Senin, 04 Februari 2013
Memaknai Bahasa Simbol Baru PKS
Ada sebuah bahasa simbol baru yang diperkenalkan oleh para politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam beberapa hari terakhir, sejak tertangkapnya matan presiden partai itu, Luthfi Hasan Ishaaq yang tejerat kasus dugaan suap impor daging oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Setiap kali disorot kamera, Luthfi mengangkat tangan kiri, lalu jari telunjuk dan jempol membentuk lingkaran kecil, sementara tiga jari lainnya tetap berdiri dan diacungkan ke atas. Semula, saya mengira ini kebetulan saja dan tanpa makna.
Tetapi kemudian, ini terus-terusan dibuat pria berinisial LHI itu. Apalagi ketika mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid pada Senin, 4 Februari 2013 setelah ditanya wartawan, dari dalam mobilnya juga membuat simbol yang sama. Tiga jarinya dibiarkan berdiri, sementara jari telunjuk dan jempol membentuk sebuah lingkaran kecil. Dan, dia mempertegas simbol itu dengan mendekatkan tangannya itu ke kamera wartawan.
Belum ada penjelasan resmi dari para petinggi dan kader PKS terkait bahasa simbol tersebut. Tetapi ini pasti memiliki arti dan pesan tersendiri. Seperti apa pesannya? Mari kita menduga-duga.
Saya menduga, lingkaran kecil yang dibuat Luthfi Hasan Ishaaq yang kemudian diikuti Hidayat Nur Wahid itu memperlihatkan kepada publik bahwa tuduhan KPK terhadap Luthfi Hasan Ishaaq, dan kemungkinan kader-kader PKS lainnya nanti, terlibat dalam kasus suap impor daging tidak benar. Dengan kata lain, sangkaan KPK yang membuatnya harus mendekam di tahanan itu salah alias nol.
Dalam dunia musik, terutama dalam dunia konduktor atau dirigen, tanda atau simbol yang diperlihatkan Luthfi Hasan Ishaaq dan Hidayat Nur Wahid itu dengan arah terbalik (bukan ke atas tetapi ke bawah, tentu dengan lembut) berarti bahwa anggota paduan suara harus "diam" atau "berhenti" bernyanyi. Tanda ini, umumnya digunakan pada ketukan terakhir setiap lagu.
Nah, apakah mereka mau meminta publik diam dan berhenti bersuara karena tuduhan KPK terhadap mantan orang nomor satu PKS salah, walahualam. Tetapi mari kita tunggu saja proses hukumnya lebih lanjut. Di sana nanti dibuktikan Luthfi Hasan Ishaaq bersalah atau tidak. Yang pasti, PKS saat ini sedang membangun perlawanan baik dengan kata-kata maupun dengan bahasa simbol, dan mungkin juga dengan gerakan nyata di lapangan. (Alex Madji)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar