Selasa, 16 Oktober 2012
Kepemimpinan Ala Jokowi
Selasa, 16 Oktober 2012 hari ini, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mulai bekerja sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, setelah dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pada Senin, 15 Oktober 2012 di gedung DPRD DKI Jakarta. Jokowi memulai kerja hari pertamanya dengan mengunjungi sejumlah pemukiman kumuh di Jakarta baik di Jakarta Utara (Pademangan), Jakarta Pusat (Tanah Tinggi) maupun Jakarta Selatan (Bukit Duri). Jalan-jalan ini mendapat liputan serius dan terus menerus dari media online serta sambutan hangat warga yang didatangi.
Sebagai gubernur baru di DKI, Jokowi memulai pemerintahannya dengan cara yang baru pula. Meskipun cara ini bagi dia sendiri bukan sesuatu yang baru-baru amat. Sebab, cara seperti ini kerap dilakukannya ketika memimpin Kota Solo sebagai walikota. Bahkan, menurut kesaksian wartawan dari Solo, dalam setiap kunjungan seperti ini Jokowi selalu membagi sembako (sembilan bahan pokok) dan uang pecahan Rp 5.000 yang keluar dari gajinya. Cara kerja seperti ini juga menjadi kunci kesuksesannya di Solo yang kemudian menghantarnya menjadi orang nomor satu di Jakarta.
Tetapi dibanding pemimpin sebelumnya diibukota negara ini, cara Jokowi ini adalah menjadi sesuatu yang khas. Gubernur-gubernur DKI Jakarta sebelumnya baru turun ke kampung-kampung kumuh pada saat kampanye. Atau mereka baru turun ke lapangan saat terjadi banjir. Jadi, turun ke lapangan bukan sesuatu yang rutin. Sementara Jokowi mau membalikkannya. Berkunjung ke lapangan menjadi sesuatu yang rutin. Sementara berada di kantor sejarang mungkin.
Dalam pidato kemenangannya pada 20 September 2012 lalu, Jokowi memang menegaskan bahwa dia akan terus mengunjungi pemukiman-pemukiman padat di Jakarta, mengunjungi tempat-tempat kumuh dan mengunjungi warga Jakarta yang belum sempat didatangi selama masa kampanye.
Nah, sebagai warga yang ber-KTP dan bekerja di Jakarta, tetapi tinggal di Tangerang Selatan, saya hanya berharap semoga Jokowi tidak lelah dengan cara kerja seperti ini. Inilah kepemimpinan ala Jokowi. Sebuah gaya kepemimpinan yang baru yang tidak ditemukan pada pemimpin-peminpin lain di DKI Jakarta selama ini.
Dari jalan-jalan itu diharapkan pula, Jokowi bisa langsung menemukan inti persoalan perkotaan dan mencari jalan keluar yang tepat. Dan yang terpenting, pemecahan masalahnya segera dieksekusi dan tidak menunda-nunda.
Harapan terakhir adalah dalam waktu lima tahun, Jokowi sudah bisa memoles wajah Jakarta ini menjadi lebih cantik, lebih manusiawi, lebih beradab dan betul-betul menjadi ibukota negara. Bukan sebuah kampung metropolitan. Akhirnya, selamat bekerja Pak Jokowi-Ahok, selamat menjalankan model kepemimpinan yang baru, kepemimpinan ala Jokowi dan semoga membuahkan hasil. (Alex Madji)
Foto: The Jakarta Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
moga aja dengan dipinpin dengan pak jokowi jakarta bisa terhindar dari macet dan banjir
BalasHapus