Saya pernah menulis tentang agama striker AC Milan, Stephan El Shaarawy, di blog ini dengan judul "Apa Agama Stephan El Shaarawy?" Sejak diposting pada 24 Oktober 2012, artikel ini sudah dilihat 14.657 kali atau artikel terpopuler nomor dua setelah artikel berjudul "Ya, Eden Hazard Muslim" yang telah dilihat 18.843 kali.
Artikel ini bukan hanya dilihat belasan ribu kali. Tetapi yang komentar pun tidak sedikit. 18 orang. Kebanyakan pakai anonim. Dari komentar-komentar itu dapat disimpulkan bahwa belum ada informasi yang pasti dari mulut sang pemain tentang apa agama yang dianutnya. Ini biasa. Karena di dunia sana, agama itu urusan privat. Bukan seperti di Indonesia yang menjadi domain publik.
Nah, pada artikel ini, saya mencoba memberikan satu signal kuat tentang agama El Shaarawy. Begini, pada Jumat, 14 Juni 2013, saya menemukan foto-foto para pemain Tim Nasional Italia yang sedang berada di Kota Rio de Jeneiro, Brasil, dalam rangka mengikuti Piala Konfederasi yang berlangsung pada 15-30 Juni 2013 di kantor berita Associated Press (AP).
Di sela-sela kesibukan mereka yang padat, skuat “Gli Azzuri” ini berwisata ke Patung Kristus Penebus atau bahasa setempat, "Cristo Redentor" yang berdiri kokoh di puncak Gunung Carcavado di belakang Kota Rio de Jeneiro. Stephan El Shaarawy narsis di atas gunung itu bersama rekan-rekannya, terutama teman satu timnya di AC Milan, Mario Balotelli.
Sekedar catatan, saya juga pernah sampai di atas puncak gunung ini dan berfoto ria di bawah patung yang tinggi menjulang, menirukan gaya Yesus pada patung tersebut. Dari puncak gunung itu, seluruh pemandangan Kota Rio de Jeneiro terpampang indah. Seluruh lekukkannya terlihat. Mulai dari laut lepas, pantai Copacabana yang garis pantainya begitu luas, dan stadion kebanggaan masyarakat kota itu dan Brasil umumnya, Stadion Maracana.
Naik ke puncak gunung ini bisa menggunakan tram. Bisa juga pakai mobil, tetapi harus meliuk-liuk di sekujur tubuh gunung ini. Menjelang puncak, kita turun dari tram. Lalu dua kali naik eskalator, sebelum naik lift ke kaki patung itu. Di bawah kaki patung, ada sebuah kapel kecil, tempat doa para pengunjung dan peziarah. Saya masih ingat, ada seorang pemimpin redaksi sebuah televisi, menangis sesegukan sambil berlutut di dalam kapel ini.
Kembali ke cerita tentang El Shaarawy. Pada foto-foto itu, skuat Timnas Italia mengenakan setelan jaket warna biru sangat pekat plus biru langit di bagian bawah ketiak kiri dan kanan, secuil warna putih pada lengan kiri, serta garis-garis putih pada bagian dada kiri. Dipadu dengan celana training serupa. Aksesoris tambahan yang dipakai pemain keturunan Mesir ini adalah kaca mata hitam dengan beberapa gelang di tangan kiri dan kanan serta cincin di jari tengah kanannya. Dia lalu merentangkan kedua tangannya lebar-lebar menirukan gaya Yesus yang merentangkan tangan-Nya melindungi Kota Rio de Jeneiro.
Satu lagi aksesoris yang dipakai El Shaarawy dan menjadi sangat penting untuk konteks artikel ini seperti tampak pada foto tersebut adalah kalung yang menggantung di leher dan disampir di luar jaketnya. Kalung itu menyerupai rosario. Hanya saja, pada salah satu foto, salibnya agak tidak jelas terlihat karena agak masuk ke dalam.
Tetapi pada foto lain, dia narsis bersama Mario Balotelli. Pada foto ini, El Shaarawy melepas kaca mata hitamnya. Kalung seperti rosario tadi malah lebih tertutup karena dimasukkan di dalam jaket. Sedangkan Balotelli yang mengenakan topi bak topi yang dipakai Fidel Castro di Kuba plus kaca mata hitam mengikat jaketnya di pinggang. Dia menggantung kalung rosario di luar kausnya. Sangat jelas dan tak terbantahkan. Masih ada kalung emas di dalam kaus mantan pemain Manchester City itu.
Bila melihat hubungan dekat keduanya, sejak dari AC Milan hingga di level Timnas Italia, maka kemungkinan besar dua sahabat karib ini, seragam. Artinya, apa yang tersampir di leher El Shaarawy itu juga rosario seperti yang dipakai Mario Balotelli, karib paling dekatnya. (Alex Madji)
Foto diambil dari globoesporte.globo.com
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus