Beberapa hari terakhir tiba-tiba nama Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mencuat. Dia disebut-sebut menjadi putra mahkota Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebagai putra mahkota, dia akan diusung sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat dan selanjutnya menjadi calon presiden dari partai itu.
Fungsionaris Partai Demokrat yang juga sosiolog Kastorius Sinaga adalah orang pertama yang menyampaikan kepada publik bahwa SBY sudah merestui Gita Wirjawan untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dan kemudian menjadi capres partai tersebut. Ruhut mengaku sering berkomunikasi dengan Gita. Kepadanya, Gita mengaku tidak tertarik dengan partai politik.
Tetapi Ruhut Sitompul membantah pernyataan Kastorius itu. Menurutnya, SBY tidak akan mengusung Gita masuk bursa ketua umum Partai Demokrat dan sebagai capres. Bahkan dia menuduh Kastorius sebagai orang sakit dan badut yang hanya membuat suasana politik makin gaduh.
"Itu orang sakit. Badut dia itu yang hanya bikin ramai suasana saja. Tidak benar Pak SBY akan mengusung Gita masuk bursa Ketum dan nantinya jadi capres, terlalu jauh. Kami tidak bahas Pilpres saat ini," ujar Ruhut, di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu 13 Maret 2013, seperti dikutip dari Kompas.com.
Bantahan yang sama disampaikan rekan separtainya yang juga anggota DPR Ramadhan Pohan. Menurut mantan wartawan ini, belum pas bagi Gita untuk maju sebagai capres Partai Demokrat. Meskipun secara kualitas pribadi cocok karena ada keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan. Gita lebih pas untuk maju sebagai ketua umum Partai Demokrat, kata Ramadhan Pohan.
Bantahan para politisi Demokrat ini bagaikan berbalas pantun. Mereka yang lemparkan isu, mereka pula yang bantah. Ini hanya trik. Mereka mau mengukur pasar. Kira-kira reaksi publik seperti apa. Bila publik menanggapi dingin, maka mungkin mereka akan berpikir ulang atas rencana pencalonan Gita Wirjawan ini baik sebagai ketua umum Partai Demokrat maupun untuk maju sebagai capres. Tetapi bila penerimaan publiknya bagus, maka gagasan ini akan dilanjutkan.
Sebab informasi bahwa Gita akan menjadi capres Partai Demokrat pilihan SBY sudah lama beredar. Jauh sebelum nama itu dilambungkan saat ini. Sudah lama nama itu disimpan sambil menunggu momen yang pas. Gita dipilih karena, katanya relatif bersih. Selain itu, dari sudut usia masih muda, wajahnya pun enak dilihat, dan pasti bisa menaklukkan para pemilih perempuan. Pasalnya, mantan Kepala BKPM ini piawai bermain musik, khususnya Piano.
Karena itu, langkah Gita menuju Istana semakin mulus karena SBY sudah jatuh hati padanya. Pendongkelan Anas Urbaningrum yang secara sistematis membangun kekuatan di dalam Partai Demokrat untuk menuju Istana adalah bagian dari memuluskan langkah Gita Wirjawan. Tetapi apakah Gita akan berjalan mulus? Belum tentu. Tunggu reaksi pasar. Apalagi, Gita harus berhadapan dengan Jokowi yang popularitas terus melejit bahkan melampaui Prabowo Subianto. Takutnya Gita malah akan tergilas oleh popularitas Jokowi. Tetapi mari kita tunggu saja perkembangan lebih lanjutnya. (Alex Madji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar