Kamis, 20 September 2012

Selamat Mengubah Wajah Jakarta


Kemarin saya menulis tetang hasil poling media-media online terkait pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) DKI Jakarta putaran kedua pada Kamis 20 September 2012. Saya mengambil sampel poling yang dilakukan Viva.co.id, Beritasatu.com, Suarapembaruan.com, dan Jaringnews.com.

Semua poling media itu mengunggulkan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) daripada pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara), kecuali hasil poling Jaringnews.com yang mengunggulkan Foke-Nara. Seorang teman, dalam komentar atas tulisan saya itu yang saya posting di facebook menambahkan bahwa poling JPPN juga mengunggulkan Jokowi-Ahok jauh di atas Foke-Nara. Terima kasih Mas.

Warga DKI Jakarta sudah memberikan pilihannya pada Kamis, 20 September 2012. Meski masih menunggu pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), tetapi hasil hitung cepat semua media dan lembaga survei menempatkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih. Versi hitungan cepat, Jokowi-Ahok menang dengan rentang perolehan suara 52-55 persen, sedangkan Foke-Nara hanya meraih suara 45-47 persen.

Perbedaan angka dalam survei-survei itu beda-beda tipis. Tetapi bila mengacu pada perhitungan cepat pada putaran pertama, hitung cepat versi Kompas adalah yang paling presisif atau hampir sama persis dengan hitungan manual KPU DKI Jakarta. Bila mengacu ke perhitungan cepat yang dilakukan Kompas pada putaran kedua ini, maka Jokowi-Ahok memenangi Pemilukada DKI Jakarta dan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 dengan 52,97 persen, sedangkan Foke-Nara meraih 47,03 persen atau beda hampir 7 persen suara.

Dengan hasil ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa poling media-media online yang saya tulis kemarin itu tidak meleset, meskipun poling-poling itu gampang dimanipulasi. Selain itu, saya ingin menyampaikan selamat kepada Jokowi-Ahok seperti juga Foke yang mengaku sudah menyampaikan ucapan selamat kepada pasangan usungan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra ini.

Sambil berharap, ini yang serius, bahwa Jokowi-Ahok bisa mengurus DKI Jakarta lebih baik dari Foke sebagaimana mereka janjikan selama kampanye. Persoalan Jakarta jauh lebih rumit dari daerah yang dipimpin Jokowi dan Ahok sebelumnya, yaitu Solo dan Belitung Timur. Tetapi mudah-mudahan dengan trik-trik dan gaya kepemimpinan yang baru dan berbeda dari Foke, kedua pemimpin muda yang metal ini bisa mengubah Jakarta menjadi kota yang lebih humanis dan bersahabat. Bukan kota yang ngeri dan menakutkan. Selamat mengubah wajah Jakarta Jokowi-Ahok. (Alex Madji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar