Kamis, 12 Juli 2012

Ada Pastor Mualaf?


Sebuah Grup BBM (Blackberry Messanger) memunculkan gambar sepasang kekasih yang baru selesai melangsungkan akad nikah. Pengantin pria mengenakan jas dengan kalungan bunga di leher serta kopiah di kepala. Sedangkan pengantin putri yang mukanya pas-pasan mengenakan kebaya putih dengan bawahan batik putih bercorak. Sangat sederhana. Bukan hanya foto. Ada juga undangan untuk menghadiri resepsi pernikahan mereka yang berlangsung di kawasan Rawasari Jakarta Pusat, pekan lalu, tepatnya 8 Juli 2012. Pengantin itu didampingi empat orang, masing-masing berdiri di sisi kiri dan kanan pengantin pria dan wanita. Tidak dijelaskan siapa mereka.

Di sebuah mailing list, foto ini juga beredar diikuti diskusi panjang tentang pengantin pria pada foto tersebut. Diskusi yang sama terjadi di grup BBM tadi. Isi diskusi di dua media itu sama. Ungkapan kekesalan, kemarahan, dan rasa tidak percaya bahwa peristiwa itu terjadi.

Kenapa? Karena Sang Pengantian Pria adalah seorang pastor Katolik yang memilih mundur setelah menjadi pastor selama bertahun-tahun (mungkin lebih dari 20 tahun) dan menikah. Saya mengenal pastor ini, meski tidak pernah menjadi anak bimbingannya. Dan saya tidak perlu mengungkapkan namanya dalam tulisan ini karena alasan etis.

Sebenarnya, kalau hanya menikah tidak soal. Sebab tidak sedikit pastor yang meninggalkan imamat lalu menikah, atau terpaksa menanggalkan jubahnya karena sudah terlebih dahulu kawin dengan perempuan. Urusan para pastor meninggalkan imamat lalu kawin, sudah lumrah. Yang membuat orang marah, paling tidak anggota Grup BBM dan mailing list tadi, adalah bahwa dia menikah secara Islam.

Sebagian besar dari anggota Grup BBM dan mailing list itu seolah tidak menerima dan percaya bahwa seorang mantan pastor menikah secara Islam. Belum jelas benar, mengapa itu yang dipilih. Tentu dia punya alasan dan pertimbangan. Patut diduga adalah demi asas legalitas (karena sang mantan pastor itu adalah ahli hukum gereja). Sebab, dia tidak bisa menikah secara Katolik sebelum proses pengawamannya diterima Vatikan. Untuk yang terakhir ini bukan perkara mudah. Butuh waktu panjang untuk mendapat persetujuan dari Vatikan.

Persoalan yang lebih berat dan yang saya duga menjadi dasar kemarahan anggota grup BBM dan mailing list tadi adalah apakah dia menjadi mualaf, sebelum melangsungkan pernikahan secara muslim? Ini juga belum ada jawaban yang pasti. Informasi terkait masalah ini masih simpang siur. Kemungkinan kemarahan orang menyeruak karena menduga bahwa sang mantan pastor sudah mualaf alias pindah keyakinan dari Katolik menjadi Islam. Bahkan khabar lebih serem mengatakan bahwa dia akan menjadi da'i (pendakwa) karena sakit hati dengan gereja dan tarekatnya. Dia akan melakukan aksi balas dendam. Tetapi informasi ini juga masih sumir.

Ada pula informasi, berdasarkan sumber terpercaya salah satu anggota mailing list tadi, bahwa sang mantan pastor tidak meninggalkan imannya alias tetap menjadi seorang Katolik, meski sudah menikah secara Islam. Tetapi apakah bisa melangsungkan pernikahan secara Islam, tanpa menjadi mualaf terlebih dahulu? Nah, ini yang belum saya paham.

Jadi, dari cerita tadi, hanya satu hal yang pasti jelas yaitu bahwa sang pastor tadi meninggalkan imamat lalu menikah secara Islami. Yang lain-lainnya yaitu apakah dia mualaf atau tetap menganut Katolik, tidak jelas. Hanya sang mantan pastor itu dan Tuhan yang tahu persis. (Alex Madji)

Foto: Ilustrasi diambil dari Mbah Google

44 komentar:

  1. sebagai informasi: memang pastor tersebut seharusnya keluar katolik.karena gak ada pastor yang nikah karena menghamili gadis duluan. tentu saja itu pelanggaran yang sangat berat bagi gereja. satu-satunya jalan ya harus keluar. dan masih banyak tuh track recordnya yang hitam. tapi gak boleh dong terpublikasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih infonya bro/sis. Kita berharap kawan itu menikmati kebahagiaan dalam pilihan hidupnya yang baru itu.

      Hapus
  2. Apapun yg terjadi..
    Akhirnya pastur itu sudah menggunakan kecerdasannya dalam soal pilihan.
    Bye bye om yesus jeyekkk..
    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. lagi pula dia tidak bisa menikah secara katolik, jadi mau tidak mau harus menikah di agama lain agar memperoleh surat nikah. Tetapi menurut aku sah-sah saja dia menikah; agar dia dapat menikmati hidupnya dengan mantap

      Hapus
    2. semua pilihan akan dipertanggungjawabkan masing2 pribadi di hari penghakiman, baik ia meninggalkan panggilannya sebagai pastur, meninggalkan imannya, atau juga ngatain "om yesus jeyekkk.."

      Hapus
    3. Pastor juga kan manusia... Kita gak bisa menuntut mereka menjadi sama seperti "Malaikat" hanya karena dia seorang Pastor. Yang terpenting, iman kita sendiri jangan sampai digoyahkan hanya karena hal-hal sepele seperti ini. Toh setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kita akan kita pertanggungjawabkan kelak dihadapan Tuhan kita... apapun agama kita. @ Joko : Hati2 dengan pernyataan kamu tentang Yesus, karena dalam Islam pun Yesus diimani sebagai Nabi Isa Almasih... Damai itu Indah bro.... :)

      Hapus
    4. pastor itu sudah menemukan jalan kebenaran. bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa
      Tak ada Tuhan Lain di sisi tuhan, tuhan itu esa dan sendiri dalam keesaannya

      Hapus
    5. Yang penting Mantan Pastor itu mendapat surat nikah. mengenai hal iman, hanya dia yg tahu dgn sang khalik

      Hapus
    6. Kau bilang om yesus jeyekk?????kepada siapa kau akan bertemu setelah loe mateee

      Hapus
  3. atau mungkin mantan pastur itu sudah membaca & memahami dgn seksama intisari ajaran yesus yg bertauhid, berkhitan, sujud & tidak menyimpang satu nohtahpun dari ajaran sebelumnya (taurat-Musa).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang dia sudah menjadi Ayah dari anak-anaknya.

      Hapus
  4. Tampaknya banyak pastur yang mempunyai istri gelap dan mempunyai anak, tetapi info ini terselubung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ya bro semua atas kunjugan dan komentar-komentarnya

      Hapus
    2. Manusiawi ya..bila mereka melakukannya

      Hapus
    3. Ada pemuka2 agama yang memilih menikah diam2, ada yang memilih berpoligami, dan tentu saja ada banyak yang berhasil mengendalikan hawa napsunya.

      Hapus
    4. @Tiyo Prasetyo: sepakat. Hanya satu dua yang melakukan itu, tetapi masih banyak yang bisa mengendalikan diri dengan sangat baik

      Hapus
  5. Manusiawilah, bila dia menikah... dia juga ingin punya keturunan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dua teman anonim: Betul gan, manusiawi kalau dia menikah agar dapat keturunan. Tapi usianya sudah 60 tahun tuh. Kasihan anaknya nanti wkwkwkw

      Hapus
    2. Paling usianya 40an tahun ya???

      Hapus
    3. Mungkin dia masih strong..hehehehehe

      Hapus
  6. Semoga keluarga mereka menjadi keluarga yg sakinah, mawadah dan warahmah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih bro atas kunjugan dan komennya di blog ini

      Hapus
    2. Apakah keluarga mantan pastor itu rukun seperti keluarga umumnya ???

      Hapus
    3. Bro, saya tidak tahu apakah keluarganya rukun karena saya tidak kontak dengan beliau. Kita berharap mereka rukun-rukun saja.

      Hapus
    4. kalau dia bahagia dengan pilihan hidupnya, gak masalah kalau dia meninggalkan imamatnya

      Hapus
    5. Nanti anaknya dimasukkan ke Pesantren saja...

      Hapus
    6. Mas bro, mendidik anak itu urusan mereka. Mau masuk psantren, sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah internasional atau sekolah apapun urusan keluarga kecilnya.

      Hapus
  7. Mantan pastor yang insyaf atau mendapat hidayah(menurut versi Islam); sebaliknya menurut agama Katolik, dia anak yg hilang

    BalasHapus
  8. buka mata telinga hati dan pikiran anda semua tentang sang pencipta, kebanyakan masnusia menganut agama karena sudah turun temurun dari orang tua dan kakek buyut mereka. manusia berhak memilih jalannya sendiri. dan agama apapun itu juga dari kehendak sang pencipta

    BalasHapus
  9. Semoga menjadi muslim yang taat

    BalasHapus
  10. saya kenal seorang pastor yang menjalin hubungan mesra dengan seorang perempuan, pake didokumentasikan lagi *dunia sudah terbalik*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya pernah dengar yg nikah di Jakarta. Kabarnya terjatuh dalam jebakan rayuan perempuan itu pas sdg sakit. Perempuannya bunting, ya tetep harus tanggungjawab. Kalau tidak mualaf ndak bisa kawin ujungnya gereja dihujat juga. Ya udah pilihannya kawinlah.

      Hapus
  11. Apakah ini ttg Romo dgn inisial DR? Kl iya, pdhl romo tsb punya talenta utk membimbing umat katolik dengan tulisan2nya. Tp yg sy dngr, romo tsb blm menikah dan blm keluar dr imamatnya, tp sy mungkin salah info jg. Kl ada yg tau berita ttg romo DR,dimana dia skrg?

    BalasHapus
  12. Memang ada yang tidak kuat tetapi banyak juga yang kuat dengan janji panggilannya.

    BalasHapus
  13. Tidak Ada pastur Yang keluar Dari imamat

    BalasHapus
  14. Semoga beliau nyaman dengan pilihannya

    BalasHapus
  15. Supaya tersalurkan, itu menunjukkandia normal

    BalasHapus
  16. Menikah itu haknya, terserah dengan cara agama apapun, yg penting sah secara negara.

    BalasHapus