Sabtu, 05 November 2011

Ning Li Jajah Eropa dengan Jualan Furnitur Online


Namanya Ning Li. Dia pria keturunan Cina yang "menjajah" Eropa dengan bisnis furnitur onlinenya bernama made.com. Mula-mula usahanya itu dimulai di Prancis, kemudian dia tinggalkan dan berkelana keliling dunia sebelum dimulai lagi di Inggris hingga bertahan sampai saat ini. Dia mendirikan usaha itu ketika berumur 25 tahun. Masih sangat muda. Tetapi pertumbuhan usahanya sungguh mencengangkan.

Ning Li, merantau ke Prancis ketika dia baru berumur 15 tahun untuk melanjutkan sekolah. Tinggal di Prancis sejak usia masih sangat muda membuatnya memiliki dua budaya sekaligus yaitu Cina dan Prancis. Dia mudah mengawinkan dua budaya itu untuk hal yang menguntungkan.

Sebelum memulai usaha sendiri, Ning Li adalah seorang karyawan bank. Tetapi selama bekerja di bank, Ning Li tidak betah. Dia menyimpan sebuah kerinduan mendalam yaitu berwirausaha. Dia bekerja di bank hanya untuk membuktikan bahwa dia bisa melakukan pekerjaan itu.

Meski demikian, bekerja sebagai karyawan bank tetap berguna karena memiliki pengalaman yang lain, walaupun membuatnya tidak bebas. Padahal dia suka kebebasan. Inilah salah satu ciri seorang entrepreneur. Karena itu dia memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai seorang karyawan bank.

“Semakin lama Anda bekerja di bank, makin mahal anda dibayar maka makin sulit anda meninggalkan pekerjaan Anda dan memulai sesuatu yang baru oleh diri anda sendiri,” lanjutnya.

Ning Li tidak mau tinggal dalam kemapanan dan zona nyaman sebagai seorang karyawan bank. Dia lalu mendirikan usaha pertamanya yaitu menjual furnitur secara online. Pilihan usaha ini juga terasa aneh bila menyaksikan kebanyakan orang Cina di perantauan. Mereka lebih banyak memilih usaha restoran.

Tetapi Ning Li mau sesuatu yang lain dan insting bisnisnya mengatakah bahwa jualan furnitur juga pasti laku. Maka usaha pertamanya yaitu toko furniture online diluncurkan kepada para pelanggan di Prancis.

Mengapa jualan furnitur? Dia melihat ada perbedaan harga antara barang-barang manufaktur di Asia dan yang dijual di dunia barat. Inilah peluang bisnis yang dibaca Ning Li. “Bagaimana sofa yang yang seharga 300 dolar di Asia lalu dijual dengan 3.000 euro di Eropa? Gila kan,” katanya.

Yang dia pikirkan, setelah memilih bisnis itu, adalah bagaimana menekan ongkos produksi dan ongkos kirim sehingga harganya bisa ditekan serendah mungkin. Tentu, kualitas tetap sama dengan harga 3.000 euro itu.

Tetapi menjual dan membeli barang-barang seperti itu dengan cara tradisional, menurut Ning Li, sangat tidak ekonomis. Maka dia membuat trobosan dengan menjualnya secara online. Menggunakan internet untuk mendapat pesanan itu sangat membantu sebelum dikapalkan dalam bentuk kontainer. Cara ini dinilainya bisa membantu memotong biaya yang akan berujung pada penekanan harga tadi.

Sungguh keberhasilan toko furnitur online ini sudah terlihat sejak awal. Banyangkan, “Kami mendapat 300 permintaan per hari. Tiga ratus permintaan bagi sebuah bisnis furnitur adalah sesuatu yang sungguh luar biasa,” jelasnya.

Bisnis furnitur online di Prancis itu kemudian berkembang pesat berkat ketekunan, kerja keras dan kepemimpinan Ning Li. Meskipun Ning Li mengaku bahwa dia tidak memiliki pengalaman manajemen. Tetapi dia terus belajar dan menemukan pola kepemimpinan sendiri sehingga bisnis furnitur onlinenya itu sukses.

Di tengah kesuksesan itu, tiba-taba pada pada 2009, Ning Li menjual sahamnya. Dia memilih beristirahat sebentar untuk mengelilingi dunia selama satu tahu. Waktu jeda ini memberinya ruang untuk menarik nafas dan memulai lagi sesuatu yang baru dengan segar.

Dalam perjalanan keliling dunia itu, dia bertemu dengan pengusaha online bernama Brent Hoberman di London. Brent Hoberman mendorong dan mendukung Ning Li untuk memulai kembali jualan furnitur online itu. Tetapi kali ini diperuntukkan bagi pasar Inggris. Itulah usaha kedua Ning Li yang kini bermarkas di Notting Hill Gate, London.

Sekarang perusahan online Ning Li ini bekerja secara langsung dengan para para disainer untuk barang-barang eksklusif di negeri Ratu Elisabet itu.

Industri manufaktur di Inggris dan Eropa mengalami berbagai proses dalam beberapa tahun terakhir. Sangat sulit ditemukan manufaktur bagus yang berbasis di negara-negara barat. Meskipun 20 persen pemasoknya adalah orang Inggris, tetapi mereka pasti membeli furnitur-furnitur itu dari Cina. Selain karena harganya dan biayanya murah, juga karena Cina sudah mengembangkan sebuah ekosistem manufaktur selama lebih dari 30 tahun.

Furnitur-furnitur yang dijual secara online Ning Li pun datang dari tanah leluhurnya itu, terutama dari daerah asalnya yang menjadi sentra produk furnitur terkenal di Cina. "Mereka memiliki segalanya untuk apa yang dicari orang," jelasnya lebih lanjut.

Bagi Ning Li, menempatkan pasar retail furnitur secara online telah membantunya merevolusi apa yang dia sebut industri debu (dusty industry). Sebab sesungguhnya membeli furnitur adalah sesuatu yang konvensional. Tetapi dia mengangkatnya ke dalam dunia maya.

Bisnis furnitur secara online mengandung dua hal penting yaitu risiko dan kecepatan. Sebuah barang bagus yang kita potret lalu dipublish ke publik, tetapi baru kemudian diketahui ternyata barang itu cacat, maka hampir pasti barang itu tidak dilirik. untungnya dalam bisnis online seperti ini, barang-barang cacat seperti itu bisa segera ditarik dan tidak dijual. Sebaliknya bila barang yang dipamerkan itu bagus, pasti akan dicari orang.

“Kita pajang itu di online, kalau itu tidak dijual, kita tarik. Dan kalau kita jual, orang akan berlomba-lomba mendapatkannya,” jelasnya.

Hal penting lain dalam bisnis online adalah masalah kecepatan, terutama dalam era pasar modern seperti sekarang ini. "Internet memberi kita kebebasan untuk meluncurkan produk-produk lebih cepat daripada bisnis tradisional. Kecepatan adalah rajanya. Kecepatan menghasilkan produk baru dan juga membaharaui katalog Anda adalah kunci untuk tetap memelihara daya tarik konsuen dan menjaga mereka agar tetap kembali ke websitenya," ujarnya.

Kisah sukses Ning Li ini bukan tidak diwarnai kegagalan. Bahkan kegagalan, kata Ning adalah bagian integral dari entrepreneurship. Tetapi ada begitu banyak orang yang sukses dan berhasil setelah belajar dari kegagalan-kegalan itu. Mereka menjadi orang yang sungguh yakin bahwa mereka orang palig kuat dan tahan banting.

Tips lain bagi seorang entrepreneur adalah harus mampu menjaga rahasia. Tidak semua hal bisa diceritakan kepada siapa pun, termasuk kepada bawahan. Ada hal yang perlu dijaga. Meski demikian, sharing tetap perlu, tetapi hanya kepada partner bisnis yang sungguh-sungguh cocok dengan anda. Karena itu pilihan partner bisnis yang tepat yang mendorong usaha Anda maju. (BBC/Alex Madji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar