Senin, 28 Januari 2013
Ada Politik di Balik Penangkapan Raffi Ahmad?
Sejumlah artis yang adalah kader Partai Amanat Nasional (PAN) ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN), Minggu, 27 Januari 2013 pagi, tepatnya pukul 04.30 WIB di rumah artis dan presenter Raffi Ahmad di Lebak Bulus Jakarta Selatan.
BNN kemudian mengangkut sang tuan rumah Raffi Ahmad, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Wanda Hamdiah, pasangan suami istri Irwansyah dan Zaskian Sungkar. Total yang diangkut polisi dari sana sebanyak 17 orang. BNN juga menemukan barang bukti berupa ganja dua linting, empat butir ekstasi, dan ineks. Karena itu, artis-artis ini diduga sedang melakukan pesta narkoba saat digerebek.
Wanda Hamida sudah terkenal sebagai politisi PAN. Sementara Raffi Ahmad adalah kader PAN yang bakal maju pada pemilu legislatif tahun depan. Dia sudah mendaftar sebagai bakal calon anggota legislatif, hanya saja belum ditentukan akan maju dari daerah pemilihan mana.
Sebelumnya dikhabarkan bahwa partai-partai politik gencar mencari dan siap menampung para artis sebagai vote getters mereka pada pemilu nanti. Partai pun berlomba-lomba menggaet artis baru untuk menambah artis-artis yang sudah lama ada di partai.
Karena itu penangkapan para artis yang juga politisi itu, terutama Raffi Ahmad, sulit terhindarkan dari persepsi liar bahwa ini terkait pemilu 2014 alias berbau politik. Karena, pertama, dari sudut waktu, peristiwa penangkapan itu dilakukan dalam tahun politik yang diwarnai dengan intensitas persaingan politik yang tinggi. Kedua, barang bukti yang ditemukan tidak terlalu signifikan. Kecuali kalau bisa dibuktikan bahwa barang-barang bukti yang disita petugas BNN dari rumah Raffi Ahmad itu adalah sisa dari pesta narkoba di tempat kejadian perkara.
Sehubungan dengan itu, pernyataan Deputi Penindakan BNN Benny Mamoto dalam konferensi pers setelah penangkapan Raffi Ahmad dan kawan-kawan, Minggu, 27 Januari 2013, patut disimak. Dia menegaskan, "Raffi Ahmad sudah lama kami intai."
Pertanyaannya, kalau sudah lama diintai, kenapa baru ditangkap sekarang? Kenapa bukan sejak awal diketahui bahwa dia menggunakan barang-barang haram itu? Itu sebabnya, pernyataan Benny Mamoto di atas secara liar bisa ditafsir sebagai ada kepentingan politik di balik penangkapan tersebut.
Lalu siapa yang order? Ini sulit ditelusuri. Biarkan persepsi publik berjalan semakin meliar atas kasus ini.
Atau paling tidak, BNN harus bisa membuktikan bahwa aksi penangkapan ini bukan atas order pihak/kelompok tertentu terkait politik 2014, melainkan murni kasus kriminal. Apalagi memang para artis kerap dengan penggunaan barang haram ini. Banyak artis sudah masuk penjara gara-gara konsumsi narkoba. Maka mari kita menunggu saja perkembangan lebih lanjutnya. Mudah-mudahan kasus ini tidak masuk angin. (Alex Madji)
Foto: Rafi Ahmad dari Lensaindonesia.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar