Selasa, 15 November 2011

Ingin Tulisan Blog Anda Diterbitkan Jadi Buku? Baca Tips Ini


Blog bisa menghasilkan uang. Tetapi itu sangat tergantung dari cara mengelola dan menulis di blog itu sendiri. Ternyata Blog tidak asal diisi. Tetapi harus memenuhi standar-standar tertentu. Menarik, bahasa yang baik, dan menulis dengan hati. Tips-tips itu saya ambil sebuah artikel menarik dari Kompas.com. Untuk lengkapnya saya kutip saja:

Jangan asal menulis di blog. Tulisan yang menarik di blog bisa saja diterbitkan menjadi buku, dan menjadikan Anda sukses sebagai penulis blook (buku yang berisi tulisan di blog). Di Indonesia, tulisan di blog yang diterbitkan sebagai buku menjadi fenomena.

Agar sukses menerbitkan blook, ada sejumlah kiat suksesnya. Salman Faridi, Chief Executive Officer Penerbit Bentang (penerbit buku Ms Compliment's Therapy yang berisi tulisan dari blog pribadi), tidak semua blog enak dibaca. Agar blog Anda menarik perhatian, dan memungkinkan dibuatkan buku, sampaikan gagasan yang menarik dengan menuliskannya menggunakan cara yang menarik pula.

"Menggabungkan gagasan menarik dengan cara menulis yang baik, itu kuncinya," kata Salman yang berpengalaman 12 tahun menerbitkan buku, termasuk buku best seller seperti Laskar Pelangi dan The Naked Traveler.

Selain punya gagasan menarik dan cara menulis yang baik, penulis blook yang sukses juga bisa merasakan emosi yang sama dengan pembaca. Dengan begitu, tulisan-tulisan Anda diterima pembaca.

Dalam menulis buku, Salman menyarankan sebaiknya Anda memasukkan unsur emosi. Tulisan yang datar dan kering takkan diminati. Selain itu, Anda perlu memahami apa yang Anda tuliskan, Anda perlu merasakannya, apa yang mau dituliskan. Tulisan yang memiliki jiwa didalamnya lebih menarik untuk dibaca, terutama jika ingin menerbitkannya menjadi buku. Tulisan yang enak dibaca biasanya sukses menjaring pembeli.

Namun ada juga aturan teknis yang perlu Anda pahami jika ingin sukses menyodorkan gagasan buku ke penerbit.

"Untuk tulisan fiksi, berkonsentrasi lah pada tiga bab pertama. Sementara untuk tulisan non fiksi, fokus lah pada bab awal. Jika pada bagian-bagian ini, tulisan Anda enak dibaca, biasanya penerbit menyukainya. Sebaliknya, jika dalam lima menit, tulisan membuat orang lain tak tahan membacanya, tulisan tersebut kurang menarik atau bahkan tidak bagus untuk diterbitkan menjadi buku," jelas Salman.

Gampang kan? Tanggal Anda mempraktikannya dalam blog Anda. Sambil berharap ada penerbit yang kemudian mau menuliskan tulisan-tulisan dalam blog Anda. Selamat memulai. (Alex Madji)

2 komentar:

  1. Jadi untuk menerbitkan buku non fiksi harus enak dibaca terutama pada Bab 1 toh..nanya kalau tulisan yang melibatkan emosi seperti apa ya ?

    BalasHapus
  2. Tulisan yang melibatkan seluruh perasaan penulis. Jadi bukan hanya lagika yang berjalan tetapi seluruh perasaan penulis. Kira-kira begitu

    BalasHapus