Rabu, 07 September 2011

Menjaga DNA Apple dengan Intuisi


Steve Jobs, pendiri dan pemimpin karismatis Apple Inc, sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Chief of Officer (CEO) raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) tersebut karena alasan kesehatan. Tepatnya pada 24 Agustus 2011. Pada saat bersamaan, dia mengumumkan penggantinya, yaitu Timothy D Cook.

Pengunduran diri Jobs mengagetkan dunia. Pasalnya, Apple sudah identik dengan Jobs. Kesuksesan Apple adalah kesuksesan Jobs dan sebaliknya. Karena itu, koran-koran besar AS melihat Jobs identik dengan Apple. Kemunduran Jobs diprediksi menjadi “lonceng kematian” Apple.

Tetapi Jobs dalam sambutan perpisahannya meminta para investor tidak panik dan tetap tenang. Sebab, orang yang menggantikannya adalah figur tepat dan sudah menguasai visi, misi, filosofi, dan kultur Apple. Meskipun, Cook baru bergabung dengan perusahan itu pada 1998.

Menyadari keraguan publik atas dirinya seperti itu, Cook segera mengirim surat elektronik kepada seluruh karyawan Apple sesaat setelah dia mengambil alih tugas dan peran Jobs. Dalam surat itu Cook menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya Apple tidak akan berubah. Apple akan tetap inovatif.

“Sebagai CEO, saya mendapat peluang emas untuk membawa perusahan ini sebagai yang paling inovatif di dunia. Bergabung dengan Apple adalah keputusan terbesar yang pernah saya ambil selama hidup dan sungguh luar biasa bahwa saya boleh bekerja sama dengan Steve (Jobs) selama 13 tahun. Saya membagikan optimisme Steve bagi masa depan Apple yang lebih cerah,” kata Cook dalam pembukaan suratnya itu.

Cook menegaskan lagi bahwa dia akan tetap mempertahankan budaya Apple yang unik dan tetap menciptakan produk-produk yang inovatif dan eksklusif. “Saya ingin Anda percaya bahwa Apple tidak akan berubah. Saya memegang teguh prinsip-prinsip dan nilai-nilai unik Apple. Steve (Jobs) membangun perusahan ini dengan budaya yang tidak dimiliki oleh perusahan lain di dunia. Karena itu, saya akan tetap mempertahankan apa yang sudah menjadi DNA (deoxyribonucleic acid) perusahan ini. Kita akan terus menghasilkan produk-produk terbaik di dunia yang memuaskan para pelanggan kita dan membuat karyawan kita bangga pada apa yang mereka hasilkan,” lanjut Cook.

Timothy D Cook sebenarnya bukan orang baru dalam jabatan ini. Dia sudah dimagang dan siapkan oleh Steve Jobs sendiri. Sebab setiap kali Jobs beurusan dengan rumah sakit, tugas dan tanggung jawab Jobs diambil alih Cook. Misalnya, pada 2004, Cook menjadi CEO selama dua bulan ketika Jobs sedang dalam pemulihan pasca operasi kangker pankreas. Lalu pada 2009, Cook kembali menjadi CEO selama beberapa bulan ketika Jobs menjalani transplantasi hati. Lalu pada Januari 2011, Jobs juga absen memimpin perusahan besar itu karena alasan medis. Maka tugas Jobs sehari-hari diambil alih Cook.

Dari Keluarga Sederhana
Timothy D Cook lahir di Robertsdale, Alabama, pada 1 November 1960. Dia baru akan berumur 51 tahun. Bapaknya adalah buruh galangan kapal di kota itu, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga biasa.

Cook menamatkan pendidikan menengahnya di Robertsdale High School. Kemudian menempuh pendidikan tinggi dan lulus dari Auburn University. Sedangkan gelar MBA (Master of Business Administration)-nya diraih di Sekolah Bisnis Fuqua, Duke University.

Setelah menamatkan pendidikan, dunia pekerjaan Cook tidak jauh dari teknologi komputer. Dia bekerja selama 12 tahun di IBM. Dia pernah menjabat Direktur Amerika Utara perusahan komputer ternama tersebut. Kemudian dia pindah ke Compaq. Tetapi hanya bertahan enam bulan di perusahan itu sebelum direkrut Steve Jobs ke Apple pada 1998. Selama di Apple, Cook menjabat Senior Vice President for Worldwide Operations. Dari situ kemudian dia ditunjuk menjadi CEO Apple. Dengan dipilih sebagai CEO Apple, Cook kini menjadi salah satu ekeskutif perusahan yang paling berkuasa di dunia.

Dalam kerja, Cook sangat menekankan pentingnya intuisi. Pasalnya, intuisi itu pulalah yang membimbingnya mengambil keputusan besar dalam kehidupannya, bergabung dengan Apple Inc. Tetapi, intuisi itu jangan dibiarkan sendiri. Dia harus dilengkapi dengan persiapan yang matang dan kerja keras.

Cook dilukiskan sebagai orang yang sangat fokus pada orang yang dengannya dia bisa “nyambung” secara emosional. Dia juga dilukiskan sebagai orang yang gila kerja. Dia selalu menjadi orang pertama yang datang ke kantor dan orang paling akhir tinggalkan kantor. Komitmennya pun jauh lebih tinggi dari yang lain.

Bayangkan, dia sudah rutin kirim email mulai pukul 04.30 pagi. Bahkan hari Minggu malam dia manfaatkan untuk rapat dengan stafnya melalui telepon untuk mempersiapkan pekerjaan pada satu minggu ke depan.

Di tengah kesibukannya itu, Cook selalu menyediakan waktu untuk berolah raga. Kebetulan juga dia suka olah raga. Olah raga vaforitnya adalah naik gunung, bersepeda, dan fitness. Dengan olah raga dia menciptakan tubuh yang sehat. Sebab ada pepatah latin, mens sana in corpore sano (Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat). Dengan fisik dan pikiran yang sehat dia mau menjaga DNA Apple dan menjadikannya sebagai perusahan paling inovatif di dunia. Selamat Mr Cook. (Dari Berbagai Sumber/Alex Madji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar