Jumat, 27 April 2012

Video Porno Karolin Margret Natasa


Publik kembali geger oleh video porno anggota DPR. Kali ini pelakunya adalah perempuan muda dan cantik, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Karolin Margret Natasa. Lawan mainnya, Sekjen Parade Nusantara berinisial EGM alias Elya G Muskitta. Selain anggota DPR, Karolin adalah anak Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis MH yang juga Ketua PDI-P Kalimantan Barat. Itu sebabnya kasus Karolin ini mendapat "bobot" lebih.

Dalam kasus tersebut, nama politisi PDI-P lainnya Arya Bima sempat disebut-sebut sebagai pelaku pria. Tetapi dia membatah keterlibatannya dalam video tersebut, sebelum akhirnya muncul pengakuan dari EGM sebagai pelaku pria dalam film porno berdurasi satu menit dengan wajah tak tampak tersebut. Yang terlihat jelas hanya pelaku perempuan yang mengambil posisi "on top" sedang bergoyang.

Kasus film porno di DPR ini bukan sesuatu yang baru. Sebelumnya, ada video porno yang melibatkan orang yang mirip dengan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta. Pelaku pria dalam video dengan setting kamar mandi itu memang mirip dengan Anis Matta. Tetapi pria yang kini menjadi Wakil Ketua DPR itu membantah keras. Kemudian kasus ini hilang begitu saja.

Sebelumnya lagi, beredar video porno yang melibatkan politisi Golkar Yahya Zaini dengan penyanyi dangdut Maria Eva yang juga kader Golkar. Yahya Zaini tidak membantah kasus ini tetapi juga tidak membenarkan. Sementara Maria Eva dengan gencar mengakui bahwa pelaku dalam film itu memang dia bersama Yahya Zaini. Menyusul kasus tersebut, Yahya Zaini mengundurkan diri dari DPR dan menghilangkan diri. Bersamaan dengan itu, kasus tersebut juga hilang bak ditelan bumi.

Dalam sebuah perjalanan ke Kuala Lumpur mengikuti rombongan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang menerima gelar doktor kehormatan (Doctor Honoris Causa) dari Universiti Malaya, saya melihat Yahya Zaini di sana. Dia mengenakan sorban datang bertemu Yusuf Kalla yang saat itu menjadi Ketua Umum Partai Golkar di penginapannya. Dia hanya menyungging senyum saat bertemu wartawan. Masih tampak tersipu malu.

Tiga video di atas seolah membenarkan bahwa memang DPR itu bukan lagi tempat terhormat untuk membela kepentingan rakyat, tetapi menjadi tempat pelacuran, seperti sudah saya tulis sebelumnya dalam blog ini, menyusul pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie sebelumnya bahwa di DPR ditemukan banyak kondom bekas pakai. Artinya, praktik maksiat seperti itu sudah menjadi biasa di lembaga tersebut. Munculnya video porno Karolin mengungkapkan fakta lain bahwa pelaku maksiat itu bukan hanya anggota DPR yang pria, tetapi juga perempuan.

Dalam konteks itu, video porno Karolin Margret Natasa ini menjadi sangat unik karena dialah satu-satunya pelaku Anggota DPR yang perempuan. Ini adalah sebuah keberanian yang luar biasa dari seorang Karolin. Di banyak negara, politisi-politisi yang terlibat dalam skandal seks kebanyakan laki-laki. Dan, itu selalu terkait dengan posisi politik mereka dan kekuasaan yang mereka miliki. Yah, politik berhubungan erat dengan korupsi dan praktik prostitusi terselubung ini. Power tends to corrupt and prostitute. Begitu terlibat dalam dua kasus ini, maka karier politik mereka juga hancur.

Hanya sedikit politisi dunia yang bertahan di tengah terpaan isu skandal seks. Bill Clinton misalnya terhindar dari ancaman pemakzulan karena skandal seks dengan stafnya. Tetapi sebagian besar, karier politiknya hancur. Mereka butuh waktu untuk memulihkan citranya untuk kemudian berkarier lagi di bidang politik. Apakah kisah Karolin Margret Natasa seperti itu? Kita tunggu saja. (Alex Madji)

2 komentar: