interest di sana. Meskipun, seperti kata Jurgen Habermas, filsuf Jerman, tidak ada hal yang bebas kepentingan.

Tetapi mudah-mudahan media-media Dahlan Iskan tetap membela kepentingan publik dan menjadi ruang dialog publik, lagi-lagi meminjam istilah Habermas, menuju masyarakat komunikatif. Bukan hanya menjadi corong Partai Demokrat yang (kalau betul sudah) dimasukinya dan corong pemerintah. (Alex Madji)

Sumber foto: http://bisnis.vivanews.com/news/read/282475-dahlan-iskan-akan-benahi-20-pabrik-gula

Jumat, 20 Januari 2012

Theindonesianway.com


Theindonesianway.com adalah sebuah weblog yang didirikan teman saya Sixtus Harson. Dia seorang blogger yang menyebut dirinya on and off bloger alias blogor kapal selam. Mulai awal pekan lalu, Januari 2012, dia serahkan pengelolaan weblog ini kepada saya. Di bawah Haris, sapaan akrabnya, weblog itu berbahasa Inggris dan bersifat umum. Tetapi di bawah saya, weblog ini diubah ke dalam bahasa Indonesia dengan fokus olahraga, terutama sepakbola.

Saya ingin weblog ini diperuntukkan bagi pembaca Indonesia atau pengguna Bahasa Indonesia di luar negeri. Penduduk Indonesia yang begitu besar adalah pasar yang potensial. Mayoritas dari mereka berbahasa Indonesia. Hanya sedikit yang menggunakan Bahasa Inggris.

Karena saya saat ini berkecimpung di olahraga, maka saya prioritaskan berita-berita sepakbola, yang menjadi olahraga massal dan sangat disukai mayoritas penduduk negara ini. Penyuka olahraga ini bukan hanya lelaki tetapi juga perempuan. Cewek-cewek tidak hanya tertarik pada aksi para pria dalam mengolah si kulit bundar di lapangan hijau, tetapi dan terutama karena ingin menyaksikan tampang para pemain yang tampan dan seksi. Inilah daya tariknya.

Itu sebabnya, saya menerjemahkan berita-berita sepakbola dari luar itu ke dalam Bahasa Indonesia untuk pembaca Indonesia, baik hasil-hasil pertandingan, bursa trasfer pemain, maupun klub. Sesekali akan dilakukan analisi pertandingan.

Fokus kedua weblog ini adalah gosip seputar para pemain, terutama terkait kehidupan pribadi, dunia percintaan, pacar, selingkuhan, atau sisi lain kehidupan para pemain yang glamour di luar lapangan. Kepingan-kepingan cerita seperti ini selalu menarik perhatian publik.

Semoga dua hal itu cukup menarik perhatian pengunjung. Karena itu, bagi Anda pengunjung blog ini, silahkan mengklik www.theindonesiaway.com untuk mendapatkan berita-berita sepakbola dan gosip para pemain.

Selasa, 17 Januari 2012

Baru Keluar Kota Lagi


Selasa, 17 Januari 2012. Saya ditugaskan ke Kupang. Meliput acara peresmian kantor Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN), Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ini tugas keluar kota pertama dalam dua tahun terakhir. Meski singkat, saya tetap menerima tugas ini. Sekedar untuk refreshing, gumamku dalam hati ketika menerima tugas tersebut.

Berangkat dari Jakarta menggunakan Garuda Indonesia pukul 07.45 WIB. Berangkat tepat waktu. Tentu saja saya naik gratis karena dibayar pemerintah. Sempat transit selama 40 menit di Denpasar, lalu melanjutkan perjalanan ke ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tiba pukul 13.00 Waktu Indonesia Tengah di Bandara El Tari Kupang. Dari Jakarta saya jalan bersama Kabag Hukum Direktorat Jenderal Kelautan dan Perikanan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (KP3K) Bapak Hanung.

Ternyata di Kupang ada acara Partai Golkar pada saat bersamaan. Begitu pesawat yang kami tumpangi tiba, regu penyambut Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo semuanya mengenakan jaket kuning. Di mana-mana bendera Golkar bertebaran. Foto Ketua Umum partai beringin itu Aburizal Bakrie dan Bendaharanya Setya Novanto juga terpampang di mana-mana.

Dari Bandara kami langsung ke lokasi acara. Ikut dalam rombongan sang menteri. Meski sudah pakai iung-iung polisi, para pengendara kendaraan umum tidak mau peduli. Saking ingin menjaga jarak, mobil Avanza yang kami tumpangi terpaksa ngebut hingga mencium mobil rombongan yang ada di depannya. Untung sentuhannya tidak keras, sehingga tidak membahayakan kami yang ada di dalam mobil, juga tidak menimbulkan kerusakan berarti pada mobil. Kecuali Kijang Inova yang persis di depan kami sedikit penyok bagian belakangnya.

Meski terjadi insiden, tidak ada protes. Perjalanan dilanjutkan. Tibalah kami di tempat acara. Kantor BKKPN yang baru itu terletak di atas bukit di Bolok, Kabupaten Kupang. Agak jauh dari pemukiman. Pemandangan di depannya indah. Sebuah teluk. Di bibir pantai, sebuah kapal sedang melepas sauh.

Acara hari itu berlangsung hanya satu jam. Isinya, pidato-pidato para pejabat pusat dan daerah, lalu penyerahan bantuan dan penghargaan terhadap sejumlah pihak. Acara itu dihadiri juga anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar seperti Yosef Nai Soi yang datang mengenakan jas Partai Golkar.

Selesai acara, kami mencari makan siang. Padahal sudah pukul 16.00 WIT. Sebetulnya saya tidak lapar-lapar amat. Tetapi harus mengikuti pejabat yang membawa saya. Akhirnya juga makan dengan menu ikan bakar. Tadinya mau cari sei, makanan khas Kupang, tetapi restoran yang dituju close. Akhirnya terdampar di depot makan ikan bakar. Makan siang baru dilakukan pukul 17.00 WIB. Singkat cerita, kami (saya bersama dua orang pejabat dan dua staf KP3K), kekenyangan. Hujan lebat mengirigi kami menuju Hotel Swiss Belinn Kristal, Kupang, tempat kami menginap. Sebelum diambil alih Swiss Bel, nama hotel ini adalah Kristal.

Baru saja sampai hotel, saya merebahkan badan sebentar di dipan. Sejenak menyaksikan acara televisi, seperti pertandingan Liga Super Indonesia antara Persisam Samarinda versus Persib yang berakhir dengan kemenangan Persisam 2-1 dan diwarnai adu jotos antara M Ilham dan rekannya di tim nasional dari Persisam yang pernah main di Persib. Lalu menyaksikan tenis Grand Slam Australia Terbuka.

Setelah itu masuk kamar mandi. Baru saja ingin berendam air panas di Bath up, telepon berdering. "Ditunggu dilobi mau diajak makan lagi," bunyi suara lembut di balik telepon, Alfi, staf humas KP3K. Makan lagi makan lagi. Padahal, saya ingin menulis biar bisa istirahat lebih cepat. Tetapi apa mau dikata. Mengikuti keinginan birokrat. Meluncurlah kami ke Restoran Nelayan yang hanya sepelempar batu jauhnya dari hotel.

Di sana, saya hanya mencicip tiga potong udang tepung goreng, secuil ikan, dan sei, plus buah. Cukup. Selebihnya menemani para pejabat itu makan dan mendengar organ tunggal. Asyik juga. Baru pulang hotel, pukul 22.00 WITA dilanjutkan dengan menulis berita dan membuat dan mengunggah catatan ini. Inilah pengalaman keluar kota setelah dua tahun absen. (Alex Madji)

Senin, 16 Januari 2012

Pungli Itu Terjadi di Depan Gereja


Minggu, 15 Januari 2012 pukul 09.45 WIB. Perayaan ekaristi di Gereja Santa Maria Regina (Sanmare), Sektor IX Bintaro Jaya belum kelar. Tetapi saya sudah duduk di antara gerobak jajanan di depan gereja. Ya, saya tidak mengikuti perayaan ekarisiti hari itu karena harus menemani anak sulung saya bermain. Tadinya dia ingin ke Sekolah Minggu. Tetapi karena libur, saya mau tidak mau menemaninya bermain.

Pagi itu saya kelaparan. Dari rumah hanya sarapan dua potong ubi rebus, seekor ikan bakar, dan secangkir kopi. Bermaksud diet dan mengurangi konsumsi nasi, saya alpa sarapan nasi. Ternyata perut ini tak kuat. Dasar perut nasi. Maka saya berburu sarapan. Gado-gado pakai lontong.

Baru saja saya duduk di samping gerobak dan memesan gado-gado, sebuah mobil patroli dari Security Bintaro Jaya parkir di belakang saya. Seorang berpakaian security dan bekepala plontos duduk di belakang kemudi. Tampkanya sudah cukup berumur. Sementara seorang ibu melenggak lenggok menagih di antara para pemilik gerobak. “Saweran-saweran,” ujar ibu gemuk itu cukup keras sambil bergaya seperti penyanyi dangdutan keliling kampung.

Setelah selesai menagih, ibu itu lalu menghampiri sang sopir. Menjulurkan tangannya ke dalam. Sementara pemilik gado-gado, tempat saya pesan gado-gado, juga buru-buru menyerahkan sebungkus gado-gado.

Kesaksian para pemilik gerobak di situ menyebutkan, petugas security dari Bintaro Jaya saban Minggu memungut uang dari para penjual makanan di depan gereja dan supermarket Hari-Hari itu. Besarnya, Rp 5.000 per gerobak. “Mereka sih enak. Main pungut. Kita yang susah. Belum tentu dagangan kita laku,” ujar seorang bapak yang menggelar makanan, dadangannya, di atas motor.

Pedagang lain memberi kesaksian bahwa dari satu lokasi itu saja, Security Bintaro Jaya ini bisa meraup Rp 50.000. Belum dari tempat lain. Sebab mereka keliling mulai dari sektor I dan mengutip dari setiap penjual.

Belum lagi jatah reman yang meskipun besarannya tidak tentu. “Kalau pereman kadang datang sendiri. Dia terima berapa pun yang kita kasih. Dia juga bagi dengan teman-temannya karena mereka banyak temannya,” kisah penjual lainnya tercekat menahan ludah.

Para pedagang kecil ini tidak luput dari pungutan liar seperti itu. Padahal, mereka hanya berdagang sekali seminggu di depan gereja tersebut. Pungutan liar ternyata tidak hanya dilakukan oleh aparat resmi negara, tetapi juga “pegawai” partikelir swasta seperti petugas security tadi. Betapa enaknya hidup sang security itu yang hanya mengutip dari hasil keringat dan jerih payah orang lain. Lalu apa bedanya dia degan preman?

Ah, memang kadang kala kita sulit membedakan antara security yang berarti (menjaga) kemanan dengan preman di negara yang full of free man alias preman.

Keterangan foto: Tampak dalam Gereja Santa Maria Regina. Foto diambil dari http://brideandgroomjournal.wordpress.com/2011/05/26/our-wedding-detail/

Sabtu, 14 Januari 2012

(Bukan) Emansipasi Perempuan


Beberapa tahun terakhir, gerakan emansipasi perempuan sangat kencang. Saking kuatnya, para aktivis perempuan, terutama di negara-negara barat menabrak tradisi yang sudah hidup berabad-abad. Di kalangan Gereja Katolik, misalnya, ada perempuan yang ingin ditahbiskan menjadi pastor. Tentu saja hal ini dilarang. Atau di Gereja Anglikan Inggris, ada perempuan yang ingin ditahbiskan menjadi uskup. Hal ini memicu perpecahan di internal gereja tersebut. Akibatnya, sejumlah umat Anglikan dan para pemimpinnya pindah ke Katolik.

Di dunia politik, perjuangan emansipasi perempuan juga kuat. Hillary Clinton pernah bertarung dengan Barack Obama untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat Amerika Serikat empat tahun silam. Kalau saja menang, dia menjadi presiden perempuan pertama negara adidaya itu.

Meskipun di negara lain seperti di Filipina dan Indonesia, perempuan sudah tampil sebagai orang nomor satu. Corason Aquino dan Gloria Macapagal Arroyo menjadi presiden di Filipina. Di Indonesia, Megawati Soekarnoputri juga menjadi presiden.

Masih di Indonesia, keterwakilan perempuan di parlemen diatur dalam undang-undang, minimal 30 persen. Meskipun, tidak semua partai memenuhi aturan ini. Untuk menduduki jabatan di komisi-komisi independen pemerintah, keterwakilan perempuan juga sangat diperhatikan. Minimal 30 persen.

Tentu saja, hal-hal seperti di atas mebanggakan. Tetapi saya kemudian tergelitik oleh fakta baru belakangan ini. Seperti di kereta api disediakan gerbong khusus wanita. Atau, di sejumlah mal seperti di Giant Bintaro dan Living World, Alam Sutra, Serpong, keduanya di Tangerang Selatan, ada tempat parkir khusus untuk perempuan. Mungkin di tempat-tempat lain juga ada. Ada tulisan “For Women”.

Penyedian tempat-tempat khusus itu adalah bahasa simbol. Perempuan diistimewakan. Mereka diperlakukan khusus. Sampai di sini tidak masalah. Tetapi sebenarnya, disadari atau tidak, ada makna lebih dalam dan negatif di balik penyediaan tempat-tempat khusus seperti itu.

Kenapa? Sebab dengan penyediaan tempat-tempat khusus bagi perempuan, maka mereka tetap ditempatkan manusia kelas dua. Mereka distigmakan sebagai manusia lemah. Mereka belum merdeka dan cengkeraman laki-laki. Semakin banyak tempat yang dikhususkan bagi perempuan, maka semakin terisolasi perempuan. Pengkhususan tempat bagi perempuan tidak serta merta membebaskan mereka dari tindakan kriminal. Sebab kriminalitas tidak mengenal jenis kelamin.

Karena itu, menurut saya, pengkhususan seperti ini justru merupakan langkah mundur dari perjuangan emansipasi wanita yang menuntut kesetaraan perempuan dengan laki-laki dalam berbagai bidang, termasuk dalam urusan tempat parkir sepert ini.

Lantas, saya coba melihat arti emansipasi itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Disebutkan, ada dua arti. Pertama, “Pembebasan dari perbudakan; kedua, persamaan hak di berbagai aspek kehidupan masyarakat (seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria). Jadi, pengkhususan seperti itu justru menegasikan arti emansipasi dan perjuangan aktivis perempuan. (Alex Madji)

Foto diambil dari: http://coldwind08.wordpress.com/2010/10/12/keadilan-dalam-gerbong-khusus-wanita/

Kamis, 12 Januari 2012

Inilah Calon Penantang Barack Obama


Mitt Romney, tampaknya akan menjadi bakal calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. Meskipun perebutkan kursi calon presiden dari partai ini belum final, tetapi mimpi Romney untuk menantang Barack Obama yang sudah pasti menjadi capres dari Partai Demokrat bakal terwujud setelah memenangi Kaukus Iowa beberapa hari lalu. AS menggelar pemilu presiden pada 6 November mendatang.

Tetapi sebelum mendapat kursi calon presiden itu, dia harus menyingkirkan rekan-rekan satu partainya terlebih dulu. Satu-satu demi satu lawan-lawan politik internal partai pun tersingkir.

Lalu siapa Mitt Romney? Nama lengkapnya adalah Willard Mitt Romney. Kelahiran Detroit, Michigan 12 Maret 1947. Putra bungsu dari pasangan George W Romney dan Lenore Romney. George W Romney yang pernah menjadi eksekutif perusahan otomotif pada 1948 dilahirkan di daerah koloni Mormon di Chihuahua, Meksiko. Sementara ibunya orang Amerika Serikat Asli. Mereka keturunan Inggris, Skotlandia, dan Jerman.

Romney adalah keluarga politisi, kaya raya, dan agamis. Ayahnya, George W Romney pernah menjadi Gubernur Negara Bagian Michigan. Sementara ibunya pernah menjadi misionaris Mormon di Prancis.

Ketika Mitt Romney masih berumur lima tahun, orang tuanya pindah dari Detroit ke Bloomfield Hills ketika ayahnya dinobatkan sebagai CEO American Motors dan menyelamatkan perusahaan itu dari kebangkrutan. Saat umur 12 tahun, bapaknya menjadi seorang figur yang dikenal luas bulik karena sering muncul di berita media cetak dan elektronik. Romney kecil lantas sangat terkagum-kagum dan mengidolakan ayahnya itu. Dia pun membaca majalah-majalah otomotif, mengikuti perkembangan otomitif, dan bercita-cita menjadi seorang eksekutif di industri otomotif di suatu hari kelak seperti Georgo W Romney. Mereka juga punya gereja sendiri, Detroit Stake of The Church of Jesus Christ of Latter Day (Gereja Mormon).

Mitt Romney kemudian disekolahkan di Cranbrook School di Bloomfield Hillas, sekolah khusus untuk lelaki. Sementara pendidikan tinggi diselesaikan di Stanford University, Brigham Young University (BA), dan Harvard University (MBA JD). Ketika ayahnya maju pada pemilihan Gubernur Michigan, dia ikutan berkampanye untuk ayahnya. Akhirnya, George terpilih sebagai Gubernur Michigan, bahkan menjabat selama dua periode. Mitt sendiri sempat magang di kantor ayahnya, selama menjadi Gubernur Michigan.

Setemat kuliah dia bekerja di Boston Consulting Group (BCG) sebagai konsultan manajemen. Posisi ini ternyata menjadi persiapan baginya untuk duduk sebagai chief eksekutif di kemudian hari. Latar belakang pendidikan Romney memang sesuai dengan bidang kerjanya itu.

Sukses
Pada 1977, Romney direkrut Bain & Company, sebuah perusahan konsultan manajemen di Boston yang didirikan Bill Bain dan sejumlah mantan karyawan BCG beberapa tahun sebelumnya. Setahun berikutnya dia dinobatkan sebagai vice presiden dan perusahaan itu berkembang sangat pesat di bawah Romney. Bayangkan klien-klien mereka adalah perusahaan-perusahaan besar seperti Monsanto Company, Outboard Marine Corporation, Burlington Industries dan Corning Incorporated. Bukan hanya menangani sejumlah perusahaan itu, tetapi juga tanam modal di banyak perusahaan. Intinya di bawah Romney, Bain & Company meraksasa.

Romney tidak hanya sukses di bisnis, tetapi dia juga aktif di gereja. Bukan hanya tenaga yang dia abdikan, tetapi juga dana. Dia juga menata banyak hal di Gereja Mormon. Selain merumuskan tata perayaan Hari Minggu, dia juga menggunakan Kitab Suci dan Book of Mormon untuk memimpin kongregasi dan pengajaran. Peran dan kedudukannya di Gereja Mormon sangat signifikan.

Pada 1994, Romney terjun ke politik. Semula dia mau maju sebagai anggota senat dari jalur independen. Tetapi kemudian dia menyeberang ke Republik 1993 dan resmi mendaftar sebagai calon senator pada Februari 1994 dari Partai Republik. Pada saat bersamaan dia berhenti dari Bain & Company serta menanggalkan kepemimpinannya di Gereja Mormon.

Pada pemilu awal September 1994, dia berhasil mengalahkan pengusaha John Lakian di Massachusetts dengan meraih 80 persen suara. Kemenangan itu tak terlepas dari keputusannya membeli jam tayang televisi untuk mensosialisasikan pesan dan menghimpun dana untuk kampanye menjadi senator. Tetapi pada pemilihan umum November, sebagai pendatang baru dia hanya kalah tipis dari Kennedy yang sudah bertahun-tahun duduk di senat. Kennedy raih 58 persen suara, sementara Romney 41 persen. Gagal menjadi anggota senat, Romney kembali ke dunia bisnis yaitu di Bain & Company.

Lalu pada 2002 dia bertarung pada pemilihan Gubernur Negara Bagian Massachussetts. Dia dinilai orang yang layak untuk maju sebagai calon gubernur setelah sukses sebagai Presiden Salt Lake City Olympic Committee. Benar juga. Romney akhirnya terpilih sebagai Gubernur Massachussets pada November 2002 dengan 50 persen suara mengalahkan rivalnya dari Demokrat, Shannon O’Brian yang hanya meraih 45 persen suara.

Romney efektif mulai menjabat Gubernur Massachussetts pada 2 Januari 2003. Dia sukses memimpin negara bagian itu. Banyak gebrakan dibikin.

Pengalaman kesuksesan baik sebagai pengusaha maupun sebagai Gubernur Massachussetts itulah yang mau ditawarkannya untuk rakyat Amerika pada Pemilu Presiden 6 November mendatang. Bahkan, kalau akhirnya berhasil menjadi calon presiden dari Partai Republik, dia berjanji akan mengalahkan Barack Obama. Tetapi sebelum itu dia harus menyingkirkan calon-calon lain di internal Partai Demokrat. (Alex Madji)

Rabu, 11 Januari 2012

iPhonesia Calon Pesaing Kaskus


IPhonesia adalah komunitas penggemar fotografi yang menggunakan iDevice, produk-produk Apple seperti iPod, iPhone, dan iPad serta produk-produk yang menggunakan iOS sebagai platform. Karena itu, mereka menyebut diri sebagai (i)device (Pho)tographer indo(Nesia) atau disingkat iPhonesia.

Kamis, 12 Januari 2012, komunitas ini genap berusia satu tahun. Hanya dalam tempo 365 hari, mereka bertumbuh menjadi sebuah kelompok yang dahsyat dengan jumlah anggota 4.000-an orang. Mereka cukup diperhitungkan. Paling tidak terbaca dari jumlah perusahaan yang mendukung acara mereka seperti Simpati, First Media, Gopego.com, Pentax, dan @apelkroak.

Dalam blog iPhonesia.posterous.com disebutkan, dalam rangka ulang tahun pertama ini, mereka menggelar sejumlah acara seperti online event, sayembara logo, dan Birthday Party.

Disebutkan, “Jadi, tanggal 12 Januari 2012 (angkanya cantik ya, walau gak secantik dirimu hehe), untuk pemanasan sebelum the main partynya, kita akan mengadakan online event dengan acara CHALLENGE RALLY! Wow keren!!! Cool!!! Gokil!!! Eh tapi apaan sih itu? Kita suruh moto sambil ikutan rally kayak dakar gitu? Bukaan!!! Jadi gini, Seharian dari pagi sampai malam, akan ada sejumlah photo challenge dengan tema sebagai berikut:
1. Landscape (poto pemandangan alam dr atas bukit, sejauh pandang kulepaskan *banci mic- ya pokoke poto pemandangan yah, gunung, laut, kebon teh, kebon sawi, kebon toge dll) hashtag wajib #1phonesialandscape
2. Street (poto jalanan) (bukan deng, poto ttg apapun yg ada di jalanan, mau orang2nya, objek2 menarik kayak sepeda ontel, dll, mau cari referensi buka aja tag #isteri) #1Phonesiastreet
3. Hdr (poto human development rogram. Maksa deh luuu ahahaha. High dynamic range, yg jago jelasin anak2 HDRi monggo kalo kurang jelas tanya sama mereka) #1PhonesiaHDR
4. Self portrait (yg ini gak usah dijelasin ya, pasti pada jago semua!! Hihihihi. Tenang, mods @sialan_ dah kita blacklist dr chall ini supaya persaingan berjalan imbang. O ya, kudu moto narsis ya, gak boleh dipotoin orang laen) #1PhonesiaNarsis
Cat: tagnya pake #1Phonesia bukan #iPhonesia angka 1 bukan I.”

Acara itu juga dirangsang dengan hadiah-hadiah menarik. Pemenang untuk masing-masing tema: 1. HDR: 1 set lensa (macro, wide, fish eye, tele) + tas HBO, 2. Street: modem +tas HBO, 3. Landscape: modem+tas HBO, 4. Selfportrait: Modem wifi+tas HBO dan untuk Grand Prize adalah sebuah Pentax Pocket Camera.

Dengan mengutip blog di atas saya hanya mau menunjukkan bahwa komunitas ini besar dan pasti menghasilkan uang karena didukung banyak sponsor. Uang, sudah pasti bukan tujuan awal pendiri komunitas ini, Aries Lukman. Dia hanya sekedar mengumpulkan orang-orang yang memiliki hobi yang sama: fotografi dengan menggunakan produk yang sama pula: produk-produk Apple. Mereka lalu membentuk grup mailing list yang kini beranggotakan 1.400-an orang.

Ternyata proses kreatifnya disambut baik. Bahwa sekarang komunitas ini membesar patut dihargai, diberi aplaus, dan layak ditiru. Bahkan, pada ulang tahun pertama mereka mengusung tekad “One Step To A Giant Leap” alias Satu Langkah Menuju Sebuah Lompatan Raksasa. Wah, mau menjadi seperti Kaskus dan menyaingi mereka ya Om? Sukses ya. Dan terakhir, selamat ulang tahun iPhonesia. (Alex Madji)

Senin, 09 Januari 2012

Merasakan Changi di Soetta



Minggu, 8 Januari 2011, saya mengantar adik ipar ke Terminal tiga Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Dia bersama suami dan anaknya pulang ke Yogyakarta setelah hampir satu bulan berada di Jakarta.

Memasuki terminal tiga, ada pemandangan yang berbeda dibandingkan terminal satu dan dua. Terminal tiga berbeda dengan terminal satu dan dua yang kumuh dan terasa sumpek. Berada di terminal tiga, serasa sedang berada di Bandara Changi Singapura. Meskipun masih kalah jauh dari bandara tersebut. Tetapi paling tidak ada sedikit kemiripan dan ada nuansa Changi.

Memasuki halaman parkir, suasanya teduh. Pohon-pohon trembesi memayungi mobil-mobil yang diparkir di bawahnya. Tempat parkir pun bersih, jauh dari para pedagang kaki lima seperti yang ada di parkiran terminal satu dan dua. Mobil dan para sopir terlindungi dari teriknya panas matahari. Suasana teduh seperti ini juga tidak ditemukan di bandara satu dan dua yang kering gersang.

Parkirannya juga tertata rapih. Tidak ada taksi, apalagi ojek motor yang berkeliaran bebas seperti di terminal satu dan dua yang walaupun sudah ditertibkan, tetap saja ambur adul.

Memasuki ruang pengunjung dan pengantar, para tamu disambut dengan ruang yang lega. Cukup Bersih. Pada masa natal seperti ini, pohon natal dan patung Sinter Klas masih nangkring di sana. Lebih dari itu kita merasa seperti sedang berada di mal. Padahal berada di terminal satu dan dua, rasanya seperti berada di pasar inpres. Pengap karena penuh asap rokok dan kotor.

Naik ke lantai dua terminal tiga, kita disambut toko yang diominasi Batik Keris dan tempat-tampat makan minum di sisi kiri dan kanan lorong yang lebar dan lega. Sementara di ujung sana, ada pintu masuk untuk boarding internasional dan domestik. Sambil menunggu jadwal boarding, para pengantar bisa duduk-duduk di sofa yang tersedia. Atau duduk sambil ngopi-ngopi atau sekedar menikmati bakso Ino atau berbagai jenis jajanan lainnya di sana.

Sementara di lantai bawah tadi, ada Bakmi Gajah Mada yang satu porsi mie goreng seharga hampir Rp 50.000. Masih ada Jacko Donuts. Jadi, setelah keluar dari ruangan check in, sebelum boarding, Anda masih bisa bercengkrama yang mengantar dengan keluarga di tempat-tempat makan seperti itu sambil menunggu waktu boarding.

Tidak seperti di terminal satu dan dua yang kalau sudah boarding, Anda dan keluarga yang mengantar terpisah. Atau, kalau mau masih bercengkerama dengan keluarga harus keluar lagi dan nanti masuk lagi melewati prosedur pemeriksaan. Ribet dan pasti akan tergopoh-gopoh karena jarak dari tempat check in ke ruang tunggu sangat jauh.

Alangkah bagusnya kalau seluruh terminal internasional Soetta seperti Terminal III ini yang sekarang baru dihuni AirAsia. Selain disain yang minimalis dan hemat energi karena cahaya dari luar begitu terang, juga kebersihan yang terjaga, tertib dan (seharusnya) bebas rokok. Kendaraan juga diparkir dengan rapi di tempat yang layak, teduh, dan aman, seperti di Changi, Singapura. Dengan begitu, Bandara Soetta layak disebut bandara internasional. Bukan seperti pasar inpres sebagaimana keadaannya sekarang ini. (Alex Madji)

Jumat, 06 Januari 2012

Derbi Manchester, Misi Balas Dendam MU


Putaran ketiga Piala FA akhir pekan ini mempertemukan Manchester United (MU) dan Manchester City di Stadion Etihad, kandang City, pada Minggu (8/1). Laga Derby Manchester ini semakin seru dan bergengsi, setelah klub dari Eastland itu dihuni pemain-pemain top dunia.

Ditambah lagi kecerdikan pelatih Roberto Mancini untuk meramu para pemain hingga menjadi sebuah tim yang solid dan kuat. Kini mereka bertengger di puncak klasmen sementara Liga Utama Inggris. Meskipun, di Liga Champions mereka kalah bersaing dan kalah pengalaman.

Kehebatan City di Liga Utama Inggris sudah dirasakan sejumlah tim, termasuk tim-tim besar seperti MU dan Liverpool. City menang atas dua tim ini dengan skor telak. Dalam laga di Stadion Etihad pekan ini, Liverpool disikat tiga gol tanpa balas. Lebih tragis lagi dialami MU di Old Trafford pada Oktober 2011. Di hadapan pendukungnya sendiri, MU dilumat 6-1. Ini kekalahan paling memalukan MU di kandang.

Karena itu MU mengusung misi balas dendam dalam lawatannya ke Eastland besok malam. MU tentu ingin mempermalukan City di depan pendukungnya sendiri, seperti mereka mempermalukan MU di hadapan penggemar fanatiknya. Bila perlu, dengan gol yang lebih banyak dari yang dicetak City di Old Trafford.

Tetapi, ini bagai mission imposibble. Sebab, mental anak-anak asuh Sir Alex Ferguson sedang hancur menyusul dua kekalahan beruntun di Liga Utama Inggris masing-masing dari Blackburn Rovers di kandang sendiri Sabtu (31/12) lalu dengan skor 2-3 dan Newcastle United saat bertandang ke Stadion Sport Direct Arena, New Castle, pada Rabu (4/1) atau Kamis (5/1) dini hari WIB dengan skor 0-3.

Meskipun pelatih MU Sir Alex Ferguson meminta para pemainnya tidak perlu panik. Sebab, ini masih awal tahun dan ini bukan malapetaka yang hebat. Peluang mereka mempertahankan gelar juara musim ini belum tertutup. Intinya, pria yang genap 70 tahun itu tetap optimis anak-anak asuhnya akan bangkit.

Secara klasmen, MU juga masih kalah dari City. MU masih setia di peringkat kedua klasmen sementara dengan nilai 45. Sedangkan City bertengger di puncak dengan 48 poin atau selisih tiga angka. Belum lagi, sejumlah pemain inti MU tidak bisa diturunkan karena terbelit cedera panjang, seperti Cleverley, Fabio, Evans, Ashley Young, David Fletcher, Vidic, dan Rio Ferdinand.

Bisa Terwujud
Tetapi misi balas dendam MU bukan tidak mungkin terwujud. Sebab, Manchester City yang juara Piala FA musim lalu juga bakal tidak diperkuat oleh sejumlah pemain kuncinya. Mancini tidak bisa menurunkan Gareth Bale yang dilarang bermain. Begitupun Mario Balotelli, Owen Hargreavas, dan Sami Nasri yang masih berkutat dengan cedera.

Sementara Yaya Toure yang dinobatkan sebagai pemain terbaik Afrika 2011 juga tidak bisa turun memperkuat City karena harus bergabung dengan tim nasional Pantai Gading yang sedang mempersiapkan diri mengikuti turnamen Piala Afrika. Untuk barisan depan, Mancini hanya mengandalkan striker internasional Argentina Sergio Aguero. Meskipun masih ada Endin Dzeko di bangku cadangan. Sementara di gelandang, bekas pelatih Inter Milan itu mengandalkan duet James Milner dan Nigel de Jong. “Kami kehilangan banyak pemain, dan ini menjadi persoalan bagi kami,” kata Mancini seperti dilansir soccernett.espan.go.com.

Apalagi, dari pertemuan head to head keduanya, MU masih unggul. Dalam tiga pertemuan terakhir, MU menang dua kali dan hanya sekali kalah. MU kalah 1-6 dari City di Liga Utama Inggris pada 23 Oktober 2011. Tetapi pada ajang Community Shield, 7 Agustus 2011, MU menang tipis 3-2 atas City. Begitupun pada Liga Utama Inggris 16 April 2011, MU menang 1-0.

City hanya bermodalkan pada kemenangan telak 6-1 di Old Trafford dan bermain di hadapan pendukung sendiri. Meski begitu, Mancini bertekad memenangkan derbi itu. “Ini memang kejuaran pertama kami selama bertahun-tahun. Oleh karena itu kami perlu melakukan apa pun yang bisa kami lakukan untuk memenangkan pertandingan ini,” kata Mancini mencoba beroptimis.

James Milner yakin sekali bahwa MU mengusung misi balas dendam. “Itu (kekalahan di Old Trafford Oktober lalu) sudah sangat melukai mereka. Siapa pun, mulai dari pemain sampai manajemen pasti sangat bersemangat untuk membalas kekalahan itu,” kata Milner.

Karena itu dia meminta rekan-rekannya untuk waspada. “Kami harus menyadari itu. Semangat mereka pasti tiga kali lipat,” ucapnya.

Kemenangan City atas MU pada laga itu akan melanjutkan kiprah mereka di ajang Piala FA. Sebaliknya, kekalahan bagi MU membuat mereka hanya akan konsentrasi pada Liga Utama dan Piala Eropa.

Ferguson menyadari bahwa Manchester City yang sebelumnya dia beri gelar “noisy neighbours” (tetangga yang ribut) menjadi pesaing MU dan bakal memotong dominasi MU di berbagai kompetisi. “Kami lawan mereka pada semifinal tahun lalu dan tahun sebelumnya. Tahun ini, kami sama-sama di Liga Eropa dan sekarang kami harus berhadapan di Piala FA,” ujar Ferguson.

“Kami harus aku kenyataan bahwa City akan menantang dalam kompetisi-kompetisi dengan kami. Selalu ada peluang di mana kami bisa bertemu pada titik tertentu, mungkin tidak setiap tahun tetapi secara reguler. Ini hasil undian yang berat untuk kami dan untuk mereka,” imbuh pria asal Skotlandia itu. (Dari berbagai sumber/Alex Madji)

Sumber foto: http://www.liputanonline.com/2011/10/22/mancini-saya-belajar-dari-alex-ferguson928417/

Kamis, 05 Januari 2012

Rebutan Lapak PSSI


Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali kisruh. Kelompok yang dulu digulingkan dari kepengurusan, kini berupaya menggulingkan mereka yang duduk di tampuk kekuasaan PSSI saat ini. Ada balas dendam di sana.

Apa soal? Kisruh ini sebenarnya rebutan lapak belaka. Harus diakui selama berpuluh-puluh tahun, banyak orang yang hidup, bahkan kaya, karena terlibat dalam kepengurusan sepakbola. Kepentingan ekonomi dan politik dibalut dengan alasan murni; mengurus dan memajukan sepakbola di negeri ini.

Ketika lapak-lapak yang dikuasai selama ini diambil, marahlah mereka. Sebaliknya mereka yang baru membangun lapak berupaya untuk bertahan. Apalagi belum ada untung yang diraih.

Lapak yang menjadi pemicu kekisruhan terbaru ini adalah rebutan hak siar. Selama PSSI dipimpin Nurdin Halid, hak siar pertandingan Liga Super Indonesia ada pada ANTV dengan durasi kontrak selama 10 tahun. Setiap tahun dana dari hak siar untuk PSSI hanya Rp 10 miliar per tahun atau Rp 100 miliar untuk masa kontrak 10 tahun.

Nilai kontrak ini kalah jauh dari Malaysia. Sponsor sepakbola di negeri jiran itu berjibun. Dan, Asosiasai sepakbolanya mendapat dana besar dari hak siar pertandingan liga. Belajar dari situ, saat pengurus baru pimpinan Djohar Arifin masuk, mereka merombak.

Dimulailah proses tender. Singkat cerita, yang memenangkan tender hak siar Liga Primer Indonesia yang digelar PSSI adalah MNC Group untuk durasi 4 tahun. Pasalnya, nilai tawaran mereka sangat tinggi. MNC berjanji memberi Rp 100 miliar ke PSSI pada tahun pertama, Rp 200 miliar pada tahun kedua, Rp 400 miliar pada tahun ketiga, dan Rp 600 miliar pada tahun keempat. Tentu saja PSSI pilih yang menguntungkan.

Tetapi menjadi soal karena PSSI pimpinan Djohar Arifin tidak menyelesaikan terlebih dahulu kontrak dengan ANTV yang berdurasi 10 tahun tadi. Dan, pemilik ANTV adalah Nirwan Bakrie yang selama ini menghidupi dan bahkan mendanai PSSI hingga melakukan pembinaan tim nasional ke Uruguay. Mereka merasa dirugikan dan marah.

Padahal, kalau PSSI pimpinan Djohar Arifin arif, searif namanya, dan bijak serta tidak terdorong semangat asal bukan orang lama, seharusnya selesaikan terlebih dahulu perjanjian kontrak dengan ANTV baru dibuka tender baru. Bahkan, kalau mereka bersedia menyaingi tawaran MNC, hak siar diberikan saja kepada mereka. Opsi lainnya, hak siar itu dibagi dua antara MNC dan konsorsium ANTV, misalnya. Kalau saja itu dilakukan dari awal, kisruh seperti ini kemungkinan tidak membesar.

Itu baru satu soal. Masih banyak lapak lain yang diperebutkan antara dua kubu, yaitu kubu Arifin Panigoro yang sekarang memimpin PSSI dan Nirwan Bakrie yang berjuang untuk menggelar Kongres Luar Biasa untuk kembali ke PSSI.
Nah untuk mengatasi soal seperti ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai kepala negara harus turun tangan. Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie perlu didudukan di satu meja melakukan “perundingan” untuk menyelesaikan urusan pembagian lapak-lapak tadi guna mengakhiri kemelut PSSI. Tanpa itu, apa yang terjadi saat ini akan terus berulang dan rugi akhirnya adalah masyarakat sepakbola Indonesia. (Alex Madji)

Rabu, 04 Januari 2012

Be Passion


Saya baru rampung membaca buku “Your Journey To Be The UltimateU” karya Rene Suhardono. Judulnya Bahasa Inggris. Tetapi ditulis dalam Bahasa Indonesia. Seperti saya janjikan pada artikel sebelumnya, “Penghujung Tahun di Oh La La”, saya membagikan isi buku itu kepada Anda.

Buku ini adalah kumpulan tulisan Rene di klasika Kompas setiap hari Sabtu. Juga merupakan lanjutan dari buku pertamanya berjudul “Your Job is NOT Your Career”. Karena itu, dia menganjurkan supaya sebelum baca buku ini, baca dulu buku pertama tersebut.

Bahkan dia meminta, jangan hanya membaca buku setebal 261 halaman plus halaman-halaman komentar dan kata pengantar dari halaman pertama sampai akhir. Perlu waktu satu hari untuk merenung topik demi topik. Benar juga sih. Tanpa waktu merenung, buku ini bisa dibaca hanya dalam beberapa jam. Bahasanya ringan, enak dibaca, dan mudah dimengerti. Meskipun substansi yang disajikan sulit.

Buku ini sebenarnya membahas dua kata “passion” dan “purpose”. Dia mendefinisikan passion sebagai, “Segala hal sangat, sangat, sangat diminati sehingga tidak pernah terpikir untuk tidak mengerjakannya.” Tetapi passion tidak sama dengan hobi, meskipun mirip. Passion adalah anak tangga pertama sebuah perjalanan karier. Sementara purpose adalah hal-hal yang dinilai super sehingga harus dicapai.

Tetapi karier tidak sama dengan kerja. Karier lebih mengenai diri sendiri. Karier bicara soal pemenuhan kebahagian dan ketercapaian. Sementara pekerjaan hanya alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan tertentu dan alat bagi individu untuk terus tumbuh sebagai pribadi dan professional. Seseorang bisa dipecat dari pekerjaan, tetapi tidak dari karier.

Passion akan memberi nilai tambah pada pekerjaan. Tanpa passion, kerja hanya sekedar untuk mendapatkan gaji dan fasilitas kerja lainnya. Tanpa passion, pekerjaan menjadi rutinitas dan lambat laun dijalani karena keterpaksaan saja. Tetapi dengan passion, pekerjaan dilakukan dengan hati dan senang. Dengan passion kita bakal menikmati pekerjaan kita. Dengan passion aktivitas paling menantang sekalipun tetap akan menyenangkan.

Lebih dari itu, passion akan mengubah diri sendiri dan bahkan mengubah dunia. Google dan Facebook menjadi raksasa teknologi dan bisa mengubah dunia berawal dari passion. Tetapi untuk bisa mengubah diri sendiri dan dunia, ada banyak hal yang diperlukan dan menjadi syarat.

Seperti terus bermimpi, belajar dari pengalaman, mau mendengar, percaya diri, berkontribusi, tidak takut gagal, hidup ugahari, tetapkan prioritas, jaga keseimbangan antara kerja dan keluarga, menjalin relasi yang luas, punya visi, misi, berani memulai tanpa menjadikan modal sebagai penghalang memulai usaha, punya target, cinta, dan masih banyak lagi. Semua hal itu dibahas Rene dalam 40 bab bukunya.

Intinya kesuksesan tidak bisa diraih dengan semudah membalik telapak tangan. Tetapi kesuksesan tidak hanya diukur dengan harta yang bisa ditumpuk dan jabatan yang dipandang. Dalam passion, kesuksesan hanyalah buah atau hasil. Jadi kesuksesan tidak hanya diukur dari hasil, tetapi juga dari proses.

Lalu bagaimana Anda tahu bahwa Anda memiliki passion? Ciri-cirinya sederhana. Anda dikuasai oleh semacam keresahan positif untuk selalu berkreasi, berkarya dan berkontribusi. Keresahan mendera kalau hari ini tidak lebih baik dari kemarin dan semangat untuk memastikan bahwa besok akan lebih baik dari hari ini.

Nah sekarang tinggal melihat ke dalam diri dan cocokkan dengan cirri-ciri itu. Kalau sudah ada passion, tinggal dijalankan dengan sejumlah syarat di atas. Maka pasti Anda akan memetik kesuksesan. Selamat mencoba. (Alex Madji)

Selasa, 03 Januari 2012

Bubarkan Saja Polri

Kepolisian Republik Indonesia sungguh memalukan. Tidak ada yang patut dibanggakan dari institusi ini. Bayangkan, mereka baru saja membantai rakyat sipil di Mesuji Lampung dan para pengunjuk rasa di Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat. Dalam dua kasus itu, polisi berpihak pada pemilik modal. Bukan kepada rakyat yang dirugikan oleh pemilik modal.

Polisi yang dibayar dengan pajak rakyat itu justru menjadi musuh rakyat. Bukan hanya dalam kasus kekerasan seperti itu, tetapi juga dalam kasus penegakan hukum lainnya. Para pencuri kakap dilindungi, sementara rakyat kecil dijebloskan ke penjara hanya karena kasus sepele. Soal ini, sudah terlalu sering terjadi.

Simaklah apa yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Ini yang terbaru. Seorang bocah berusia 15 tahun, dipukul tiga orang polisi, diinterogasi, sebelum akhirnya ditahan oleh polisi hanya karena mencuri sandal jepit di kantor polisi. Miris dan memalukan.

Beritanya tersiar di kantor berita asing seperti AP. Kantor berita ini menyebutkan, ribuan orang menggelar aksi demo dengan meletakkan sandal jepit murah di kantor polisi, sebagai bentuk perlawanan dan sindiran terhadap polisi.

Polisi memenjarakan bocah itu dengan alasan penegakan hukum. Tetapi kok mereka tidak pakai alasan yang sama untuk menyeret para jenderal yang memiliki rekening gendut yang asal muasal dananya tidak jelas? Kok polisi tidak berani menangkap para koruptor kelas kakap yang mencuri uang negara bermiliar-miliaran dan triliunan dan lari keluar negeri?

Makin jelas bahwa pisau hukum negara ini tajam ke bawah (rakyat jelata), tetapi tumpul ke atas (penguasa, pemilik modal, dan pencuri uang rakyat). Penegakan hukum di negara ini sungguh-sungguh tidak adil. Padahal prinsip dasar hukum adalah harus adil. Hukum hanya berlaku bagi rakyat kecil. Sementara mereka yang berkuasa dan kaya bisa mengangkangi hukum seenak udelnya.

Polisi republik ini memang cemen. Beraninya cuma kepada rakyat kecil. Sedangkan kepada penggede bangsa ini takut. Mungkin karena mereka sendiri juga maling. Dan, maling dilarang saling meneriaki. Maling dilarang teriak maling.

Karena itu, lebih baik polisi negara ini dibubarkan saja dan diganti pramuka. Uang negara tidak perlu dihabiskan untuk menggaji mereka yang tidak mengayomi dan melayani masyarakat, seperti motonya. Selanjutnya, sebagian kecil dari anggaran untuk kepolisian dipakai untuk beli sandal jepit masyarakat. Sisanya, untuk mengentas kemiskinan yang dialami puluhan juta rakyat Indonesia.

Senin, 02 Januari 2012

Detik-detik Peralihan Tahun

Selasa, 2 Januari 2011. Ini hari kedua pada tahun baru. Tidak ada hal luar biasa yang saya mau ceritakan, selain cerita detik-detik peralihan tahun dari 31 Desember 2011 ke 1 Januari 2012.

Tahun ini, kami merayakan malam pergantian tahun di rumah saja. Tahun sebelumnya, kami merayakan peralihan tahun di Puncak, Bogor bersama saudara-saudari sekampung. Ketika itu acaranya seru. Doa, nyanyi-nyanyi sampai pagi, dan bakar ayam kampung sambil menikmati dinginnya udara daerah pegunungan kami lakukan saat itu.

Sementara pada peralihan tahun ini, acaranya sederhana. Kami, 21 orang, menggelar acara di rumah saya, Graha Bintara GR 41 No 3. Meski tidak seseru tahun lalu, kami upayakan agar momen-momen peralihan tahun ini berkesan. Sejak Sabtu, 31 Desember 2011 pagi, kami sudah siapkan sejumlah hal, terutama berkaitan dengan makanan.

Istri saya, Susi Berindra sudah belanja daging babi 4 kilogram, ikan kakap 6 ekor, udang, sosis dan bakso. Karena tanpa kordinasi yang baik, sepupu saya, Ino Jemabut juga beli tiga kilogram daging babi. Jadilah jumlah daging babinya sangat banyak.

Belum lagi, ada tambahan ikan dari adik ipar saya, Caecilia Rilis yang rumahnya hanya berselang satu rumah dari rumah saya. Rencananya, babi akan dipanggang, sementara ikan, udang dan sosis dibakar.

Tetapi tidak semua barang itu “diselesaikan” malam itu. Kami hanya bakar ikan kakap. Sementara udang dan sosis yang sudah ditusuk menjadi sate udang urung dibakar karena takut tidak bisa dihabiskan. Dan, yang paling penting, sudah keburu lapar.

Selama proses itu, kami isi dengan tetabuhan gendang dan nyanyi-nyanyian. Nyanyian daerah asal kami tentu saja; Manggarai, Flores, NTT. Sampai anak-anak satu kompleks menonton kami. Saking hebohnya. Maklum, acara di rumah itu mengalahkan acara bakar-bakar yang digelar RT di tempat yang tidak jauh dari rumah kami. “Kami juga terhibur,” kata ketua RT saat bertemu pada detik-detik setelah pergantian tahun.

Setelah tenaga habis dipakai untuk bakar ikan dan nyanyi-nyanyi, kami makan malam pukul 22.00 WIB. Agak terlambat memang. Menunya, babi panggang, ikan bakar, dan sayur daun singkong. Sederhana, tetapi cukup nikmat.

Sayangnya, setelah makan sejumlah orang pulang ke rumah masing-masing yang kebetulan dekat. Sementara istri dan anak-anak saya sudah ngantuk berat persis pada detik-detik peralihan tahun.

Akhirnya, yang tersisa untuk melantunkan doa syukur dan permohonan pada ujung dan awal tahun itu hanya enam orang. Dalam kekhuskan, kami berenam, mewakili 15 orang lainnya tadi bersyukur atas hikmat dan nikmat yang sudah diterima pada 2011. Sambil melantunkan permohonan agar diberi kesehatan yang prima, kesuksan dalam pekerjaan, dan kemampuan mewujudkan niat dan harapan pada tahun baru ini.

Kami juga berdoa bagi mereka yang sudah berpulang agar mereka diterima di sisi Tuhan Yang Mahakuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan. Itulah doa kami pada peralihan dan awal tahun 2012. Smoga Tuhan berkenan mendengar.

Kami tidak mengakhir tahun dengan pesta kembang api. Apalagi petasan. Di tempat lain, bakar kembang api dan petasan ramai dilakukan. Nah, tahun baru Anda seperti apa? (Alex Madji)