Minggu, 28 Agustus 2011

Anna Hazare, Mahatma Gandhi Baru India


Anna Hazare dari India menjadi perhatian dunia pada beberapa hari belakangan ini. Pasalnya, dia kembali menggelar aksi mogok makan untuk melawan korupsi di negaranya. Kali ini yang dia lawan adalah tingkat pemerintahan paling tinggi di negeri Mahatma Gandhi tersebut.

Dia mendesak pemerintah untuk menerapkan undang-undang anti korupsi yang ketat. Dia pun menawarkan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang dibikinnya untuk memberantas korupsi yang begitu akut di negeri berpenduduk terpadat kedua di dunia itu.

Anna Hazare yang kini sudah berumur 74 tahun bukan baru kali pertama berjuang melawan korupsi. Sudah lebih dari 30 tahun dia berjuang untuk membersihkan korupsi di negaranya. Perjuangan panjang itu disebutnya sebagai perang suci melawan korupsi.

Anna Hazare lahir pada 15 Juni 1937 di Bhingar, Provinsi Bombay, India dari pasangan Laxmibai Hazare (ibu) dan Baburao Hazare (ayah). Dia memiliki nama lain, Kisan Baburao Hazare. Dia memiliki enam saudara. Ayahnya adalah tenaga tidak trampil pada sebuah perusahan farmasi kota kota kelahirannya.

Masa kecil Anna atau Kisan dihabiskan di Mumbai setelah tantanya membawa dia dari Ralegan Siddhi. Anna menempuh pendidikan dasar di Mumbai. Sambil sekolah dia bekerja menjual bunga di Dadar untuk membantu perekonomian keluarganya. Usahanya itu kemudian berkembang hingga dia memiliki toko bunga. Kemudian, dia memboyong dua adiknya ke Mumbai.

Kemudian, pada umur 25 tahun, Anna Hazare masuk militer India, tepatnya pada 1962 setelah perang Indo-Cina. Ketika itu terjadi rekrutmen darurat untuk menjadi tentara India. Setelah mengikuti pelatihan, dia mulai berdinas di militer India pada 1963 sebagai sopir. Selama perang Indo-Pakistan pada 1965, Anna Hazare ditempatkan di pos perbatasan di sektor Khem Karan. Pada 12 November 1965, Angkatan Udara Pakistan melakukan serangan udara terhadap markas India dan seluruh teman Hazare tewas. Tinggal dia seorang yang selamat. Ketika itu dia menjadi sopir truk tentara India. Pada tahun 1970-an, Hazare juga selamat dari mau dalam sebuah insiden kecelakaan kendaraan.

Pada 1978, dia secara sukarela minta pensiun dari Batalion Maratha IX dan kembali ke kampung halamannya di Ralegaon Siddhi, sebuah desa di Ahmadnagar Maharashtra. Padahal, ketika itu dia baru berumur 39 tahun.

Di kampung halamannya dia menjumpai para petani berjuang untuk mempertahanan hidup dan penderitaan mereka mendorong dia untuk memulai program konservasi air hujan, membangun dam-dam di kampungnya yang terletak di kaki buki itu. Programnya ini kemudian membuat desanya menjadi desa model. Selain itu, dia membuat pabrik susu, mendirikan sekolah di kampungnya, dan masih banyak lagi.

Perjuangannya kemudian mendapatkan apresiasi dari warga. Mereka berterima kasih kepada Anna Hazare karena berkat perjuangannya warga desa akhirnya memiliki sekolah, listrik, dan memiliki skema pembangunan petani. Dari sinilah dia mulai berjuang melawan korupsi.

Berawal dari Rasa Frustrasi
Awalnya, Anna Hazare yang sangat dipengaruhi Mahatma Gandhi itu merasa frustasi dengan keadaan masyarakat India, seperti yang dialami dan dilihatnya sendiri di desanya. Dia lantas mencari jawaban untuk mengangkat drajat kemanusiaan orang India. Jawaban itu akhirnya dia temukan ketika di sebuah stasiun Kereta Api di New Delhi dia membaca buku kecil berjudul "Call to the youth for nation bulding" karangan Swami Vivekananda. Dia terkesima oleh foto-foto yang ditampilkan Vivekananda pada buku kecil itu. Dia lantas kemudian mengatakan bahwa dia membaca buku itu dan akhirnya menemukan jawaban yaitu bahwa dia akhirnya memilih cara hidup untuk melayani sesama manusia.

Cara yang dia pilih adalah melawan korupsi. Perjuangan melawan korupsi bagi Anna Hazare adalah sebuah perang yang lain.

Perjuangan pertamanya melawan korupsi adalah terhadap hal yang menghalangi pertumbuhan di daerah pedesaan India. Sasarannya adalah para politisi. Perjuangan itu dilakukan melalui organisasinya bernama the Bhrashtachar Virodhi Jan Andolan (Geraka Rakyat Melawan Korupsi). Adapun media perlawanannya adalah mogok makan.

Pada 1995-1996, dia menyerang Pemerintahan Sena-BJP di Maharashtra hingga menjungkalkan dua orang menteri kabinet yang korup. Lalu pada 2003, dia menyerang anggota kongres dari Partai Kongres Nasional (NPC=Nastionalist COngress Party) negara bagian supaya melakukan investigasi terhadap empat orang menteriya.

Lalu pada bulan April tahun ini, dia melakukan mogok makan selama empat hari dan melahirkan dukungan ribuan orang dalam perjuangannya melawan korupsi di negeri tempat Agama Budha itu lahir.

Kini Anna Hazare kembali mogok makan untuk mendesak sebuah RUU Anti Korupsi yang ketat. Dia tahu bahwa dia melawan korupsi pada level pemerintahan yang paling tinggi. Dia pun sudah memperhitungkan risikonya. Untunglah orang-orang biasa, ratusan bahkan sampai ribuan mendukung perjuangannya dan menggetarkan Pemerintah India. (Alex Madji/Dari Berbagai Sumber)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar