Kamis, 01 Juli 2010

Brasil Unggul Tipis (2)

Melihat perjalanan Brasil dan Belanda yang meyakinkan selama babak pertama Piala Dunia 2010, terlihat jelas bahwa keduanya sama-sama kuat. Tetapi siapa yang terbaik di antara mereka, termasuk yang akan memenangkan duel perempat final nanti, sulit ditebak. Data statistik menunjukkan bahwa Brasil unggul tipis atas Oranye Belanda. Dari sudut keikutsertaan di Piala Dunia saja, Belanda baru 8 kali mengikuti putaran final Piala Dunia dan belum sekalipun menjuarainya. Prestasi terbaik mereka hanya sebagai runner up Piala Dunia 1974 dan 1978. Sementara Brasil sudah 18 kali mengikuti putaran final Piala Dunia dan lima kali menjuarainya. Kalau Belanda, seperti ditargetkan pelatihnya Bert Van Marwijk, ingin menjuarai Piala Dunia ini untuk pertama kalinya, Brasil berambisi merengkuh trofi Piala Dunia ini untuk keenam kalinya, sambil berharap mereka akan mempertahankannya empat tahun mendatang di Brasil.
Brasil juga unggul tipis head to head pertemuannya dengan Oranye. Dari sembilan kali pertemuan, Brasil menang tiga kali sedangkan Belanda menang dua kali dan imbang empat kali. Dari enam pertemuan itu, tiga kali terjadi di putaran final Piala Dunia dan enam kali partai persahabatan. Di putaran final Piala Dunia, keduanya berhadap-hadapan di tiga Piala Dunia sebelumnya yaitu 1974, 1994, dan 1998. Dalam tiga pertemuan itu, Brasil dan Belanda sama-sama sekali menang dan sekali imbang. Belanda menang atas Brasil pada putaran kedua Piala Dunia 1974 di Dortmund Jerman dengan skor 2-1. Brasil balas mengalahkan Belanda dengan skor 3-2 dalam partai perempat final Piala Dunia 1994 di Dallas Amerika Serikat. Sedangkan, pada semifinal Piala Dunia 1998 di Marseilles Prancis, kedua tim bermain imbang hingga babak perpanjangan waktu dengan skor 1-1. Brasil akhirnya menang melalui tendangan penalti dengan skor 4-2. Sedangkan dari enam partai persahabatan, Brasil menang dua kali, Belanda menang satu kali, dan tiga kali imbang.
Karena itu, pertandingan antar kedua tim ini adalah sebuah partai besar dan pasti akan berlangsung ketat dan menarik. Bahkan, menurut mantan strikter tim nasional Belanda yang kini sudah gantung sepatu dalam usia yang masih relatif muda, Roy Makaay, pemenang antar partai ini akan menjadi salah satu finalis Piala Dunia 2010 ini.
Menurut dia baik Brasil maupun Belanda adalah dua tim yang sama-sama bagusnya saat ini. Sebagai orang Belanda dia berharap, meskipun underdog, Belanda bisa memenangi pertarungan itu. “Saya kira pemenang partai ini akan melaju ke final dan akan bertemu Argentina atau Spanyol di final,” ujar pria yang akan menjadi pelatih tim yunior di Feyenoord pada musim mendatang.
Hal yang sama diakui gelandang bertahan Brasil Gilberto Silva. Menurut dia, partai melawan Belanda adalah sebuah partai yang sangat sulit. Belanda adalah sebuah tim yang sangat berkualitas dan dihuni pemain-pemain yang berkualitas pula. “Kami tahu bahwa kalau kami memberi mereka sedikit ruang, itu akan sangat menyulitkan kami dan membawa bencana besar bagi kami,” ujarnya.
Sebenarnya, kalau boleh memilih, Brasil menghindari partai melawan Belanda. Tetapi apa mau dikata. The show must go on. Pertandingan yang sangat emosional ini harus dihadapi. “Tetapi saya yakin kami akan menjalankan tugas kami dengan baik sebagaimana kami lakukan saat melawan Cile,” ujar mantan pemain Arsenal itu yang kini bermain di Panathinaikos Yunani.
Sementara itu, persiapan tim Oranye menghadapi Selecao terganggu oleh tidak harmonisnya hubungan Van Persie dan Wesley Sneijder. Van Persie marah kepada Sneijder karena sudah mempengaruhi pelatih Bert Van Warwijk untuk menggantinya saat mengalahkan Slovakia pada babak 16 lalu.
Tetapi Sneijder membantah rumor itu. Dia mengaku hubungannya dengan Van Persie baik-baik saja dan tidak ada masalah di antara keduanya. “Robin sudah meyakinkan saya bahwa tidak tidak mengucapkan kata-kata seperti itu dan tidak ada alasan bagi saya untuk meragukan ucapannya itu,” kata gelandang serang Inter Milan berusia 26 tahun itu. Dia melanjutkan, “Saya tidak punya masalah dengan Robin. Dia memang kecewa karena diganti, tetapi itu bisa dipahami dan sungguh bukan sebuah masalah yang serius.”
Sneijder menegaskan, dalam persiapan melawan tim tangguh Selecao mereka sangat kompak. “Kami sangat kompak menjelang pertandingan melawan Brasil. Kami kami sudah siap 120 persen melawan mereka,” kata bekas pemain Real Madrid itu.
Dari sudut kualitas pemain, kedua tim memiliki pemain-pemain kelas dunia yang bermain di liga-liga nomor satu Eropa. Karena itu yang sangat menentukan dalam pertandingan nanti adalah mental para pemain di lapangan. Brasil diuntungkan karena memiliki mental juara. Sementara Belanda selalu berkutat dengan diri mereka sendiri. Selain perpecahan internal yang selalu mewarnai setiap turnamen besar seperti Piala Dunia ini, Belanda dan para pemainnya tidak memiliki mental juara. Masalah ini seolah sudah menjadi bagian dari total football-nya Belanda. Belanda harus menghadapi dua lawan pada pertandingan nanti yaitu diri mereka sendiri dan Brasil. Inilah yang menyulitkan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar