Kamis, 01 November 2012

Halloween dan Pakaian Khasnya


Di Indonesia, perayaan Halloween tidak terlalu dikenal. Tetapi di Eropa perayaan ini sangat terkenal. Saking populernya, berita-berita pada 31 Oktober selalu terselip kata Halloween. Petenis Novac Djokovic, misalnya, tampil nyentrik dengan mengenakan topeng yang menakutkan saat masuk ke lapangan tenis untuk menghadapi petenis Amerika Serikat Sam Querrey pada tenis Prais Masters, 31 Oktober 2012. Ya, Djokovic yang mau merayakan Halloween. Sayang, Halloween itu tidak membantunya dan dia terpaksa harus mengakui keunggulan Querrey.

Perayaan Halloween jatuh 31 Oktober. Perayaan ini sangat dipengaruhi oleh kekristenan, utamanya Katolik. Dalam penanggalan liturgi Gereja Katolik, 1 November adalah peringatan para kudus. Dan, Halloween adalah perayaan (malam 31 Oktober) menjelang peringatan para kudus itu.

Secara etimologis, Halloween adalah pembentukan dari tiga kata yaitu All Hallows' Evening atau yang juga dikenal All Hallows' Ave. Menurut sejumlah pakar, seperti ditulis Wikipedia, perayaan ini aslinya dipengaruhi oleh festival panen di Eropa. Lebih jauh lagi, akar perayaan ini adalah festival kematian yang kemungkinan berakar pada kaum pagan, khususnya Samhain Celtic.

Sahmain dipandang sebagai sebuah waktu dimana pintu ke dunia lain terbuka bagi jiwa-jiwa orang yang meninggal dan makhluk-makhluk lain datang ke dunia. Jiwa-jiwa orang meninggal itu disebutkan kembali mengunjungi rumah-rumah mereka di Samhain.

Dalam sejarah selanjutnya, perayaan ini kuat dipengaruhi oleh peringatan para kudus dalam tradisi Gereja Katolik yang jatuh pada 1 November dan peringatan para arwan pada 2 November. Ini adalah hari-hari di mana manusia yang sedang bersiarah di dunia ini berdoa bagi mereka yang sudah meninggal dunia tetapi masih berada di api pencucian dan belum sampai ke surga.

Perayaan ini, seperti sudah disampaikan di atas, berasal dari Eropa yang kemudian menyebar luas ke Amerika Utara pada abad ke-18 dan 19 dan belahan dunia lain. Pada akhir abad ke-12, di seluruh Eropa pada Halloween adalah hari libur dan lonceng-lonceng gereja dibunyikan untuk para jiwa di api penyucian.

Perayaan Halloween dicirikhasi oleh pakaian-pakaian yang unik. Pada abad-abad lalu, Orang-orang mengenakan topeng-topeng serem seperti monster, hantu, dan setean. Dalam perkembangan kemudian, topeng-topeng itu ditambah dan diperluas lagi dengan topeng-topeng dari karakter yang lebih lucu seperti tokoh-tokoh fiksi, para selebirits, ninja atau para ratu.

Kemudian pesta Halloween ini terkenal karena pakaian-pakaian yang khas, unik, dan lucu yang dikenakan pada perayaan tersebut. Itu pulalah yang diperlihatkan Novac Djokovic pada laga melawan Sam Querrey pada Rabu, 31 Oktober 2012 di turnamen tenis Paris Masters. Atau seorang teman facabook saya, Pater Frans Magung SVD di Hongaria menempel sebuah foto anak-anak yang mengenakan berbagai macam foto. Ada yang mengenakan pakaian uskup, suster, biarawan, biarawati dan sebagainya seperti yang saya ambil pada foto di atas pada dinding facebooknya. (Alex Madji)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar