Rabu, 02 Januari 2013

Jokowi Mencuri Perhatian Rakyat


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi kembali mendapat simpatik dari warga ibukota Jakarta, menyusul kebijakan "Car Free Night"-nya pada malam pergantian tahun dari Senin 31 Desember 2012 ke Selasa 1 Januari 2013 di sepanjang Jalan Sudirman, Thamrin, Medan Merdeka.

Ini adalah kebijakan langka dalam empat dekade belakangan. Terakhir kali yang mengosongkan jalan-jalan protokol itu dari kendaraan bermotor adalah Gubernur Ali Sadikin. Almarhum jenderal marinir bintang tiga ini menggelar acara serupa pada momen ulang tahun Kota Jakarta.

Tak pelak apa yang dibikin Jokowi itu bagaikan oase di tengah kegersangan Jakarta. Pemimpin setelah Ali Sadikin selalu menggelar pesta malam pergantian tahun di tempat-tempat yang memaksa warga mengeluarkan uang. Sejak Sutiyoso sampai Fauzi Bowo, pesta pergantian tahun selalu digelar di Ancol. Padahal, untuk masuk kawasan itu, rakyat harus merogoh kocek untuk bayar tiket masuk.

Akibatnya, pesta yang memang seharusnya untuk rakyat itu tidak bisa dinikmati oleh rakyat kebanyakan, yaitu rakyat jelata. Pesta-pesta kembang api itu dan hiburan musik hanya bisa disaksikan oleh mereka yang memiliki uang. Sedangkan rakyat jelata hanya menyaksikan melalui televisi-televisi kecil dan buram dari gubuk-gubuk pinggir-pinggir rel kereta api dan bantaran kali.

Maka dengan diadakan di jalan protokol seperti ini, warga Jakarta yang tidak punya duit pun bisa menikmati suasana pesta malam pergantian tahun yang megah secara langsung di lokasi. Laporan berbagai media menyebutkan, semua orang dari berbagai golongan dan strata sosial berbaur menjadi satu. Tidak ada sekat antara yang kaya dan miskin, pejabat dan rakyat jelata pada malam itu. Semua menjadi satu dan larut dalam kegembiraan yang sama.

Acara ini bukan hanya menguntungkan secara ekonomis, terutama bisa menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Tetapi acara ini juga sungguh-sungguh menghibur rakyat ibukota yang tengah terhimpit oleh berbagai persoalan hidup. Lebih dari itu, acara seperti ini membuat Kota Jakarta ini sedikit lebih manusiawi dan kawasan Sudirman-Thamrin-Medan Merdeka tidak hanya milik mereka yang kaya raya karena bisa melenggang dengan kendaraan-kendaraan mewah di jalan-jalan protokol tersebut.

Kegembiraan dan sambutan rakyat yang antusias, meski hujan mengguyur, serta kepuasan warga pascamelewati acara ini memperlihatkan bahwa kebijakan Jokowi tidak keliru. Malahan dengan begitu, Jokowi semakin mendapat tempat di hati rakyatnya. Apalagi laporan media massa sangat memberi kesan positif terhadap acara tersebut. Ini menjadi kredit poin tersendiri bagi Jokowi dalam memimpin Ibukota negara ini dan dia berhasil mencuri perhatian rakyatnya.

Memang belum banyak hal yang dibuat Jokowi pascadilantik sebagai Gubernur DKI 2012. Tetapi hal-hal kecil seperti ini justru semakin mempertegas model kepemimpiannya; kepemimpinan yang humanis dan merakyat. Ini akan mendapat nilai lebih, kalau dia bisa mewujudkan janji-janji kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang lalu.

Mungkin terlalu muluk mewujudkan semua janji kampanye. Tetapi bila dia sukses menjalankan satu-dua program unggulannya, misalnya membangun transportasi massal yang aman, nyaman, dan murah, serta membenahi hunian liar di pinggir kali di DKI Jakarta, maka dia pasti akan menjadi seorang pemimpin yang dielu-elukan rakyatnya.

Akhirnya, selamat berbuat lebih Pak Jokowi untuk kebaikan warga ibukota dan mengubah wajah Jakarta yang selama ini distigmakan sebagai kota yang absurd. (Alex Madji)

Foto: Diambil dari Demotix.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar