Kamis, 15 Maret 2012
Pindah Agama
Ini berita lama. Tetapi saya ingin tampilkan di blog ini yaitu bahwa mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair pindah dari Anglikan ke Katolik beberapa saat setelah berhenti dari PM Inggris. Pada saat yang sama ada berita dari Papua bahwa ada warga biasa suku Asmat oleh sejumlah media di Jakarta disebut sebagai kepala suku besar Asmat sudah pindah dari Katolik ke Islam. Pemberitaan itu dibantah oleh Uskup Agats, Mgr Aloysius Murwito, OFM.
Sinansius Kayimter yang setelah masuk Islam berganti nama menjadi Umar Abdullah Kayimter, kata Keuskupan Agats, adalah warga biasa yang lahir di Per tanggal 13 Desember 1962 dan dibaptis dalam Gereja Katolik pada tanggal 31 Januari 1963 di Per oleh Pastor Miller, OSC. Sebagai saksi pembaptisan waktu itu adalah bapak Mikael Apakci. Data kelahiran dan baptisan ini tercatat dalam buku Baptis Paroki Ewer No. LB. IV. 5988, tahun 1963.
Perihal Blair pindah ke Katolik, diceritakan bahwa sebenarnya ketertarikan menjadi Katolik sudah lama. Bahkan selama menjadi PM Inggris, dia sering mengikuti misa di Gereja Katolik. Tetapi selama menjadi PM, dia haruslah seorang Anglikan.
Blair mengaku bahwa perpindahan itu dipengaruhi oleh sang istri, Cherie Blair yang adalah seorang penganut Katolik. Anak-anak mantan Ketua Partai Buruh Inggris itu juga memilih menjadi Katolik diarpada Anglikan. “Ketika saya menjalani tahap persiapan menjadi seorang Katolik, saya merasa pulang ke rumah sendiri. Hati saya ada di sini (Katolik) dan saya pun milik Katolik,” ujarnya.
“Sejujurnya, semua ini berawal dari istri saya. Saya mulai mengikuti misa bersama. Kami harus memilih apakah ke Geraja Anglikan atau Katolik. Dan Katolik selalu menang. Sudah lama saya mengikuti misa. Sangat sulit menemukan kata-kata yang tepat. Saya merasa ini tepat untuk saya. Ada sesuatu, bukan saja mengenai doktrin gereja tetapi tentang Gereja Katolik yang universal,” lanjutnya.
Tetapi masih ada cerita lain dari keluarga Blair. Adik iparnya, presenter dan wartawan Lauren Booth, yaitu adik dari Cherie Blair, pindah ke Islam. Keputusannya itu membuatnya dikecam di seantero Inggris.
Dia memutuskan menjadi seorang muslim setelah mengunjungi Masjid Fatima al-Masumeh di Kota Qom di Iran. “Hari itu, Selasa malam. Ketika saya duduk, saya merasakan sebuah pengalaman spiritual,” ceritanya kepada The Mail.
“Sekarang saya tidak makan babi dan membaca Al Quran setiap hari. Sekarang sudah halaman 60. Saya juga sudah tidak minum alcohol. Sudah 45 hari. Ini periode terpanjang (tidak minum alcohol) selama 25 tahun,” imbuhnya.
Tetapi menurut Blogger Andrew Brown, pernyataan Luren Booth ini politis dan merupakan bentuk penolakan terhadap masyarakat tertentu. Sebelum membuat pernyataan itu di publik, Booth dan suaminya baru saja mengalami kecelakaan motor yang membuatnya harus koma. Mereka yang tadinya tinggal di Prancis terpaksa kembali ke Inggris untuk perawatan.
Menurut Andrew Brown, menjadi seorang muslim di Inggris berbeda sekali dengan menjadi muslim di Indonesia. Apalagi di Argentina. Ini tidak terkait sama sekali dengan doktrin. Disraeli tidak akan pernah menjadi perdana menteri bila tidak mau pindah dari Yudaisme ke Kristen. Begitupun Margaret Thatcher harus pindah dari Kristen Metodis ke Anglikan untuk menjadi Perdana Menteri Inggris.
Dengan demikian, pernyataan Luaren Booth adalah sangat politis karena dia bekerja di Iran dan Timur Tengah. Sebab, kata sang Blogger, sangat tidak mungkin bagi Booth yang baru masuk sudah membaca Al Quran sampai halaman 60. Dia khawatir tiga bulan kemudian dia masih juga di halaman 60.
Nah, yang mau saya katakan adalah bahwa tidak terlalu penting apa agama seseorang. Yang lebih penting adalah perbuatan baik bagi orang lain. Percuma orang mengaku beragama kalau perbuatannya tidak lebih baik atau bahkan lebih buruk dari seorang ateis. Jadi, mari kita menghayati agama kita masing-masing dengan tetap berbuat baik kepada sesama, apa pun agamanya. Dan yang lebih penting lagi, perbuatan baik itu bukan bertujuan politis, tetapi tulus dan murni dari hati terdalam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar