Jumat, 09 September 2011

Semoga Kegagalan TV7 Tidak Terulang


Dunia pertelevisian Indonesia sekarang makin marak dengan kehadiran stasiun-stasiun televisi baru. Persaingan pun makin sengit.

Paling anyar adalah KompasTV. Peluncurannya dilakukan secara besar-besaran pada 9 September 2011 malam di Jakarta Convention Center. Acaranya dikemas dengan sangat megah. Stasiun ini mengusung spirit: Inspirasi Indonesia.

Sebelumnya, sudah ada stasiun-stasiun televisi baru yang mengudara seperti Elshinta TV, BTV, Ochannel dan masih ada beberapa lagi. Tetapi, peluncuran KompasTV ke publik terhitung paling megah di antara media televisi pendatang baru itu.

Acara yang megah itu kemungkinan menunjukkan keseriusan mereka masuk dalam bisnis televisi ini. Pada saat yang sama, mau ditunjukkan pula kehadiran mereka janganlah dianggap enteng. Mereka mau menunjukkan eksistensinya dalam bisnis ini.

Maklum, KompasTV adalah media televisi Grup Kompas Gramedia, raja media massa di Indonesia. Sebenarnya ini bukan baru pertama kali grup ini mendirikan media televisi. Sebelumnya, Kompas mendirikan TV7. Tetapi, stasiun ini gagal hingga akhirnya dibeli Trans Corporation milik Chairul Tandjung. Kini TV7 menjelma menjadi Tras7 hasil perkawinan Trans dan TV7.

Sebagai penguasa media cetak di Indonesia, Grup Kompas Gramedia patut memiliki media televisi sendiri. Selain karena media televisi paling mudah menjangkau pemirsa juga karena perkembangan media cetak stagnan dan bahkan diramalkan akan mati. Lebih dari itu, kue iklan paling besar saat ini diraup media televisi. Karena itu secara bisnis, mendirikan televisi sangat menggiurkan.

Meski demikian, pasar jugalah yang akan menentukan dan menyeleksi. Pasar akan menajdi hakim bagi media-media baru, termasuk KompasTV. Kalau program-program KompasTV diterima pasar mereka akan bertahan hidup. Tetapi kalau tidak, mereka akan gulung tikar.

Tetapi tentu saja, Grup Kompas-Gramedia sudah belajar dari kegagalan TV7. Sebab, ada keyakinan, kegagalan adalah kunci kesuksesan. Maka dengan mendirikan KompasTV, Grup ini ingin meraih sukses di bisnis pertelevisian sesukses harian Kompas dan anak serta cicit perusahan media cetak grup itu lainnya.

Akhirnya, selamat datang KompasTV dan semoga sukses dan tidak mengulangi kegagalan TV7. (Alex Madji)

2 komentar: