Selasa, 17 April 2012

Pewartaan di Dunia Maya


Kaum berjubah di kalangan Gereja Katolik banyak sekali ditemukan dalam media sosial baik facabook maupun twitter. Banyak hal mereka ungkapkan di sana. Ada yang sekedar memberitahukan keadaan mereka saat menulis status di dinding facebooknya. Tetapi tidak sedikit juga dari mereka yang menyampaikan renungan singkat berdasarkan bacaan pada hari itu.

Tidak hanya di situ. Bila berselancar di Youtube.com, tidak sedikit kaum berjubah nongol di sana. Para imam dan frater SVD gencar mengunduh lagu-lagu rohani yang mereka ciptakan dan nyanyikan sendiri, tentu saja dengan suara merdu dan musik yang syahdu. Ribuan orang melihat dan menikmati lagu-lagu yang mendayu-dayu tersebut.

Sebagai contoh, Pastor Eman Weroh SVD yang adalah komponis dan penyanyi lagu-lagu rohani banyak muncul di Youtube. Pada lagunya berjudul "Salve Regina" dia tampil membawakan lagu itu dengan penuh hikmat. Lagu tersebut sudah dilihat oleh lebih dari empat ribu kali. Selain itu masih ada frater-frater yang bernyanyi dalam kelompok, seperti pada lagu "Sabda" karya Pastor Yustin Genohon SVD sudah dilihat oleh lebih dari 14.500 kali.

Sementara kelompok Yesuit menampilkan sebuah kehidupan komunitas internasional mereka di Jakarta dalam sebuah film pendek berbahasa Inggris. Beberapa frater dari sejumlah negara harus belajar Bahasa Indonesia supaya bisa belajar filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Dalam film itu, mereka juga memperlihatkan kehidupan komunitasnya baik saat makan bersama, doa bersama, maupun diskusi, atau kegiatan sosial lainnya. Romo Deshy Ramadani SJ tampil sebagai moderator pada film pendek tersebut.

Ini adalah gejala baru yang tidak pernah ditemukan beberapa tahun silam. Pewartaaan tidak hanya bertemu umat di dunia nyata tetapi juga di dunia maya. Kebetulan gereja secara institusional juga membenarkan pewartaan melalui dunia maya seperti itu. Seorang misionaris SVD di Portugal menjelaskan bahwa mereka kini melirik misi di dunia maya. Mereka memiliki talenta bernyanyi dipersilahkan masuk dapur rekaman dan diunduh ke Youtube.

Paus Benediktus XVI meminta para imam untuk memanfaatkan dengan baik kemajuan teknologi ini sebagai media pewartaan. Yah, mudah-mudahan mereka benar-benar memanfaatkan media-media seperti ini untuk pewartaan, sambil menyingkirkan dampak negatif dari penggunaan media sosial seperti ini. (Alex Madji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar