Senin, 11 Februari 2013

Balotelli Itu Pria Murah Hati


Mario Balotelli selalu menjadi buah bibir. Dalam dua pekan terakhir, pria 22 tahun keturunan Ghana ini menjadi pusat pembicaraan karena dua golnya ke gawang Udinese Minggu 3 Februari 2012 menghantar kemenangan tim barunya AC Milan dan mendongkrak posisi klub tersebut ke peringkat keempat klasemen sementara.

Pada Minggu, 10 Februari 2013 kemarin, pemain yang baru didatangkan dari Manchester City akhir Januari 2013 itu kembali mencetak gol untuk menyelamatkan Milan dari kekalahan saat melawan Cagliari. Berkat golnya ini, Milan pulang ke San Siro dengan satu poin, meskipun harus terlempar lagi ke tempat kelima karena pada saat hampir bersamaan rival sekota yang juga mantan klub yang dibela Balotelli, Inter Milan, memetik kemenangan 3-1 atas Chievo Verona.

Balotelli memang selalu menjadi "news maker". Bukan hanya karena penampilan memukaunya di atas lapangan hijau, tetapi dan terutama karena kelakuan buruknya di luar lapangan. Bahkan, anggota skuat Tim Nasional Italia ini sudah distigmakan oleh media-media internasional sebagai seseorang yang berperilaku buruk. Itulah sebabnya, saat berada di Manchester City, setelah mencetak gol dia memperlihatkan tulisan pada kaus dalamnya, "Why always me?"

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Balotelli menjelaskan bahwa kata-kata itu ditujukan kepada semua orang yang selalu menilainya buruk. "It was to all the people who are always talking bad about me and say stuff that's not nice about me and they don't know me. I was just asking, 'Why always me?', "jelas Balotelli.

Balotelli hanya mau mengatakan bahwa penilaian itu tidak benar. Balotelli tidak melulu berisifat negatif. Ada sisi-sisi positif yang tidak terlalu di-blow up dan nyaris tidak diketahui dan memang publik tidak mau tahu.

Karena itu, kali ini, saya ingin mengangkat sesuatu hal kecil yang memperlihatkan sisi lain dari kehidupan Balotelli. Apa itu? Balotelli termasuk seorang pemain yang masih rajin ke gereja, minimal pada saat natal. Pada natal 2011, misalnya, seperti dilaporkan Manchester Evening News pada 28 Desember 2011, Balotelli mengikuti misa malam natal 24 Desember 2011 di Gereja St Yohanes, High Lane, Chorlton, Manchester, Inggris bersama pacarnya Rafaella Fico dan keluarganya. Bukan hanya datang misa. Dia pun memberi kolekte 200 pound untuk gereja tersebut.

Kehadiran Balotelli di gereja itu langsung menjadi pusat perhatian umat paroki. Mereka pun mengerubutinya dan berlomba-lomba berfoto bersama dengan anggota skuat Tim Nasional Italia ini.

Pastor paroki setempat Romo Patrick McMohan mengatakan, umat paroki sangat senang melihatnya datang ke gereja i, apalagi mendengar khabar bahwa pemain itu memberi kolekte sebesar 200 pound. "Dia duduk di sini sebentar dan berfoto bersama anak-anak. Para pendukung City sangat senang. Sesungguhnya saya tidak terlalu mengenal dia. Tetapi ada umat yang beritahu bahwa ada Mario di sini. Lalu saya tanya, siapa dia?" kata Romo Patrick.

Dia melanjutkan, "Ada begitu banyak umat yang menghadiri misa, tetapi dia sangat baik. Dia bilang, dia sangat senang ada di sini untuk perayaan natal. Kelihatannya ada banyak teman dan keluarganya ada di sekitar dia."

Peristiwa yang sama dilaporkan oleh Metro.co.uk tertanggal 27 Demseber 2011. Menurut media ini, Balotelli datang ke gereja tersebut setelah membeli minuman di sebuah pub setempat. Dilaporkan pula bahwa setelah misa natal, Balotelli diajak untuk menghadiri acara anak-anak jalanan, penyandang tuna wisma di gereja tersebut. Tak disangka, Balotelli pun mau datang. Anak-anak sangat senang dengan kehadiran Balotelli untuk berbagi kegembiraan natal bersama mereka.

Jadi, ada sisi-sisi kemanusiaan di balik penampilan Balotelli yang begitu temperamental, yaitu seorang pria murah hati yang mau berbagi dan masih ingin ke gereja, meski bergelimang uang dan kemewahan. Dia masih mencari “sesuatu yang lain” di luar kenikmatan duniawinya. (Alex Madji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar