Senin, 22 Agustus 2011

Ketika Pintu Surga Terbuka


Peristiwa pada Sabtu, 20 Agustus 2011 malam di Cuatro Vientos, Madrid tidak pernah dilupakan rakyat Spanyol. Ketika itu terjadi “mukjizat” yaitu pintu surga seakan terbuka, ketika Paus Benediktus XVI mulai berkotbah pada perayaan Hari Kaum Muda Sedunia 2011.

Sejak awal misa, cuaca buruk mendera. Angin kecang, kilat sambar menyambar, dan hujan lebat mengguyur. Angin kencang menerbangkan skullcap (topi kepausan) Paus Benediktus XVI. Seorang asisten Paus berupaya melindungi Paus dari tiupan angin dengan payung putih yang besar.

Paus yang berambut putih itu juga berupaya mempertahankan teks-teks khotbahnya dari tiupan angin kecang. Sementara kaum muda sedunia berlindung di bawah payung-payung berwarna putih dan kuning. Sementara yang lain menggunakan apa saja yang mereka temukan untuk melindungi diri dari terpaan angin. Regu pemadam kebakaran pun sigap memeriksa struktur panggung apakah kuat terhadap terpaan badai.

Tetapi Paus Benediktus XVI yang berusia 84 tahun itu tidak menghentikan atau menunda perayaan, kata juru bicara Paus Romo Federico Lombadrdi. “Benediktus bergeming, tetap tinggal karena kaum muda juga bertahan. Dia tidak punya keraguan sedikit pun. Badai itu sama seperti kehidupan Kristen yang pada saat tertentu mengalami kesulitan tetapi akan kembali kuat oleh kekuatan iman,” kata Lombardi.

Lalu apa yang terjadi? Surga bagaikan terbuka ketika mantan pembantu dekat Beato Yohanes Paulus II itu berkhotbat dan berbicara masalah perkawainan tradisional. Paus tentu saja membela perkawinan Katolik.

Perihal hujan lebat itu, biarawan dari Jepang yang datang bersama 300 orang kaum muda Jepang yang menghabiskan malam dengan beratapkan langit dan beralaskan tanah mengatakan, “Hujan ini adalah berkat. Dia membuat kita tertawa karena kita tidak kepanasan lagi.”

Angin kecang pada Sabtu, 20 Agustus 2011 itu menghancurkan satu dari 17 tenda yang disiapkan untuk penerimaan komuni dan melukai tujuh orang, termasuk salah satunya mengalami patah tulang lengah. Beruntung semuanya sudah dirawat ke rumah sakit.

Cuaca buruk itu tidak mengurangi semangat kaum muda untuk mengikuti acara penutupan Hari Kaum Muda Sedunia pada Minggu, 21 Agustus 2011. Meskipun sepanjang malam, mereka hanya tidur di alam terbuka.

Kaum muda dari seluruh dunia bersorak kegirangan ketika mantan Angkatan Muda Hitler itu tiba di Madrid Airbase pada Minggu 21 Agustus 2011. Pemimpin 1,2 miliar umat Katolik seluruh dunia ini naik ke atas panggung putih yang dinaungi pohon raksasa yang terbuat dari tangkai kertas warna keemasan. “Saya berharap, Anda bisa tidur nyenyak, meskipun cuacanya tidak mendukung,” kata Paus sebelum merayakan misa penutup menandai berakhirnya enam hari perayaah Hari Kaum Muda Sedunia itu.

Di penghujung misa, Paus asal Jerman itu kemudian mengumumkan kepada kaum muda dari 193 negara yang sebagian besar mengenakan topi warna merah atau kunging dan menggunakan payung berbagai warna-warni untuk melindungi diri dari teriknya matahari, bahwa Hari Kaum Muda Sedunia 2013 akan diselenggarakan di Rio de Jeneiro, Brasil.

Pesan untuk Raja Spanyol
Kemudian, seusai acara itu, Mantan Dekan Ajaran Iman itu memberi pesan khusus kepada Raja Spanyol, Juan Carlos I. “Saya sudah memberikan pesan terakhir kepada kaum beriman. Sekarang saya meminta Anda untuk menyampaikan ke seluruh dunia pengalaman suka cita iman yang Anda alami di sini, sebuah negara yang hebat ini,” kata Paus.

Teolog ulung itu menambahkan, Spanyol yang memudahkan perceraian, mempermudah akses untuk aborsi dan mengijinkan perkawinan gay tetaplah bertahan pada jiwa kekatolikannya. “Spanyol adalah sebuah negara besar yang masyarakatnya sangat terbuka, pluralistis, saling menghormati, sangat mampu untuk maju tanpa menggadaikan jiwa religiusitas dan kekatolikannya,” imbuhnya.

Paus juga menaruh simpatik yang mendalam terhadap rakyat Spanyol yang sedang menghadapi kesulitan termasuk masalah pengangguran yang tinggi. Mereka inilah yang memprotes terlalu besarnya anggaran yang dikeluarkan Pemerintah Spanyol untuk kunjungan Paus ini.

“Saya mau meyakinkan rakyat Spanyol bahwa saya akan tetap mendoakan Anda, khususnya untuk pasangan yang menikah dan keluarga yang anak-anaknya menghadapi berbagai kesulitan, mereka yang sangat membutuhkan, orang tua dan anak-anak, juga mereka yang tidak mendapat pekerjaan,” ujar Paus menanggapi tingkat pengangguran Spanyol saat ini yang berada di atas 20 persen.

Sebelum kembali ke Vatikan, Paus Benediktus XVI menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada 30.000 sukarelawan yang bekerja untuk Hari Kaum Muda Sedunia itu.

Ratusan sukarelawan yang mengenakan kaus hijau bersorak kegirangan ketika mobil kepausan memasuki ruang pertemuan, tempat para sukarelawan berkumpul. Beberapa di antara mereka berdiri dan saling membantu untuk bisa melihat Bapa Suci.

“Pada setiap even yang saya ikuti, Anda ada di sana. Beberapa kelihatan, sementara yang lain di belakang panggung, membantu untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai rencana,” ucapnya.

Terimaksih juga Bapa Suci, sampai juga di Rio de Jeneiro pada 2013. (Alex Madji/Berbagai Sumber)

2 komentar: