Jumat, 30 November 2012

Ingin Blog Ini Jadi “Emas”


Jumat, 30 November 2011 saya mengunjungi blog milik Joko Susilo di www.jokosusilo.com. Blog ini sangat ramai. Hal itu terlihat dari jumlah komentar pada setiap artikelnya. Rata-rata di atas 100 komentar per artikel. Juga, jumlah yang like di page facebook-nya mencapai 43.071. Padahal, dari sudut “updating”, blog ini tidak di-update setiap hari. Sekali dua hari baru di-update. Tetapi setiap informasi yang disampaikannya adalah "emas". Pengetahuan dan informasi yang sangat berharga bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang mencintai dunia maya.

Dari sekian banyak artikel di sana, yang menyedot perhatian saya adalah tulisannya berjudul "9.157.946 View itu Dimulai dari Page View Pertama" yang diposting pada 15 November 2012. Artikel ini menceritakan catatan tentang jumlah halaman yang dilihat pemirsa blog tersebut sepanjang waktu sejak didirikan pada Januari 2008. Sepanjang sejarah blog itu, total pageview-nya sudah mencapai 9.157.946 kali. Luar biasa.

Begini penuturan dia, "Lama tak cek stat blog, tadi iseng-iseng buka statistik blog ini. Di statistik wordpress, tertera angka 9,157,946 views all-time. Artinya, blog JokoSusilo.com ini sudah dilihat sebanyak 9.157.946 kali. Ya, angka tersebut merupakan salah satu pencapaian yang diraih blog ini selama online di bloghosphere sejak Januari 2008."

Dia melanjutkan, "Jadi jika di Indonesia anggap misal ada sekitar 50-an juta pengguna internet, dan dianggap masing-masing visitor berkunjung sekali, berarti kira-kira satu dari lima pengguna internet di Indonesia pernah mengunjungi blog ini."

Membaca ini, saya langsung kecut. Pasalnya, blog saya ini masih jauh dari itu. Lebih dari itu, isi blog saya ini belum segmented dan terarah seperti dia. Tetapi pada saat bersamaan saya terlecut pesannya untuk terus maju dan membenahi blog ini. Sebab bukan tidak mungkin, blog ini akan sampai pada pencapaian seperti itu.

Saat ini, data per 30 November 2012, pageview sepanjang masa blog saya ini memang baru 102.811. Tetapi, menurut saya, angka ini cukup lumayan. Sebab, saya baru serius mengasuhnya selama hampir 1,5 tahun terakhir. Tentu saaya belum puas dengan capaian itu. Minimal, saya ingin seperti capaian Joko Susilo. Bila perlu lebih dari itu. Mudah-mudahan suatu saat blog ini bisa “emas” dan berguna bagi banyak orang..

Niat itu semakin diteguhkan oleh kata-kata Joko Susilo dalam artikelnya tadi. Dia menulis, "Apapun bidang kegiatan atau pekerjaan anda saat ini. Tak perlu minder atau merasa tak percaya diri dengan kondisi yang anda alami saat ini. Selalu optimis dengan apa yang anda harapkan. Bersyukur dengan apa yang diperoleh dan dialami. Dan tantang diri anda untuk meraih yang lebih baik lagi dengan doa dan berusaha." (Alex Madji)

Rabu, 28 November 2012

Mengintip Aktivitas Public Figure Politik di Twitter


Selasa, 27 November 2012 saya alpa meng-update blog ini. Rencananya saya menulis tentang tema ini kemarin sore dari rumah. Tetapi ternyata gagal karena sejumlah kegiatan. Nah, Rabu 28 November 2012 ini saya ingin menulis tentang aktivitas para tokoh publik, utamanya di bidang politik di media sosial khususnya di twitter.

Saya mengikuti (follow) akun sejumlah pengamat, tokoh, dan politisi di Indonesia. Sebagai contoh, saya menjadi follower Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring (@tifsembiring) yang memiliki followers sebanyak 464.239 dan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana (@dennyindrayana) dengan followers 121.066.

Dibanding Denny, Tifatul Sembiring jauh lebih aktif dalam berkicau. Hal itu terlihat dari data tweet mereka per Rabu 28 November 2012 pukul 12.15 WIB. Tifatul sudah 18.156 tweets, sedangkan Denny Indrayana baru 10.309. Aktivitas Denny mungkin menurun setelah mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tersandung karena kicauannya yang memojokkan para pengacara, sehingga dia harus berhati-hati dalam berkicau.

Sementara di kalangan pengamat dan aktivis politik Fajroel Rachman adalah yang paling aktif. Pemilik akun @fajroel ini memiliki 134.541 followers dengan 121.855 kali tweet. Banyak hal yang dikicaukan Fajroel. Misalnya, "Kenapa yang diutamakan mobil listrik dan mobil esemka? Bukankah transportasi publik yang harus jadi prioritas, tanya ke Menperin MS Hidayat." "Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di level 4.315.597 turun 0,51 persen."

Yang tidak kalah aktifnya adalah Rektur UIN Komarudin Hidayat dengan nama akun @komar_hidayat. Sang Profesor sudah 15.373 berkicau dengan jumlah pengikut 133.088. Banyak hal yang dikicaukan mantan Ketua Panwaslu Pemilu 2004 ini, mulai dari percikan pemikiran dan renungan, sampai aktivitasnya pribadinya.

Sedangkan dari kalangan anggota partai politik, Indra J Piliang yang dulunya seorang peneliti CSIS dan pengamat politik tetapi kemudian bergabung dengan Partai Golkar adalah yang paling aktif. Pemilik akun @IndraJPiliang itu sudah 83.979 kali berkicau dengan jumlah pengikut 61.051. Sementara pengurus Partai Demokrat Ulil Abshar Abdallah dengan alamat akun @ulil baru 68.737 kali berkicau, meski unggul dalam jumlah pengikut (215.455 orang) dibanding Indra.

Anggota DPR Budiman Sudjatmiko dengan akun @budimandjatmiko menjadi anggota PDI Perjuangan yang paling aktif berkicau di twitter. Dengan followers 82.675 orang, mantan pentolan PRD ini sudah 49.223 kali berkicau. Dia mengalahkan mantan Sekjen partai moncong putih Pramono Anung yang memiliki akun @pramonoanung. Wakil Ketua DPR itu unggul jumlah pengikut atas Budiman Sudjatmiko dengan 91.638, tetapi baru 10.749 kali berkicau atau kalah jauh dari Budiman.

Kader PDI-P yang cukup juga aktif di twitter, terutama menjelang pemilihan kepala daerah (pemilukada) Jawa Barat adalah Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki (@tmasduki) yang maju sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar.

Sementara Ketua Umum Partai Demokrat yang sedang menghadapi masalah terkait sejumlah tuduhan kasus korupsi dalam sejumlah kasus, Anas Urbaningrum yang memiliki akun @anasurbaningrum paling jarang berkicau di twitter. Meski jumlah followernya mencapai 169.243, tetapi baru 8.519 kali kicauan.

Apa yang disampaikan di atas hanyalah sebuah fakta. Meski kecil tetapi data-data ini cukup memberi makna. Angka-angka di atas paling tidak berbicara banyak tentang popularitas mereka. Popularitas akan menjadi sangat penting bagi mereka, terutama menjelang pemilu 2014 demi terpilih kembali. (Alex Madji)

Senin, 26 November 2012

Ketika Kegembiraan Natal Menyergap


Dalam penanggalan liturgi Gereja Katolik, Minggu, 25 November 2012 kemarin adalah Hari Raya Tuhan Raja Semesta Alam. Ini menandai berakhirnya masa biasa dan siap memasuki masa adven, masa penantian akan kelahiran Tuhan Yesus Kristus yang disebut natal pada 25 Desember. Masa adven tahun ini dimulai pada Minggu, 2 Desember 2012.

Sementara dalam Gereja Kristen Protestan, masa adven tidak dikenal. Begitu memasuki Desember, mereka merayakan natal. Karena itu sering kali natal bersama di gereja-gereja ini dirayaka sebelum tanggal 25 Desember. Padahal di dalam gereja Katolik, natal bersama baru bisa digelar setelah natal atau dilakukan selama masa natal, bukan pada masa adven.

Terlepas dari perbedaan seperti itu, seminggu sebelum memasuki bulan Desember, suasana kegembiraan natal mulai tercium. Pohon-pohon natal sudah mulai dipasang di rumah-rumah dan di kantor-kantor, dan pusat-pusat perbelanjaan. Jadwal kebaktian natal sudah ditempelkan di papan-papan pengumuman kantor.

Sebuah teman di facebook, misalnya, mengabarkan bahwa dia sudah memasang pohon natal di rumahnya dua minggu sebelum memasuki bulan Desember. Di suatu kantor di kawasan Gatot Subroto juga, sebuah pohon natal mini nan mungil dipasang di depan kursi seorang karyawan kantor itu lengkap dengan lampu natal kerlap kerlip.

Sementara di sebuah grup Blacberry Messanger (BBM), seorang kawan mengirimkan undangan lomba koor dari sebuah mal di kawasan Jakarta Selatan. Dia lalu menanyakan anggota grup BBM itu yang dulunya adalah anggota klompok koor Magnificat Gereja Katolik Hati Kudus Kramat Jakarta Pusat apakah mau mengikuti lomba berhadiah Rp 22 juta tersebut. Tetapi karena lama tidak ngumpul dan tidak aktif, maka sebagian anggota yang mayoritas sudah menikah dan sudah punya anak tersebut memutuskan untuk tidak terlibat dalam perlombaan ini.

Jauh sebelum itu, teman lain lagi mengirim undangan perlombaan paduan suara menjelang natal di sebuah mal di kawasan Bumi Serpong Damai. Bahkan perlombaan koor ini diiming-imingi hadiah senilai Rp 30 juta.

Kelompok koor yang saya sebutkan tadi beberapa tahun silam memang rutin mengikuti lomba koor menjelang natal di mal-mal. Pernah meraih juara satu. Pernah juga meraih juara harapan satu. Meski hadiahnya tidak seberapa ketika itu, tetapi kegembiraan mengikuti lomba sungguh luar biasa. Rela mengikuti latihan berjam-jam sepulang kerja atau menghabiskan malam minggu untuk berlatih. Kegembiraan itu kukan melulu karena lombanya, tetapi terutama karena gairah natal yang begitu luar biasa dan mempesona.

Kegembiraan itu kini mulai, seminggu menjelang Desember. Lagu-lagu natal, lamat-lamat mulai terdengar. Pernak pernik natal mulai menghiasi pusat-pusat perbelanjaan. Tidak ketinggalan diskon-diskon natal dan akhir tahun yang menggiurkan menjadi bagian integral dari kegembiraan natal itu.

Nah, menjelang masa adven dan natal tahun ini, saya hanya berharap semoga kegembiraan natal seperti yang sebut di atas tadi juga menyergap Anda, dalam kondisi apapun Anda. Semoga dalam kegembiraan itu, Anda menyambut Dia, sang Juru Selamat. Minimal, Anda bisa membagikan kegembiraan itu kepada orang lain di sekitar Anda. Akhirnya, selamat menikmati kegembiraan dan keceriaan natal. (Alex Madji)

Sabtu, 24 November 2012

Tips Jadi Miliarder Melalui Blog


Dalam edisi Sabtu, 24 November 2012 ini saya mencoba menjahit dan mendaur ulang dua artikel tentang bagaimana meningkatkan pengunjung blog melalui mesin-mesin pencari dan ngblog itu ternyata bisa mendatangkan uang, bahkan bisa menjadi orang kaya. Dua artikel itu saya ambil dari situs Tempo.co yang melapor tentang kegiatan Kopdar Blogger Nusantara di Makassar, Sulawesi Selatan dalam tiga hari ini. Kedua artikel itu saya rangkum dalam judul di atas, "Tips Jadi Miliarder dari Blog".

Acara itu diisi dengan talk show dan workshop yang bertujuan membekali para blogger, khususnya untuk para pemula tentang bagaimana menulis kreatif dan bagaimana menghasilkan tulisan yang bermanfaat dan berkualitas. Para peserta Kopdar Blogger Nusantara yang diikuti oleh blogger dari hampir seluruh Indonesia itu juga dibekali dengan ilmu fotografi.

Pada salah satu sesi, tampil sebagai pembicara adalah Ketua Komunitas Anging Mamiri yang merupakan komunitas blogger paling Populer di Sulawesi Selatan Syarifullah Daeng Gassing. Menurutnya, para penjelajah Internet biasanya mencari blog atau artikel yang mereka butuhkan melalui mesin pencari, seperti Google, Yahoo!, atau Bing. Mereka akan menuliskan kata kunci yang dicari dan bukan alamat blog. Jika seorang blogger bisa memunculkan blog-nya pada urutan pertama dalam daftar hasil pencarian, dia bisa disebut sangat beruntung. Sebab, posisi alamat blog di Google juga bakal menentukan jumlah kunjungan ke blog tersebut.

Karena itu dia membagi tips supaya blog Anda bisa tampil pada urutan teratas daftar pencarian Google.

Pertama, adalah dengan aktif menulis artikel dan melakukan blog update. Jika blog rutin diisi tulisan baru, otomatis popularitasnya di Google terangkat. Dengan demikian, peluang blog ini untuk tampil pada urutan pertama dalam sistem algoritma mesin pencari itu meningkat.

Kedua, blogger bisa memasukkan sejumlah kode tertentu berupa kata kunci agar mudah terkait dengan mesin pencari. Kata kunci ini ditempatkan pada tag judul. Ini lantaran mesin pencari biasanya memantau bagian awal dari sebuah laman, seperti judul.

Ketiga, mengupayakan agar tautan pada blog bisa dipromosikan oleh blog atau situs lain. Ini akan menjadi semacam bentuk dukungan yang bisa menarik traffic dari situs lain.

Keempat, jangan memasang foto berukuran besar atau musik karena akan memperlambat waktu pengunjung untuk mengaksesnya. Seorang blogger juga sebaiknya memperhatikan tampilan pada berbagai peramban, seperti Firefox, Mozilla, Internet Explorer, Opera, dan Safari.

Hasilkan Duit
Sementara itu, blogger Asri Tadda pada acara yang sama mengatakan, menjadi blogger selain untuk menyalurkan bakat menulis, tetapi juga bisa mendatangkan uang banyak bila ditekuni secara serius. Di luar negeri, para blogger yang sudah lama eksis dan rutin membuat tulisan, penghasilan yang diperoleh dalam sebulan bisa mencapai miliaran rupiah. Di Indonesia, kondisinya tak jauh berbeda. Asri sendiri adalah salah seorang blogger profesional di Makassar. Blog yang ia kelola adalah www.asritadda.net. Ia juga memiliki sekolah blogging bernama Asta Media Group.

Asri menjelaskan, jika seorang blogger berniat menjadikan blog sebagai sumber penghasilan, dia harus menekuninya dengan serius. Kuncinya adalah rajin melakukan updating. “Kalau pengelolaannya bagus, penghasilan yang masuk lumayan,” ucapnya.

Asri sendiri sudah membuktikannya. Saat ini, dia memiliki hampir 1.000 blog. Tidak semua dia kelola sendiri, melainkan ada tim khusus yang melakukannya. “Dari beberapa blog yang saya kelola, penghasilan yang masuk bisa mencapai Rp 200 juta dalam sebulan,” kata Asri, yang juga melayani konsultasi komersial untuk memenangi pencarian di Google.

Karena itu dia melihat masa depan bloging ini sangat cerah. Apalagi internet semakin sering dan mudah diakses publik, yang membutuhkan informasi cepat dan spesifik.

Hal senada diungkapkan blogger profesional asal Jakarta, Budi Putra. Menurutnya, ada dua tipe blogger dengan penghasilan menjanjikan. Pertama, blogger yang juga bekerja sebagai publisher. Kedua, blogger yang bekerja sebagai penulis freelance.

Blogger merangkap publisher, bisa menentukan tema apa yang ingin diangkat. Salah satu keuntungan menjadi blogger yang juga publisher adalah bisa terus menulis secara aktif dan menarik pengiklan. Dari iklan itulah fulus datang. “Blogger bisa menentukan sendiri tarif iklan yang akan dikenakan untuk setiap produk yang dipromosikan di blog-nya,” ucap Budi.

Sedangkan untuk freelance blogger, artikel yang dibuat biasanya berasal dari pesanan pengelola blog atau sesuai dengan tema yang diminta. Blogger akan mendapat bayaran sesuai dengan tulisan yang dimasukkan.

Budi, yang telah mencoba tipe ini, pun mengakui bahwa penghasilan yang diperolehnya sangat lumayan. “Yang pasti, penghasilan dari menjadi blogger jauh lebih besar ketimbang gaji yang diterima seorang karyawan perusahaan,” katanya.

Freelance blogger, menurut Budi, paling banyak dicari perusahaan luar negeri. Di samping mengelola blog sendiri, ia menganjurkan siapa pun untuk menjadi freelance blogger jika ingin menjadikan blog sebagai sumber mata pencarian.

Baik Asri maupun Budi tidak melihat jaringan media sosial seperti Facebook, Twitter sebagai pesaing bol. Sebab karakter blog dengan media-media sosial itu berbeda. Media-media sosial tidak bisa menulis panjang seperti blog, kata Asri. Sementara Budi berpendapat, media sosial justru menjadi alat untuk publikasi. Apalagi situs jejaring sosial yang banyak digunakan saat ini bisa secara otomatis dihubungkan ke blog untuk keperluan publikasi. “Ini bisa menjadi salah satu cara untuk menarik pembaca ke blog kita,” tutup BUdi. (Alex Madji)

Jumat, 23 November 2012

Lawson yang Sepi Itu


Jumat, 23 November 2012 saya janjian dengan teman di Lawson, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Sebelumnya, kami ingin bertemu di Seven Eleven (Sevel) di Jalan Salemba, Jakarta Pusat. Tetapi seorang teman mengatakan, Sevel terlalu ramai. Lawson agak sepi, sehingga enak untuk diskusi. Memang, jarak kedua tempat ini hanya sepelemparan batu jauhnya. Kalau mau olahraga, Lawson Percetakan Negara bisa ditempuh dengan jalan kaki dari Sevel Salemba. Atau kalau mau naik angkot cukup sekali naik yaitu APB 04 jurusan Rawasari.

Baru kali ini saya nongkrong di Lawson. Selama ini saya selalu nongkrong sambil menyeruput secangkir capuccino panas ketika senja tiba di sejumlah Sevel di wilayah Jakarta. Keseringan nongkrong itu kemudian mendorong saya untuk menulisnya di blog ini.

JUmat sore itu Jakarta mucet. Wilayah lain Jakarta baru saja diguyur hujan. Tetapi wilayah Percetakan Negara masih kering, meski mendung menggelayut tebal. Beberapa saat setelah tulisan ini dimulai, hujan lebat pun meluncur deras di luar.

Suasana Lawson yang lumayan luas dan lega sore itu cukup lengang. Ada beberapa meja yang tersedia. Setiap meja ada empat kursi. Tetapi tidak semuanya terisi. Kalaupun ada, hanya satu orang setiap meja. Ketika saya datang, di lantai atas ada dua orang pemuda duduk santi sambil merokok. Tak lama berselang, salah satunya begegas pergi.

Saya lalu mengambil meja di pojokan dekat "loket" minuman. Di depan saya, seorang pemuda duduk seorang diri sambil berselancar internet gratis. Maklum Lawson itu menyediakan wifi yang bisa diakses semua pengunjung. Tak lama kemudian, sekelompok orang gadis anak baru gede (ABG) berseragam sekolah menengah atas masuk. Sebagian dari mereka mula-mula berkeliling stan makanan dan minuman yang ada lalu masuk toilet. sejurus kemudian, mereka berkeliling memilih makan ringan kesukaan mereka lalu mengantri di kasir dan duduk di pojok yang lain dekat pintu masuk.

Suasana Lawson ini memang tidak seramai Sevel. Entah kenapa. Mungkin karena letaknya di tempat-tempat yang tidak terlalu ramai. Beda dengan Sevel yang gampang ditemui di perempatan-perempatan jalan. Padahal, kalau dilihat dari harga barang, harga minumannya lumayan murah. Satu gelas Nestcafe Capuccino, misalnya, hanya dengan Rp 6.000. Pilihan minuman yang lain di situ adalah Nestcafe Latto, Nestcafe Black, Nestcafe Tea Tarik, Milo, Pepsi, dan jus.

Sejarah
Menurut Wikipedia, Lawson didirikan oleh JJ Lawson pada 1939. Dia memulai dengan sebuah toko di Broad Street, di Cuyahoga Fallas, dekat Akron, Ohio untuk menjual susu. Kemudian Lawson yang memiliki perusahan Susu, juga bernama Lawson, yang kemudian bertumbuh pesat mendirikan sejumlah toko, khususnya di Ohio.

Dalam perjalanan waktu selanjutnya, Toko Lawson dibeli oleh Consolidated Foods pada 1959. Toko-toko Lawsons umumnya ditemukan di Ohio pada rentang 1960-1980-an. Pada 1974, Consolodated menandatangani kesepakatan dengan Daiei untuk membuka toko Lawson pertama di Jepang. Pada 15 April 1975, Daiei Lawson Co.Ltd menjadi pemilik tunggal Lawson dan berada di bawah Daiei Inc. Toko pertama di Jepang dibuka di Sakurazuka, Toyanaka, Prefektur Osaka pada Juni 1975.

Lalu pada 1979, namanya resmi diganti menjadi Lawson Japan Inc. Aslinya ini adalah perusahan patungan antara raksasa ritel Jepang Daiei dan Lawson Co yang berbasis di Amerika Serikat. Seluruh saham Lawson dimiliki Daie hingga 2001.

Di Indonesia, menurut Bisnis.com, Lawson berada di bawah "kekuasaan" PT Midi Utama Indonesia TBK. Toko pertamanya dibuka di Kemang pada 29 Juli 2011. Menurut Presiden Komisaris PT Midi Utama Indonesia Djoko Susato, Midi menargetkan 50 gerai Lawson dibuka sampai Agustus 2012 lalu.

Di Indonesia, target konsumen yang dibidiknya adalah mereka yang berusia 20-40 tahun dan lebih disasarkan untuk para pekerja. Di gerai-gerai Lawson dijual panganan gorengan dan rebusan. "Yang pasti kami benar-benar tempat jualan, bukan tempat kongkow karena targetnya lebih banyak kepada para pekerja," kata Djoko Susanto seperti dikutip Bisnis.com.

Nah, penjelasan Djoko Susanto ini menjadi jawaban mengapa Lawson sepi dan tidak seramai Sevel. Karena ternyata dia bukan tempat kongkow atau nongkrong, tetapi tempat jualan. Akhirnya, selamat jualan ya Pak, semoga laku....(Alex Madji)

Keterangan foto: Kondisi bagian dalam Lawson Percetakan Negara, Jakarta Pusat.

Kamis, 22 November 2012

Mendambakan Jakarta yang Lengang


Setiap pagi, dalam perajalan ke kantor dari rumah di Bintaro, saya mampir buang air kecil di POM Bensin Shell di Jalan Raya Pos Pengumben, Jakarta Barat. Entah mengapa, saya selalu kebelet pipis menjelang sampai di tempat ini. Lokasi ini memang nyaman. Selain toiletnnya bersih, juga tidak perlu antre seperti di tempat lain.

Hampir setiap hari pula saya berjumpa dengan seorang ibu paruh baya di tempat tersebut. Seperti saya, dia juga buang air di POM Bensin itu. Ibu ini tampil modis dengan rambut pendek. Putih. Cantik. Sungguh menarik memang.

Saking seringnya bertemu, kesimpulan pertama saya terhadap ibu ini adalah bahwa dia orang kaya. Kenapa? Pertama karena tampilan dan dandanannya yang membuat dia tampil anggun dan cantik seperti itu. Kedua, dan ini yang terpenting, karena hampir setiap kali bertemu dia mengendarai mobil yang selalu berbeda. Meskipun pengemudinya tetap orang yang sama.

Suatu hari saya pernah melihat dia numpang mobil Nisan Serena. Keesokan harinya, saya melihat dia menumpang Sedan Toyota Vios. Keesokannya lagi mengendarai Toyota Camry. Keesokannya lagi Avanza terbaru. Jadi hampir setiap hari saya menyaksikan dia mengendarai mobil yang berbeda-beda. Saya menghitung, minimal ibu ini memiliki empat mobil. Setiap hari gonta ganti mobil kayak ganti baju.

Dia pasti bukan sendiri. Di Jakarta, orang seperti dia banyak. Hal ini seiring dengan bertumbuh suburnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Menurut data Bank Dunia, 56,7 persen dari 237 juta populasi Indonesia masuk kategori kelas menengah. Potensi pertumbuhan orang kaya di Indonesia juga diyakini akan bergerak cepat sekali. Pada 2016, jumlah mereka diperkirakan mencapai 123 persen. Indikator kaya yang digunakan adalah mempunyai harta di atas USD 1 juta, di luar rumah yang dimilikinya.

Anda coba banyangkan kalau orang-orang kaya itu memiliki empat mobil atau lebih dan setiap anggota keluarganya keluar rumah masing-masing dengan mobil. Jangan-jangan suatu saat nanti jumlah mobil yang beredar di jalan-jalan lebih banyak dari manusia. Bila itu terjadi, maka jangan heran kalau pada suatu saat jalan-jalan di Jakarta tidak bisa dilintasi lagi karena semua orang berlomba-lomba mengendarai mobil pribadi.

Maka solusinya adalah sudah sangat mendesak bagi pemerintah untuk membangun angkutan massal yang baik, aman, dan nyaman lengkap dengan manajemen yang profesional. Sebaiknya semua jenis angkutan kota berada di bawah satu manajemen baik bis, kreta, maupun subway dan monorel yang sedang direncanakan. Tarifnya pun harus murah dan cukup dibayar dengan karcis/tiket. Satu karcis/tiket bisa untuk semua jenis moda angkutan. Tiket ini pun bisa untuk sekali jalan, tiket seharian, tiga hari, satu minggu atau satu bulan. Ini dipraktekkan di hampir semua negara Eropa.

Setelah angkutan umum seperti ini ada dan diurus secara baik, kemudian diikuti dengan kebijakan pembatasan jumlah kendaraan pribadi. Satu keluarga, misalnya, hanya bolah satu mobil. Atau kalau tidak, usia kendaraan perlu dibatasi. Kendaraan-kenderaan yang usianya sudah melewati ketentuan pemerintah tidak boleh dipakai lagi.

Dengan begitu, Jakarta akan menjadi sedikit lengang dan menjadi sebuah kota yang nyaman dan enak untuk dinikmati. Bila adan angkutan umum yang aman, nyaman, menyenangkan, dan murah, orang pasti tidak berlomba-lomba lagi memiliki kendaraan pribadi. Ini akan berdampak pada penghematan penggunaan bahan bakar. Tetapi tentu saja ini bukan pekerjaan yang mudah dan tidak bisa dilakukan dalam waktu sekejap. Butuh waktu yang cukup, keseriusan, dan niat baik untuk menciptakan kota yang lebih, lebih nyaman, dan lebih beradap seperti kota-kota besar lainnya di dunia dengan dimulai dengan penataan transportasi umumnya. (Alex Madji)


Rabu, 21 November 2012

Kirimlah Relawan Kemanusiaan ke Jalur Gaza, Bukan Laskar Perang


Israel sedang menggempur dan membombardir Jalur Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai faksi Hamas. Tujuan serangn ini untuk melucuti roket yang ditembakkan kelompok militan Hamas ke wilayah Israel. Serangan udara Israel itu sudah memakan banyak korban. Jumlahnya sudah ratusan, sebagian besar rakyat sipil, terutama anak-anak, perempuan dan yang sudah uzur. Peristiwa ini sungguh mencabik-cabik rasa kemanusiaan siapa pun.

Maka tidak heran kalau aksi brutal Israel ini mendapat protes dari seluruh dunia. Masyarakat internasional menaruh simpatik terhadap rakyat Palestina pada umumnya, dan rakyat Jalur Gaza pada khususnya yang menjadi sasaran tembak Israel.

Indonesia tidak mau dan tidak pernah ketinggalan dalam aksi solidaritas terhadap rakyat Palestina. Sebagai contoh, ada berita yang menyebutkan sekitar 300 orang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah siap diberangkatkan ke Jalur Gaza, jika dibutuhkan. Mereka menggelar aksi di Semarang.

Hanya saja tidak disebut, apa maksud keberangkatan mereka ke sana. Apakah mereka mau berperang melawan Israel bersama rakyat Jalur Gaza? Juga tidak disebut dalam berita itu. "Yang kita persiapkan ya terutama fisik, jadi benar-benar kita ingin rakyat Palestina dibebaskan. Kalau memang dibutuhkan, relawan inisiap," kata Koordinator aksi itu, Amir Damanto seperti dilansir Kompas.com.

Berita lain menyebutkan, kelompok Hizbut Tahrir Indonesia di Makassar dalam unjuk rasa di kota itu meminta para kepala negara muslim untuk mengirim tentara ke Jalur Gaza guna melawan Israel. "Dengan cara itulah, rakyat di Jalur Gaza bisa diliundungi dan sekaligus serangan yang dilakukan oleh Israel bisa dihentikan," tulisa Kompas.com mengutip orasi dalam unjuk rasa di Makassar itu.

Dua kutipan berita di atas memperlilhatkan bahwa solidaritas kelompok-kelompok tertentu di Indonesia adalah ingin mengangkat senjata bersama rakyat Palestina melawan Israel. Solidaritas seperti ini, menurut saya, sangat tidak dianjurkan dan tidak perlu.

Kenapa? Solidaritas dengan sama-sama mengangkat senjata bukannya menyelesaikan masalah di Jalur Gaza, sebaliknya justru menambah persoalan baru dan bikin masalah yang sudah ribet itu makin pelik karena keterlibatan sukarelawan perang dari Indonesia.

Terlibat dalam perang berarti siap mengorbankan nyawa. Dan, begitu angkat senjata maka kelompok-kelompok dari Indonesia itu bukan tidak mungkin juga menjadi sasaran tembak Israel. Akhirnya korban nyawa justru semakin bertambah. Persoalannya akan makin pelik karena akhirnya masalah menjadi antar negara: Israel dan Indonesia yang selama ini tidak punya hubungan diplomatik. Pada akhirnya Indonesia sebagai negara yang menganut politik luar negeri yang bebas aktif terseret dalam arus konflik yang sudah berusia tua itu.

Yang perlu dilakukan dan digerakkan adalah kelompok-kelompok solidaritas kemanusiaan. Yaitu, tenaga-tenaga sukarelawan yang bersedia datang ke Jalur Gaza untuk membantu para korban perang baik korban tewas, maupun korban luka-luka yang dirawat di rumah-rumah sakit. Karena itu yang perlu dikirim adalah tenaga-tenaga medis, baik dokter maupun para medis.

Ini yang sangat dianjurkan. Mereka adalah pekerja kemanusiaan. Para relawan ini tidak peduli dengan perang. Mereka hanya peduli dan mengabdi pada nilai-nilai kemanusiaan. Meskipun nyawa mereka juga menjadi taruhannya.

Seruan agar negara-negara Islam mengirim tentara guna menghentikan serangan Israel juga tidak tepat. Usulan itu lebih tepat disampaikan ke Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB. PBB yang perlu terus didorong dan didesak untuk mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel. Di sinilah peran Indonesia sebagai negara yang menjadi anggota PBB.

Jadi, hal terpenting yang ingin saya sampaikan adalah solidaritas untuk Palestina sebaiknya lebih menitikberatkan pada tenaga-tenaga sukarelawan kemanusiaan untuk mengurus para korban perang, bukan sukarelawan untuk angkat senjata berperang melawan Israel. (Alex Madji)

Keterangan foto; Seorang bocah korban kegasan serangan Israel. (Foto dari Kompas.com)

Selasa, 20 November 2012

11 Bakal Capres dan Cawapres 2014


Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden (Pilpres) Indonesia tinggal dua tahun lagi. Sejak sekarang, sejumlah nama disebut-sebut sebagai bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada pemilu tersebut.

Sebelum artikel ini, saya sudah menulis beberapa artikel tentang tokoh-tokoh yang potensial muncul sebagai capres di blog ini. Yang paling mutahir adalah penyanyi dangdut Rhoma Irama yang ingin menjadi capres pada Pilpres mendatang. Sebelumnya lagi, saya menulis tentang Aburizal Bakrie yang disingkat dengan ARB, sebagai bakal capres yang sudah "mencuri" start kampanye Pilres dengan berbagai media.

Kali ini saya hanya mencoba membuat daftar para bakal capres dan cawapres pada pilpres mendatang sebagai rangkuman dari nama-nama yang sudah beredar luas di berbagai media massa.

1. Aburizal Bakrie atau ARB. Ketua Umum Golkar ini sudah pasti menjadi capres dari partai berlambang pohon beringin ini. Berdasarkan survei terbaru Lembaga Survei Nasional yang bekerja sama dengan Golkar, Golkar akan memenangkan Pemilu Legislatif 2014 mendatang dengan perolehan 18,1 persen suara. Karena itu, ARB membuka peluang menggaet calon dari Partai Demokrat sabagai Cawapres.

2. Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. Dia adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat saat ini. Menurut Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso, ARB bukan tidak mungkin akan dipasang dengan adik kandung Ibu Ani Yudhoyno ini sebagai cawapres.

3. Megawati Soekarnoputri. Meskipun PDI Perjuangan belum menetapkannya sebagai capres, tetapi sejauh ini belum ada nama lain dari partai moncong putih itu yang disebut-sebut sebagai capres. Apalagi popularitasnya, berdasarkan survei berbagai lembaga, masih yang tertinggi di antara para bakal capres lainnya.

4. Prabowo Subianto. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini juga sudah pasti menjadi capres partainya. Popularitasnya juga cukup tinggi bahkan melampaui ARB. Dia hanya kalah sedikit dari Megawati Soekarnoputri dari sudut popularitas dan elektabilitas.

5. Jusuf Kalla. Meski peluang masuk melalui pintu Golkar sudah tertutup, Jusuf Kalla juga disebut-sebut akan maju lagi pada Pilpres 2014. Pada 2009, dia kalah dari SBY-Boediono. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Kalla akan dicalonkan oleh Partai Nasdem, bila partai itu berhasil memenuhi syarat mengajukan pasangan capres sendiri.

6. Kristiani Yudhoyono. Nama ini sempat disebut-sebut sebagai bakal capres dari Partai Demokrat. Meskipun beberapa kali dalam sambutan resmi menegaskan bahwa dia tidak akan mendorong anggota keluarganya pada Pilpres mendatang.

7. Hatta Radjasa. Ketua Umum PAN dan Menteri Koordinator Perekonomian ini juga akan diusung partainya sebagai capres. Hatta adalah juga besan SBY. Dan, penetuan capres Partai Demokrat pada 2014 akan sangat tergantung SBY. Bukan tidak mungkin faktor kekeluargaan ini akan sangat berpengaruh dalam kiprah politik Hatta Radjasa selanjutya.

8. Djoko Suyanto. Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ini adalah mantan Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara. Dia digadang-gadang sebagai capres dari Partai Demokrat. Hubungannya dengan SBY juga dekat.

9. Anas Urbaningrum juga sempat disebut-sebut sebagai salah satu capres dari Partai Demokrat. Tetapi nama ini tenggelam setelah mencuatnya berbagai kasus korupsi yang sedang ditangani okeh KPK seperti kasus korupsi pembangunan wisma Atlet SEA Games Palembang dan proyek fasilitas olahraga Hambalang.

10. Rhoma Irama. Nama ini tiba-tiba muncul beberapa minggu terakhir. Yang memunculkannya adalah dia sendiri. Karena itu, sebagian publik menilai ini hanya lelucon belaka. Karena itu, di berbagai media sosial beredar foto Rhoma Irama dan Dorce Gamalama sebagai pasangan Capres dan cawapres.

11. Jokowi. Nomo Jokowi sempat disebut-sebut sebagai salah satu bakal cawapres 2014 menjelang pemilukada DKI Jakarta lalu. Meskipun Jokowi sendiri membantah isu tersebut. (Alex Madji)

Senin, 19 November 2012

Youth Day 2013 Brasil, Visa Gratis


Hari ini, saya tidak mendapat inspirasi untuk mengisi blog ini. Saya lalu menemukan sebuah berita di website www.catholicnewsagency.com. Isinya tentang acara Youth Day atau hari kaum muda sedunia di Brasil tahun depan. Maka saya menterjemahkannya saja untuk blog ini.

Youth Day 2013 digelar di Rio de Jeneiro, sebuah kota metropolitan di Brasil. Bagi kaum muda dari seluruh dunia yang akan mengikuti kegiatan tersebut akan mendapat visa tanpa bayaran. Mereka bisa masuk ke Brasil dengan tidak mengeluarkan sepeser pun.

Ratusan ribu kaum muda dari seluruh dunia diperkirakan akan menyerbu Brasil pada musim panas tahun depan untuk mengikuti acara yang dijadwalkan akan dihadiri oleh Paus Benediktus XVI. Youth Day Rio 2013 akan berlangsung selama lima hari dari 23-28 Juli 2013 di Rio de Jeneiro.

Para penyelenggara acara itu menyebutkan bahwa agar bisa mendapatkan visa gratis, para peserta perlu mengisi formulir yang diunduh dari website Kementerian Luar Negeri Brasil atau Kedutaan Besar Brasil di negara masing-masing. Yang penting mereka memiliki dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai syarat untuk memperoleh visa.

Visa gratis ini akan berlaku selama 90 hari dan bisa didapat pada 28 Juli 2013. Sementara untuk para sukarelawan dari seluruh dunia bisa mendapat visa gratis yang masa berlakunya hingga satu tahun.

Membayangkan acara itu, memori saya langsung menuju Kota Rio de Jeneiro. Saya pernah berada di kota itu selama tiga hari saat mengikuti kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa tahun silam. Saya tidak melihat seluruh kota yang sangat besar itu. Saya hanya melihat di kawasan Copacabana, sebuah kawasan pantai yang eksotik seperti Balinya Indonesia.

Tetapi Copacabana jauh lebih eksotik dengan luas garis panti yang aduhai. Orang-orang di sana lalu lalang, berjogging ria dengan pakaian seadanya, bahkan ada yang hanya mengenakan CD dan bra. Lalu di sepanjang pantai penuh lapangan voli. Pria wanita dan anak-anak bermain voli. Tak peduli panas terik.

Setelah puas memandang pantai indah itu, saya lalu teringat pendakian dengan trem ke Gunung Corcovado, tempat di mana Patung Cristo Redentor berdiri tegak melindungi Rio de Jeneiro. Dari atas gunung batu itu, seluruh kota terlihat jelas. Tidak ada yang tersembunyi. Saya juga sudah pernah menulis tentang pengalaman ke Corcovado dalam blog ini.

Nah untuk kaum muda Katolik yang akan mengikuti Youth Day itu nanti, selamat ya. Selamat mengikuti acara itu dan selamat menikmati Rio de Jeneiro, terutama Pantai Copacabana-nya. (Alex Madji)

Sabtu, 17 November 2012

Agama Leon Osman Pun Diperdebatkan


Leon Osman adalah pemain yang merumput bersama Everton di Liga Utama Inggris. Penampilannya bersama klub Merseyside itu pada musim ini memukau dan mencetak sejumlah gol penting bagi The Tofees. Kecemerlangannya di lini tengah Everton tersebut membuat pelatih Tim Nasional Inggris Roy Hodgson jatuh hati dan memanggilnya ke "The Three Lions" untuk pertama kalinya untuk laga persahabatan melawan Swedia pada Rabu, 14 November 2012 malam atau Kamis, 15 November 2012 dini hari WIB di Stockholm. Sayang pada laga tersebut, Swedia menang dengan skor 4-2.

Pemanggilan ini terbilang terlambat karena usianya sudah 31 tahun. Artinya, karier sepakbola Osman tinggal beberapa tahun lagi. Setelah itu pensiun. Osman memang baru bersinar, setelah lama terlilit cedera. Tetapi dia sendiri tidak mempersoalkannya itu. Bahkan dia bangga bisa membela Inggris, meski hampir di penghujung kariernya.

Pemanggilan Osman ke Tim Tiga Singa itu memunculkan topik diskusi yang lain dan hangat di berbagai forum online. Sebuah forum bernama NSNO.co.uk, misalnya mendiskusikan soal agama Leon Osman. Beberapa anggota anggota forum itu dengan yakin mengatakan bahwa Osman adalah pemain muslim pertama yang dipanggil ke Timnas Inggris.

Alasan mereka hanya karena ayahnya adalah orang Siprus Turki. Meskipun ibunya adalah seorang Inggris. Osman sendiri, menurut data Wikipedia, lahir di Billinge Higher, Wigan, Inggris pada 17 Mei 1981 dan bertumbuh serta dibesarkan di Skelmersdale dan Huyten di Merseyside. Tetapi dia diasumsikan sebagai penganut muslim karena 95 persen warga Turki (negara asal orang ayahnya) adalah muslim.

Sementara yang lain lagi di forum tadi tidak peduli dengan agama Osman. Yang terpenting bagi mereka adalah bahwa Osman berbamain bagus baik untuk Timnas Inggris maupun Everton.

Sedangkan di YouTube, sebuah viedo tentang aksi Leon Osman dikomentari oleh puluhan (58) orang. Sebagian besar mengomentari tentang agama Osman, mulai dari yang informatif dan sopan, sampai yang paling tidak etis. Bahkan sampai saling memaki. Yang satu mengatakan dia Islam, tetapi yang lain mengatakan tidak. Ada juga yang menyebutnya sebagai agnostik.

Sedangkan di sebuah situs Inggris bernama www.fpl-dugout.co.uk disebutkan bahwa Leon Osman beragama Islam. Dia berada di dalam daftar pemain Liga Utama Inggris yang beragama Islam. Dalam salah satu artikelnya berjudul "Premier League Muslim footballers and Ramadan – the fasting month" yang dimuat pada 19 Juli 2012 membuat daftar 24 pemain di Liga Utama Inggris yang beragama Islam, termasuk Leon Osman di antaranya.

Nah untuk saya, tidak peduli apa agama yang dianut Osman. Saya hanya menikmati permainannya, termasuk saat dia mencetak gol untuk mempertipis ketertinggalan timnya dari Liverpool pada Derby Merseyside pada 28 Oktober 2012 di Goodison Park. Kedua tim dari Kota Liverpool itu akhirnya bermain imbang 2-2. Akhirnya, semoga Osman terus bermain baik di Everton sehingga tetap dipanggil Hodgson ke Timnas Inggris, sebelum karier sepakbolanya berakhir karena usia yang makin menua. (Alex Madji)

Kamis, 15 November 2012

Rhoma Irama Mau Capres, Mimpi Kaleee...


Rhoma Irama berniat maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Niat "si raja dangdut" itu sontak mendapat tanggapan dari media baik cetak, elektronik, online maupun media sosial.

Dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi pada Kamis, 15 November 2012 siang, Rhoma Irama menjelaskan alasan mengapa dia berniat maju pada Pilpres dua tahun mendatang.Menurutnya, sejumlah elite politik dan elite agama mendorong dia untuk maju dalam pertarungan perebutan RI 1. Bahkan dia bercerita bahwa pada Pemilu 2004 silam, dia sudah didorong untuk maju sebagai capres. Pada Pemilu 2009, ada capres yang meminangnya sebagai cawapres. Tetapi semua tawaran pada dua pemilu itu ditolaknya.

Kini dia merasa, Pilpres 2014 menjadi momen yang pas untuk maju menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak bisa maju lagi karena dibatasi konstitusi. Mengapa? Karena menurut dia, saat ini tidak ada lagi tokoh yang sungguh-sungguh memperjuangkan kepentingan umat Islam. Padahal Indonesia adalah negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia.

Tetapi dalam sejarah pemilu di Indonesia, partai-partai agama baik Islam maupun non Islam tidak pernah memenangkan pemilu. Selama Soeharto berkuasa, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil fusi partai-partai Islam, dimana Rhoma Irama menjadi anggotanya saat ini, hanya menjadi partai kedua di bawah Golkar.

Pada masa reformasi, sejak 1999, partai-partai Islam juga belum ada yang memenangkan pemilu. Sejak itu kelompok Islam juga terfrgamentasi, bahkan terpecah-pecah. Pada 1999 kekuatan PPP berkurang karena Nahdlatul Ulama memiliki partai sendiri yaitu Partai Kebangkitan Bangsa sebelum partai itu kemudian pecah berkeping-keping, meskipun sebagian orang NU tetap berada di PPP. Sementara Muhammadiyah guyup dalam Partai Amanat Nasional (PAN), lalu Masyumi berkumpul di Partai Bulan Bintang (PBB) serta masih ada Partai Keadilan. Yang berjaya ketika itu adalah PDI Perjuangan dan Golkar yang dicaci maki publik ketika itu masing-masing di urutan pertama dan kedua.

Pada Pemilu 2004, dari partai-partai Islam itu, hanya Partai Keadilan Sejahtera yang mendapat suara signifikan, tetapi tetap saja tidak tembus sebagai partai politik papan atas. Sedangkan perolehan suara partai-partai lain seperti PPP, PKB, PBB anjlok. Hanya PAN yang perolehan suaranya lumayan stabil.

Pada Pemilu 2009, perolehan suara semua partai Islam turun drastis. Bahkan PBB harus terlempar dari percaturan politik nasional karena gagal masuk parlemen akibat tidak memenuhi syarat parlementary treshold 2,5 persen.

Sementara menjelang Pemilu 2014, survei Lingkaran Survei Indonsia (LSI) yang diumumkan Minggu, 14 Oktober 2012 menyebutkan bahwa perolehan suara partai-partai Islam pada pemilu nanti makin melorot lagi atau lebih buruk dari 2009. Disebutkan, perolehan suara semua partai Islam ada di bawah lima persen. Tidak ada yang di atas itu. Dengan kata lain Partai Islam sedang menuju ke kematian. Survei ini tentu saja mendapat protes keras dari partai-partai Islam. Tetapi ini sebuah lonceng peringatan bagi mereka bahwa partai agama tidak laku dalam politik Indonesia.

Pemilukada DKI
Selain fakta sejarah di atas, ada fakta lain yang tersaji ketika Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta. Rhoma Irama yang mendukung pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli menyulutkan isu agama untuk menjatuhkan pasangan Joko Widodo atau Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang beretnis Cina dan beragama Kristen. Dia mengajak umat Islam untuk memilih pemimpin dari sesama umat Islam.

Terbukti kampanye ini tidak berhasil menggagalkan kemenangan Jokowi-Ahok. Pasangan ini tetap memenangkan Pemilukada DKI Jakarta putaran kedua dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, tepat sebulan silam.

Nah, dalam peta seperti itu, termasuk fakta sejarah pemilu di atas tadi, rasanya sulit bagi Rhoma Irama untuk bisa merebut kursi RI 1. Kalau perolehan suara partai-partai Islam anjlok tajam di bawah lima persen, lalu siapa yang akan mencalonkan dia? Belum lagi partai-partai seperti PKS dan PAN pasti memiliki jagonya sendiri. Sementara partai-partai nasionalis sudah pasti tidak mencalonkan Rhoma Irama. Lalu apakah suara PPP saja cukup untuk mencalonkannya? Rasanya sulit sekali.

Benar bahwa Pilpres bukan pemilu legislatif. Karakternya berbeda. Pilpres, seperti Pemilukada, lebih mengutamakan figur, bukan Partai Politik. Tetapi figur seperti Rhoma Irama juga belum atau tidak layak dijual. Masyakat Indonesia sudah cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Mereka mencari pemimpin yang mengayomi dan memperjuangkan kepentingan semua kelompok masyarakat, seperti dicita-citakan para pendiri bangsa ini. Mereka tidak mencari seorang pemimpin yang terang-terangan hanya ingin memperjuangkan kepentingan kelompok tertentu.

Bangsa ini masih membutuhkan seorang pemimpin yang nasionalis. Atau kalau mau mengikuti distingsi Rhoma Irama sendiri, kita butuh seorang pemimpin Islam Nasionalis, bukan nasionalis Islam seperti Rhoma Irama.

Tetapi tidak ada salahnya juga bagi "Bang Haji" untuk mencoba mewujudkan mimpi menjadi Presiden RI. Siapa tahu dia bisa mengubah dan menciptakan sejarah baru dalam perpolitikan Indonesia. Selamat mencoba bang. (Alex Madji)

Foto diambil dari FB Muhamad Kardeni

Rabu, 14 November 2012

Akankah Ahok Menjadi "Mesias Baru"?


Beberapa hari belakangan ini media-media sosial baik Facebook, twitter, maupun Blackberry Messanger alias BBM banjir dengan berita dan khabar tentang Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok. Khabar itu berawal dari tayangan di YouTube (sesuai permintaan Ahok sendiri) yang kemudian dikutip menjadi berita yang dilihat 399,430 orang (data pada Rabu, 14 November 2012 pukul 14.10 WIB), di-like 9.229 dan di-dislikes hanya 92 kali.

Dalam berita itu, Ahok memperlihatkan dirinya sebagai orang "gila". Bayangkan, dia berani dan tanpa takut menantang para birokrat di Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Belum ada sedetik rapat dibuka, Ahok sudah menghentak. Ahok memberikan dua alternatif. Pertama, Potong anggaran PU sampai 25 persen. Kedua, dia menjalankan proyek-proyek PU dengan dana-dana operasional Wakil Gubernur. "Tetapi kalau saya bisa dapat lebih murah, kalian semua akan saya bawa ke KPK dan saya korek semua kasus lama. Kalau tidak bisa maka akan kami potong semua jabatan di sini sampai eselen tiga," kata Ahok seperti disiarkan di media-media sosial tersebut.

Para pengguna media sosial mengajak semua orang untuk menyebarkan berita tersebut. Bukan hanya itu. Setiap pengguna media sosial selalu memberi catatan tambahan. Seseorang mengirim BBM kepada saya perihal berita di atas memberi komentar seperti ini, "Kita membutuhkan pemimpin bersih yang tidak takut mati untuk membersihkan pemerintahan dari koruptor. Dan pemimpin itu kini sudah datang! Ahok."

Dia melanjutkan, "Beberapa komentar di forum sebelah mengatakan, mereka dulu anti dengan pasangan Jokowi-Ahok.Tetapi setelah melihat video Ahok membabat koruptor di PU DKI Jakarta, dia mendoakan pasangan ini agar berhasil memimpin Kota Jakarta. Seandainya semua pemimpin daerah seperti ini, Indonesia akan sangat maju!. Kalau setuju, mohon sebarkan."

Seorang teman lain pada dinding facebooknya memberi pengantar ini, "Gello......Ahok emang gelo....ganggu kenyamanan Dinas PU aje....porak poranda nih DKI......tp pastinya ke arah yg lbh baik....," saat meneruskan link YouTube Ahok tersebut ke Facebooknya.

Bukan hanya mereka, tayangan di YouTube itu juga dikomentari oleh 4.179 orang. Komentar dari orang bernama Fransisca Emeline misalnya berbunyi, "saya masih percaya bahwa Allah akan mengirimkan orang yang akan menyelamatkan negara ini, dan lewat Belau beliau (JOKOWI -AHOK) inilah perubahan untuk menyelamatkan negara ini di mulai dan smoga nawaitunya tanpa PAMRIH ya PAK,,,,,, amiin."

Seseorang yang menggunakan nama akun jaxxolantern mengatakan, "top pak basuki. sikat-mereka yg teriak2 alih2 kepentingan rakyat padahal bukan". Sementara SinyoTolotolo menulis, "Nggak adil! Masa semua propinsi cuma dapat satu gubernur tapi DKI dapat dua! Dua-duanya kwalitas utama lagi!" Atau Rini Routh menanggapi, "Kenapa Jaman nya FOKE tidak di youtube-khan ketika meeting????..... takut ketahuan kali ya!! :D"

Masih banyak komentar lain. Tetapi mereka sudah mewakili bahwa apa yang dilakukan Ahok itu didukung oleh rakyat kebanyakan. Dan, saya sengaja mengutip pernyataan-pernyataan di atas apa adanya, asli, tanpa editan. Inilah suara rakyat. Tidak ada unsur politis di sana.

Bersama para komentator itu saya hanya berharap, semoga Ahok kuat untuk membersihkan Jakarta dari budaya korup yang dipraktekkan para birokratnya, dan sebagian besar dana APBD dipakai betul-betul untuk kesejahteraan rakyat banyak, bukan untuk para pejabat seperti lazim dipraktekkan selama ini. Terakhir, ya semoga Ahok sukses dan tidak dibunuh oleh kelompok-kelompok yang dirugikan oleh kebijakan, keberaian dan kegilaannya itu. (Alex Madji)


Selasa, 13 November 2012

Ketika PSSI Telanjangi Indonesia


Selasa, 13 November 2012 ini, saya mencoba bermain ke kantor PSSI di Stadion Utama Gelora Bung Karno di kawasan Senayan Jarta Pusat. Tujuannya meliput jumpa pers pra pertandingan persahabatan internasional antara Tim Nasional Indonesia versus Timor Leste. Ini pertandingan persahabatan internasional. Acara jumpa pers mula-mula dilakukan oleh pelatih dan kapten Timor Leste, Emerson Alcantara dan Jessy Pinto kemudian disusul asisten pelatih Indonesia Fabio Olivera dan penyerangnya Syamsul Arif. Acara jumpa pers itu berjalan bagus.

Peristiwa memalukan terjadi beberapa saat berselang, ketika skuat Timnas Timor Leste memasuki lapangan kebanggaan masyarakat Indonesia itu. Di tengah lapangan mereka berkumpul mendengar arahan pelatih asal Brasil, Emerson Alcantara.

Tiba-tiba manajer tim mereka marah-marah dalam Bahasa Indonesia. Dia keluar dari lapangan sambil memprotes. Intinya, mereka menuntut PSSI menyediakan lapangan sebagai tempat latihan mereka. Ya, mereka dilarang untuk berlatih di tempat itu karena besoknya lapangan ini dipakai untuk pertandingan.

Sebenarnya, jadwal mereka berlatih adalah Selasa, 13 November 2012 jam 08.00 WIB. Tetapi setelah koordinasi, jadwal itu diundur ke pukul 16.00 WIB. Alasannya, skuat Timnas Timor Leste baru tiba di Jakarta pada Selasa 13 November 2012 pukul 02.00 WIB dini hari.

Timor Leste sebenarnya tidak mempersoalkan larangan penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut. Mereka marah karena PSSI tidak menyediakan lapangan alternatif. Padahal, PSSI-lah yang mengundang Timor Leste untuk menjalani laga persahabatan internasional itu. Menurut sang manajer, PSSI melanggar aturan FIFA dan AFF. Pasalnya, FIFA mengatur bahwa dalam laga persahabatan, pihak pengundang harus menyediakan lapangan bagi tim tamu untuk latihan.

"Ngapain kami diundang ke sini bila kami tidak diberi lapangan untuk latihan. Kalau Anda ke Timor Leste kami akan menyediakan lapangan untuk latihan. Itu standar internasional dan peraturan FIFA. Saya juga aktif di FIFA sehingga saya tahu aturannya," ujar pria bernama Ignatio da Silva Carvalho itu dengan suara tinggi.

Dia lalu menilai, ketidakprofesionalan itu membuat PSSI dilanda perpecahan. Lebih dari itu, sikap PSSI ini memalukan. Hal itu diakui oleh petinggi PSSI yang datang ke lapangan. "Ini pertandingan persahabatan internasional loh. Kenapa tidak disiapkan lapangan. Ini pasti masuk berita ini," ujarnya setengah berbisik karena banyak wartawan yang menyaksikan latihan Timor Leste tersebut.

Setelah mendapat protes keras dari pihak Timor Leste, mereka akhirnya dijinkan menggunakan lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno itu. Hanya saja, Timnas Timor Leste tidak menggunakannya untuk latihan dengan bola, melainkan hanya untuk latihan ringan berupa senam. Itu pun tidak berlangsung lama.

Insiden kecil ini sungguh memalukan. Hal ini memperlihatkan bahwa PSSI tidak profesional dan tidak serius serta tidak siap menyelenggaran event internasional. Mereka terlalu menyepelekan persoalan.

Tanpa sadar mereka sebenarnya sudah menelanjangi Indonesia. Mungkin sudah saatnya PSSI dirombak, tetapi tidak dengan aksi saling menjatuhkan seperti yang terjadi selama ini, melainkan dengan meningkatkan kinerja lebih profesional sesuai standar internasional agar PSSI berhenti mempermalukan Indonesia. (Alex Madji)

Senin, 12 November 2012

Jokowi, Oneng, dan Baju Kotak-kotak


Rieke Diah Pitaloka atau Oneng maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Teten Masduki pada pemilihan kepala daerah Jawa Barat (Pemilukada Jabar) 2013 mendatang. Pasangan artis dan aktivis anti korupsi yang dicalonkan oleh Partai Demokras Indonesia (PDI) Perjuangan itu sudah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat pada Sabtu 10 November 2012 lalu.

Pemilukada Jabar ini memang menjadi arena pertarungan para artis. Selain Oneng, nama panggung saat bermain pada serial "Bajaj Bajuri", Dede Yusuf yang kini menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat juga maju sebagai calon gubernur oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Gerindra berpasangan dengan Sekretaris Daerah Jabar Lex Lasamana. Sementara Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan maju lagi untuk periode kedua berpasangan dengan seniman senior Deddy Mizwar.

Tetapi saya tidak akan menyorot masalah peta pertarungan para artis itu. Saya hanya ingin menyentil soal seragam kotak-kotak yang dipakai pasangan Oneng-Teten saat mendaftar ke KPU Jabar.

Baju kotak-kotak warna merah dipadu biru tua ini diperkenalkan pertama kali oleh Joko Widodo (Jokowi) saat maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Sejak itu baju kotak-kotak merah biru tua ini mewabah dan menjadi warna favorit banyak orang. Semua orang, baik pejabat maupun tukang parkir memakai baju ini. Karena itu, baju kotak-kotak ini menjadi fenomena tersendiri selama Pemilukada DKI Jakarta.

Semula, warga, terutama di Solo, daerah yang dipimpin Jokowi sebelum mengikuti Pemilukada DKI Jakarta, memproduksi secara swadaya baju kotak-kotak ini sebagai bentuk dukungan terhadap Jokowi yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Kemudian karena permintaan yang begitu membeludak, produksi baju kotak-kotak dilakukan secara massal. Dan, selama proses Pemilukada DKI Jakarta, baju kotak-kotak menjadi brand pasangan Jokowi-Ahok serta menjadi simbol kesuksesan pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra itu. Baju kotak-kotak identik dengan Jokowi dengan segala kesuksesannya di Pilada DKI Jakarta.

Kesuksesan baju kotak-kotak dalam Pemilu DKI Jakarta itu mau ditiru Oneng dan Teten Masduki di Jabar. Diharapkan, keberhasilan Jokowi-Ahok di DKI Jakarta bisa menular ke Jabar dengan baju kotak-kotaknya. "Pak Jokowi mempersilahkan kemeja itu dipakai oleh kami sebagai spirit perlawanan terhadap politik transaksional," kata Rieke perihal seragam kotak-kotak yang dipakainya itu saat mendaftar ke KPU Jabar.

Apa yang dikatakan Oneng itu mungkin ada benarnya. Tetapi kunci keberhasilan Jokowi sesungguhnya dalam Pemilukada DKI Jakarta bukan melulu pada baju kotak-kotaknya itu. Pria langsing dan tinggi itu sudah mencetak kesuksesan selama menjadi Walikota Surakarta. Ada banyak kisah sukses Jokowi selama di Solo. Yang paling fenomenal adalah keberhasilannya memindahkan pedagang kaki lima tanpa dengan penggusuran.

Selain itu dia sukses memoles Kota Solo menjadi indah dan bersih serta masih banyak kisah sukses lainnya yang terselip di antara kegagalannya saat memimpin Solo selama tujuh tahun. Maka baju kotak-kotak yang menjadi simbol politik pada Pemilukada DKI Jakarta lalu hanya menjadi pembungkus dari kesuksesannya saat dia memimpin Solo.

Berbeda sekali ketika baju kotak-kotak itu nanti dipakai Oneng dan Teten pada Pemilukada Jabar 2013. Oneng adalah anggota DPR. Dia belum pernah duduk di birokrasi pemerintahan pada tingkat paling kecil sekalipun. Karena itu belum ada kisah sukses yang dibungkus Oneng di dalam baju kotak-kotak itu. Oneng hanya sukses sebagai artis. Dia lebih dibesarkan dalam dunia artis dibandingkan politik.

Sementara Teten Masduki adalah seorang aktivis anti korupsi yang kiprahnya tidak bisa diragukan lagi dalam dunia yang satu ini. Dia pendiri ICW dan sudah mendorong banyak koruptor ke balik jeruji besi. Tetapi keberhasilan ini belum sefenomenal Jokowi. Lalu apa yang mereka bungkus di dalam baju kotak-kotak itu? Kesuksesan? Belum. Sebab keduanya belum terbukti memimpin lembaga birokrasi.

Baju kotak-kotak, seperti kata Oneng sendiri, hanya menjadi simbol perlawanan terhadap politik transaksional. Tetapi akankah mengulangi kesuksesan Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta? Kita tunggu saja hasilnya nanti. Hanya satu yang pasti yaitu bahwa "rasa kotak-kotak" yang dipakai Jokowi-Ahok akan berbeda dengan yang dipakai Oneng dan Teten Masduki. (Alex Madji)

Kamis, 08 November 2012

Media Sosial dan Autisme


Suatu hari, sekelompok perempuan duduk dalam satu meja di sebuah rumah makan di Kawasan Jakarta Pusat. Masing-masing memegang gedget di tangan. Kebanyakan Blackberry. Mereka asyik dengan dirinya sendiri.

Tidak ada percakapan, saking sibuknya dengan media-media komunikasi tersebut. Sesekali, beberapa di antara perempuan itu tertawa ngakak dalam kebisuan itu. Yang lain lagi tersenyum sendiri sambil terus memencet tuts-tuts pada keypad Blackberry mereka.

Yang lain lagi tersenyum renyah, sementara yang lain tetap menatap Bleckberry dengan wajah serius, sambil terus menari-narikan jempol mereka di atas tuts BB.

Kemudian, pada kesempatan lain, saya menyaksikan sebuah keluarga muda sedang duduk pada kursi sofa di ruang tamu rumah mereka. Tetapi keduanya duduk dalam hening. Sesekali tersungging senyum dari wajah mereka tanpa ada cerita lucu dari pasangan masing-masing.

Mereka memang berada bersama tetapi sesungguhnya mereka jauh satu sama lain. Mereka lebih memilih tetap berkomunikasi dengan "dunia luar" daripada dengan teman dan pasangannya yang berada di depannya. Mereka mendekatkan yang jauh tetapi pada saat bersamaan mereka menjauhkan yang dekat.

Lalu dalam hati saya bertanya, apa yang membuat mereka berkumpul dan berada bersama di tempat itu? Karena pertemanan? Karena ikatan perkawinan? Lalu apa makna pertemanan dan perkawinan bila kehadiran pasangan dan temannya itu ternyata diabaikan dan tidak dihiraukan?

Saya tidak ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu karena terlampau sulit. Butuh refleksi mendalam untuk menemukan jawaban yang pas.

Saya hanya mau mengatakan bahwa aktivitas yang berlebihan di media sosial seperti di facebook, twitter, grup BBM dan media-media sosial lainnya membuat banyak orang menjadi autis, sebuah autisme sosial.

Dalam konteks ini, autis berarti orang yang tenggelam dalam keasyikan dengan dirinya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain di sekitarnya, termasuk orang yang paling dekat sekalipun. Orang yang berada di sampingnya dianggap tidak ada, sebaliknya orang yang nun jauh di sana dan maya menjadi ada.

Karena itu dalam arti tertentu ini sebentuk sakit, seperti seorang autis dalam arti yang sesungguhnya. Tetapi autis yang saya maksudkan tadi sesungguhnya lebih parah daripada jenis autis yang terakhir ini. Kalau autis dalam arti sesungguhnya terjadi begitu saja, sedangkan autis sosial terjadi karena disengaja atau dibuat sendiri oleh mereka yang mengalaminya.

Dampak dari autisme sosial ini bisa parah. Hubungan antar orang yang dekat, misalnya dengan pasangan hidup, bisa jadi hambar dan tak bearti. Sebaliknya hubungan dengan orang lain di luar rumah bisa lebih akrab dan intim. Pada titik ini, tidak heran kalau banyak terdengar cerita bahwa banyak pasangan yang akhirnya berpisah karena tidak adanya kehangatan komunikasi di dalam rumah akibat lebih akrab dengan dunia liar daripada orang yang paling dekat dengan kita secara fisik.

Untuk mengatasi hal ini sebenarnya gampang. Gunakan media sosial secara proporsional dan kritis. Artinya, aktivitas media sosial jangan sampai mengabaikan, apalagi menegasi orang yang sedang berada bersama kita. Pakaialah media sosial secukup dan seperlunya, tidak berlebihan, apalagi kalau sampai maniak. Itu saja dan sederhana. Tinggal ada kemauan untuk menjalankannya atau tidak. Terakhir, ya, selamat menjalankan hal sederhana itu. (Alex Madji)

Rabu, 07 November 2012

Pilpres AS yang Datar


Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres) usai sudah. Tidak ada kejutan berarti dalam pesta demokrasi empat tahunan itu. Barack Obama, calon presiden (capres) dari Partai Demokrat yang juga calon incumbent memenangkan Pilpres itu dan menjabat lagi untuk empat tahun ke depan.

Pada perghitungan suara, Obama dipastikan menang setelah meraih 303 electoral college, sementara Mitt Romney, calon dari Partai Republik, hanya meraih 206 electoral college. Aturan Pilpres Amerika Serikat menyebutkan, seorang calon memenangi Pilpres bila meraih minimal 270 electoral college.

Meskipun, para pendukung Obama sempat dibuat ketar-ketir ketika Mitt Romney memimpin perolehan suara electoral College. Bahkan disebutkan bahwa pewaris tahta Gereja Mormon itu sudah menyiapkan pidato kemenangan.

Tetapi ketika Romney meraih 203 suara, Obama justru bisa mengejar dan menyalib jauh hingga melebihi batas minimal peroleh suara dan akhirnya ditentukan sebagai pemenang Pilpres AS 2012 ini.

Seketika itu juga para pendukung Romney yang tadinya bersorak kegembiraan dan bersuka cita saat unggul atas Obama, tiba-tiba terdiam lesu. Laporan wartawan VOA (Voice of America) menyebutkan bahwa banyak pendukung Romney yang menitikkan air mata sedih atas kekalahan calon mereka.

Kemenangan Obama memang sudah diduga sejak awal. Poling-poling berbagai lembaga di negara Paman Sam itu selalu mengungguli Obama, meski dengan selisih suara yang tipis. Debat-debat publik sebelum pemungutan suara juga dimenangkan suami Michelle Obama itu, kecuali debat pertama yang dimenangkan Romeney. Tetapi secara keseluruhan, sebelum pemungutan suara, Obama sudah unggul atas Romney.

Tidak hanya itu. Dalam sejarah Pilpres AS, jarang terjadi bahwa calon incumbent kalah pada pilpres untuk masa jabatan keduanya. Paling tidak dalam 24 tahun terakhir, sejak George Bush hingga George W Bush, mereka selalu mempertahankan masa jabatan untuk kedua kalinya dalam Pilpres. Obama pun demikian.

Pada hari H, kejutan hampir saja terjadi, ketika sejak awal penghitungan suara, Romney terus memimpin. Tetapi, Obama kemudian bisa mengejar dan menyalib berkat kemenangan yang diraih di basis-basis suara yang sangat menentukan. Hingga akhirnya, Obama kembali terpilih sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya. Kemenangan ini sungguh tidak mengejutkan alias datar-datar saja karena sudah diduga dari awal.

Keterpilihan Obama juga akan berdampak pada penciptaan perdamaian dunia. Paling tidak kebijakan luar negeri Partai Demokrat (Obama) tidak mengutamakan perang, dibanding Partai Republik. Sehingga, situasi seperti empat tahun ini akan terulang selama empat tahun mendatang.

Satu-satunya negara yang tidak nyaman dengan keterpilihan Obama adalah Israel. Kebijakan-kebijakan Obama selama ini tidak menyenangkan dan menguntungkan Israel. Karena itu, Israel lebih senang kalau Romney bisa memenangkan Pilpres Amerika Serikat. Tetapi apa mau dikata, Obama harus memerintah empat tahun lagi dan nafsu perang Israel harus diurung dulu. Selamat ya Om Bama...( Alex Madji)

Selasa, 06 November 2012

Menunggu Hasil Langkah Cepat ARB


Pemilu Presiden (Pilpres) Republik Indonesia masih dua tahun lagi. Tetapi aromanya sudah mulai tercium. Yang paling mencolok adalah Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie yang menggunakan inisial ARB. Dibandingkan dengan para bakal calon lain, ARB paling cepat memperlihatkan diri sebagai bakal calon presiden (capres). Posisi sebagai Ketua Umum Partai Golkar memang mengganransi hal tersebut. Sementara para bakal calon lain masih adem ayem. Meski di belakang layar tetap bekerja dan kasak kusuk.

Bahkan dengan kekuatan Golkar, hampir pasti dia akan maju sebagai capres. Bukan hanya "bakal" capres. Upaya sejumlah kader lain di internal Golkar langsung dipatahkan. Ical tinggal menacari bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan diduetkan pada Pilpres 2014 nanti.

ARB pun tidak perlu tunggu hingga menjelang Pilpres untuk mesosialisasikan dirinya. Sejak sekarang, sosialisasi terhadapnya marak dilakukan. Pelbagai media dimanfaatkan, termasuk media massa yang berada di bawah Grup Bakrie.

Suatu siang, saya melintasi Jalan Gatot Subroto dengan motor. Di samping saya melintas sebuah Toyota Fortuner dalam balutan warna abu-abu campur kuning tipis dengan tulisan "ARB for President". Hari lain, saya melintasi Jalan Rasuna Said di Kuningan. Sebuah bis besar berwarna abu-abu dengan tulisan "Aburizal Bakrie" di sisi kiri dan kanan, sementara bagian belakang terpampang foto Aburizal Bakrie dalam ukuran besar dengan tulisan "ARB Aburizal Bakrie, Tokoh Nasional" di bawah foto tersebut, melintas.

Sosialisasi ini sepertinya untuk semakin memperkenalkan sosok ARB itu kapada masyarakat. Maklum dari hampir semua poling, nama ARB tidak pernah menduduki nomor urut teratas. Dia selalu kalah dari nama-nama lama yang sudah pernah menjadi Capres seperti Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.

Menurut survei, Megawati Soekarnoputri masih unggul dengan 20 persen, disusul oleh Prabowo Subianto dengan 19 persen dan Ical, sapaan akrabnya, dengan 18 persen. Survei internal Golkar juga memperlihatkan data serupa. Dalam survei internal, Megawati tetap sebagai capres terpopuler disusul Prabowo Subianto, baru diikuti ARB.

Bahkan, ketika para kader Golkar yang dilibatkan dalam survei internal tersebut ditanya siapa capres 2014, semua menyebut Megawati Soekarnoputri. Putri Porklamator RI itu jauh berada di atas Ketua Umum Partai Golkar sendiri, Aburizal Bakrie.

ARB sadar betul akan data-data tersebut. Merasa kurang populer, ARB menggenjot untuk menaikkan popularitasnya dengan berbagai cara, termasuk dengan iklan berjalan seperti yang tertera pada bis dan mobil seperti yang terekam dalam foto di atas yang saya ambil di Kuningan. Seberapa efektif langkah cepat ARB ini? Kita tunggu saja hasilnya. (Alex Madji)

Foto oleh Alex Madji

Jumat, 02 November 2012

Mengalahkan Egoisme


Sabtu, 3 November 2012 suasana yang saya alami adalah pernikahan. Sebenarnya suasana ini sudah berlangsung dalam beberapa hari ini. Karena itu, kali ini saya menulis saja tentang pernikahan, sambil menunggu topik yang lebih menarik lagi untuk ditulis di blog ini. Tetapi tulisan ini bukan nasihat, tetapi lebih sebuah pengalaman, baik pengalaman orang maupun pengalaman sendiri.

Begini, Sabtu 3 November 2012 ini seorang saudara saya melangsungkan pernikahan. Ini babak baru dalam kehidupan di mana dia akan tinggal dengan orang yang berjenis kelamin lain dalam satu rumah. Bukan hanya itu, dia akan tinggal dengan orang yang berbeda karakter dan memiliki latar belakang budaya dan tradisi yang berbeda pula.

Belum lama ini saya mendapat curhat alias curahan hati dari seorang teman lawas yang menceritakan bahwa dia sudah berpisah dari pasangannya. Usia pernikahan mereka masih sangat muda. Belum sampai 10 tahun. Tetapi mereka sudah berpisah. Masalahnya sepele. Tetapi gara-gara masalah sepele itu, kehidupan rumah tangga pun menjadi tidak akur. Padahal, masalah-masalah itu pasti bisa diselesaikan, kalau saja keduanya mau saling pengertian.

Sayangnya, teman saya ini tidak ingin untuk memulihkan hubungan dengan pasangannya itu. Dia menuntut pasangannya berubah dari cara hidup dan cara pandang, yang menurutnya, tidak bagus. Sementara dia sendiri tidak mau berubah dari tuntutan yang sampaikan pasangannya.

Teman lain lagi bercurhat tentang seringnya dia berantem dengan pasangan hidupnya di rumah. Masalahnya juga sepele. Teman saya ini hal-hal sepele itu sebagai masalah, bahkan masalah yang serius. Sementara pasangannya menilai itu bukan masalah. Tetapi, gara-gara itu mereka harus melakukan aksi mogok bicara untuk beberapa hari. Untunglah, kemudian mereka mau melakukan gencatan senjata dan kemudian sama-sama mendayung lagi bahtera rumah tangga mereka.

Dari curhat dua teman tadi, maka persoalan pokok yang akan dihadapi oleh pasangan baru menikah adalah egoisme. Egoisme adalah sikap dimana seseorang tidak memikirkan dan mengindahkan yang lain (pasangannya), tetapi hanya mementingkan diri sendiri. Sikap ini banyak menimbulkan persoalan dalam masa-masa awal kehidupan rumah tangga.

Hari pertama setelah nikah pasti mereka akan sama-sama kaget. Dari biasa berada sendiri-sendiri, kini harus berdua. Dari kebiasaan tinggal sendiri di kos, kini harus hidup berdua dalam satu rumah. Kalau dalam kehidupan sendiri, kita adalah tuan dan raja atas diri kita sendiri dan mau pergi kemana saja, kita bebas. Tidak perlu ijin atau sekedar memberi tahu kepada siapa pun. Tetapi setelah hidup berdua, kita sudah diawasi dan mengawasi. Kemana pun kita pergi, selalu memberitahu. Begitupun sebaliknya. Ini hal-hal kecil tetapi tak jarang bikin hari-hari indah sesudah pernikahan menjadi tidak enak.

Karena itu, egoisme harus diredam demi hidup bersama yang baik dan harmonis. Selain itu keterbukaan juga penting untuk mencapai kesepahaman dan saling pengertian di antara pasangan masing-masing. Meski kecil, menjalankannya tidak mudah. Tetapi kutipan ini penting diperhatikan, "Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, dia akan setia juga dalam perkara-perkara besar." (Alex Madji)

Kamis, 01 November 2012

Halloween dan Pakaian Khasnya


Di Indonesia, perayaan Halloween tidak terlalu dikenal. Tetapi di Eropa perayaan ini sangat terkenal. Saking populernya, berita-berita pada 31 Oktober selalu terselip kata Halloween. Petenis Novac Djokovic, misalnya, tampil nyentrik dengan mengenakan topeng yang menakutkan saat masuk ke lapangan tenis untuk menghadapi petenis Amerika Serikat Sam Querrey pada tenis Prais Masters, 31 Oktober 2012. Ya, Djokovic yang mau merayakan Halloween. Sayang, Halloween itu tidak membantunya dan dia terpaksa harus mengakui keunggulan Querrey.

Perayaan Halloween jatuh 31 Oktober. Perayaan ini sangat dipengaruhi oleh kekristenan, utamanya Katolik. Dalam penanggalan liturgi Gereja Katolik, 1 November adalah peringatan para kudus. Dan, Halloween adalah perayaan (malam 31 Oktober) menjelang peringatan para kudus itu.

Secara etimologis, Halloween adalah pembentukan dari tiga kata yaitu All Hallows' Evening atau yang juga dikenal All Hallows' Ave. Menurut sejumlah pakar, seperti ditulis Wikipedia, perayaan ini aslinya dipengaruhi oleh festival panen di Eropa. Lebih jauh lagi, akar perayaan ini adalah festival kematian yang kemungkinan berakar pada kaum pagan, khususnya Samhain Celtic.

Sahmain dipandang sebagai sebuah waktu dimana pintu ke dunia lain terbuka bagi jiwa-jiwa orang yang meninggal dan makhluk-makhluk lain datang ke dunia. Jiwa-jiwa orang meninggal itu disebutkan kembali mengunjungi rumah-rumah mereka di Samhain.

Dalam sejarah selanjutnya, perayaan ini kuat dipengaruhi oleh peringatan para kudus dalam tradisi Gereja Katolik yang jatuh pada 1 November dan peringatan para arwan pada 2 November. Ini adalah hari-hari di mana manusia yang sedang bersiarah di dunia ini berdoa bagi mereka yang sudah meninggal dunia tetapi masih berada di api pencucian dan belum sampai ke surga.

Perayaan ini, seperti sudah disampaikan di atas, berasal dari Eropa yang kemudian menyebar luas ke Amerika Utara pada abad ke-18 dan 19 dan belahan dunia lain. Pada akhir abad ke-12, di seluruh Eropa pada Halloween adalah hari libur dan lonceng-lonceng gereja dibunyikan untuk para jiwa di api penyucian.

Perayaan Halloween dicirikhasi oleh pakaian-pakaian yang unik. Pada abad-abad lalu, Orang-orang mengenakan topeng-topeng serem seperti monster, hantu, dan setean. Dalam perkembangan kemudian, topeng-topeng itu ditambah dan diperluas lagi dengan topeng-topeng dari karakter yang lebih lucu seperti tokoh-tokoh fiksi, para selebirits, ninja atau para ratu.

Kemudian pesta Halloween ini terkenal karena pakaian-pakaian yang khas, unik, dan lucu yang dikenakan pada perayaan tersebut. Itu pulalah yang diperlihatkan Novac Djokovic pada laga melawan Sam Querrey pada Rabu, 31 Oktober 2012 di turnamen tenis Paris Masters. Atau seorang teman facabook saya, Pater Frans Magung SVD di Hongaria menempel sebuah foto anak-anak yang mengenakan berbagai macam foto. Ada yang mengenakan pakaian uskup, suster, biarawan, biarawati dan sebagainya seperti yang saya ambil pada foto di atas pada dinding facebooknya. (Alex Madji)