Kamis, 29 September 2011

Antara Israel dan Batak


Presiden Palestina Mahmud Abbas mengambil langkah historis dengan mengusulkan keanggotaan Palestina ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Langkah Abbas ini menggetarkan Israel dan Amerika Serikat (AS). Sampai-sampai, Presiden AS Barack Obama, dalam pertemuan dengan Abbas sebelum Abbas mengusulkan secara resmi keanggotaan Palestina di PBB, meminta Abbas untuk mengurungkan niatnya.

Obama berpendapat, Palestina tidak boleh melakukan lompatan sejauh itu. Dia harus berdamai dulu dan melakukan perundingan dengan Israel sebelum Palestina merdeka dan menjadi anggota PBB. Tetapi langkah Palestina itu didukung oleh lebih dari 100 negara.

Sementara Israel bergeming. Pembangunan hunian warga Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, wilayah Palestina, terus dilakukan. Israel bertindak begitu karena didukung oleh AS. Ini adalah hasil lobi orang-orang yahudi di negara itu.
***

Rabu, 28 September 2011, saya makan siang di kantin Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Setelah memesan paket nasi dan ayam goreng seharga Rp 10.000, saya mencari tempat tempat duduk yang nyaris terisi penuh.

Untunglah, di sebuah meja ada seorang bapak yang mengenakan seragam seperti guru di kampung saya di Flores duduk seorang diri. Saya lalu minta ijin untuk duduk di depannya karena dia mengatakan bangku di depan dia itu kosong. Sebanarnya dia bersama temannya. Tetapi temannya itu duduk di meja sebelahnya. Keduanya bercakap-cakap dengan nada tinggi dan dalam bahasa daerah. Sungguh saya tidak paham. Tapi sambil makan, saya merekam.

Kata yang paling banyak diucapkan oleh bapak berseragam seperti guru di kampung saya itu tadi adalah "Batak" dan "Israel". Sesekali juga dia berbicara dalam Bahasa Indonesia. Sehingga, saya menyimpulkan bahwa kedua bapak itu berbicara Bahasa Batak dan membicarakan tentang Batak dan Israel.

Yang paling banyak bicara adalah bapak yang di depan saya. Sementara teman yang duduk di meja sebelah hanya menimpali sesekali.

Si bapak ini berbicara bahwa Batak harus meniru Israel. Mau hidup di manapun mereka tetap Israel dan berjuang untuk Israel. Bila perlu berbahasa Israel. Itu sebabnya, meski mereka hidup di AS, mereka tetap "bekerja" untuk Israel. Paling tidak lobi-lobi mereka membuat AS begitu mendukung Israel.

Batak juga harus begitu. Dimana pun orang Batak hidup, mereka tetap harus menjadi Batak, menghayati nilai-nilai Batak. Bila perlu berbicara Batak. Tetapi yang terakhir ini tidak mutlak.

Tetapi yang pasti, orang Batak tidak boleh tercerabut dari akar budayanya di manapun mereka hidup. Nilai-nilai Batak tetap harus dipegang teguh dan kebajikan-kebajikan Batak dijunjung tinggi. Jadi, dimanapun orang Batak itu berada, mereka harus menjadi Batak 100 persen.

Bapak itu berbicara dengan sangat semangat. Sesekali diselingi dengan derai tawa. Sementara saya yang duduk di depannya terus makan, seolah tidak mendengar apa yang dia sedang bicarakan.

Pernyataan si bapak tadi sangat boleh jadi mencerminkan rasa bangga yang begitu kental akan "kebatakannya". Batak bagi dia harus menjadi bangsa unggul karena memiliki nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diperjuangkan.

Yah, kira-kira seperti Israel yang juga merasa sebagai bangsa unggul. Atau dalam bahasa agama, Israel adalah umat pilihan. Nilai inilah yang membuat mereka tetap menjadi Israel dan berjuang untuk Israel di mana pun mereka hidup.

Nah, apakah ini bentuk sauvinisme? Silahkan Anda menilai sendiri. (Alex Madji)

Senin, 26 September 2011

Meg Whitman, Mencoba Mengulangi Sukses di eBay


Meg Whitman atau yang bernama lengkap Margaret Cushing Whitman baru saja dinobatkan sebagai Chief Executive Officer (CEO) Hewlett-Packard Co, sebuah perusahan teknologi komputer terkemuka Amerika Serikat (AS), tepatnya pada 22 September 2011 pekan lalu.

Perempuan kelahiran Cold Spring Harbor (Long Island) New York 4 Agustus 1956 ini diangkat sebagai Presiden dan CEO perusahan tersebut menggantikan Leo Apotheker yang baru berkuasa sejak Februari 2011 silam.

Berbicara Meg Whitman tidak lain berbicara tentang kesuksesan. Lulusan Princeton University dan Harvard Business School ini selalu menjadi eksekutif di beberapa perusahaan. Pada 1980-an, mantan Calon Gubernur California ini menjabat sebagai Wakil Presiden Strategic The Walt Disney Company. Lalu pada 1990-an perempuan dari Partai Republik ini menjadi eksekutif DreamWorks, Prokter&Gamble, dan Hasbro.

Kemudian selama 10 tahun (1998-2008) dia menjabat Presiden dan CEO eBay. Di sinilah kesuksesan dia yang paling fenomenal. Tangan dinginnya sangat teruji di sini. Bayangkan dia mampu mengembangkan eBay dari sebuah perusahan kecil dengan hanya 30 karyawan dan penghasilan 4 juta dolar Amerika Serikat (AS) per tahun menjadi sebuah perusahan besar dan raksasa dengan 15.000 karyawan dan penghasilan per tahun mencapai 8 miliar dolar AS. Hebatnya lagi, perempuan beranak dua ini berhasil mencatatkan eBay pada bursa saham AS.

Pencapain itu sungguh luar biasa, bila dilihat kondisi eBay ketika dia masuk pertama kali ke perusahan tersebut. Ketika Whitman bergabung, eBay hanyalah sebuah website sederhana berwarna hitam putih. Pada hari pertama berkantor di eBay, website itu malah mati selama delapan jam.

Semangat untuk membangun website ini lalu bertumbuh pada dirinya. Dia lalu membentuk sebuah tim eksekutif baru. Dia kemudian memimpin perusahan ini dengan membaginya ke dalam 23 kategori bisnis. Setiap kategori memiliki eksekutif masing-masing, termasuk 35.000 subkategori.

Lalu pada 2004, Whitman membuat beberapa perubahan kunci dalam manajemen timnya. Jeff Gordon mengambil alih Paypal, lalu Matt Bannick mengontrol operasi internasional dan Bill Cobbs diangkat sebagai pengontrol untuk operasi wilayah Amerika Serikat dengan logo Amerika Serikat yang mentereng. Sedangkan setiap situs internasional memiliki brand yang unik.

Singkat cerita, di bawah kepemimpinannya, eBay berkembang pesat dan menjadi perusahan besar di Negeri Paman Sam itu. Setelah sukses membesarkan eBay, Whitman keluar dari perusahan itu pada November 2007. Meski demikian, dia tetap masih menjabat sebagai board perusahan itu hingga 2008 sebelum akhirnya dia betul-betul melepaskan eBay.

"Saya sudah katakan bahwa 10 tahun adalah waktu yang cukup untuk berada bersama sebuah perusahan, termasuk perusahan seperti ini. Sekaranglah waktunya untuk seorang pemimpin baru, dengan perspektif baru dan visi baru," ujarnya ketika itu.

Atas kesuksesannya bersama eBay itu, istri Griffith Rutherford Hars IV itu, menerima berbagai penghargaan. Dia dinobatkan sebagai satu dari lima perempuan berpengaruh oleh Majalah Fortune. Sementara Harvard Business Review menobatkannya sebagai CEO terbaik nomor delapan pada masa itu (dekade yang lalu). Sedangkan Financial Times menobatkannya sebagai salah satu dari 50 orang sukses pada periode itu.

Kesuksesan itu pula yang membuat HP memilih ibu dari Griffith Rutherford Harsh V dan William Whitman Harsh itu menjadi CEO dan Presidennya. Tentu dengan sebuah harapan bahwa dia mengulangi kesuksesannya selama memimpin eBay. Dengan begitu dia membawa HP semakin berkibar dan menjadi perusahan teknologi komputer paling terkemuka di dunia. (Dari berbagai sumber/Alex Madji)

Kehidupan Dunia Malam di Jakarta


Malam semakin merayap. Jalanan Jakarta masih ramai. Kami memasuki sebuah tempat hiburan malam di sebuah hotel bintang lima di kawasan Jakarta Pusat. Konon, kelab malam ini sering didatangi kalangan berduit. Untuk pertama kalinya saya datang ke sini.

Malam itu, Jumat 23 September 2011. Kami mengadakan pesta perpisahan dengan seorang teman kantor. Dia pindah kerja setelah berada di bawah satu atap bersama. Tentu saja, "pesta perpisahan" ini dibayar oleh dia. Karena, secara posisi di kantor, dia bos. Dan, di tempat kerjanya yang baru ini dia akan menjadi orang nomor satu.

Pukul 18.30 WIB kami naik ke lantai dua kelab malam itu. Keluar dari lift lalu belok kiri sampai mentok terus ke kiri lagi. Lalu kami masuk ke pintu pertama setelah berbelok ke kiri. Astaga! Luasnya minta ampun. Sebuah ruang karoke yang begitu elit, luas dilengkapi berbagai fasilitas.

Di sana ada tiga televisi besar. Satu TV yang di tengah untuk karoke. Dua lainnya, di sisi kiri dan kanan, dipakai untuk nonton berita dan film. Selain itu ada enam salon gantung ukuran kecil plus empat salon besar yang ditempatkan di sisi kiri dan kanan lemari TV tadi.

Fasilitas lainnya adalah dua toilet, satu ruang pijet refleksi yang berukuran kecil lengkap dengan kursi malas di sana. Ada satu mini bar, tempat pelayanan segala jenis minuman. Di depan TV tadi, ada empat sofa besar dengan satu meja panjang. Agak di dekat televisi, ada satu meja bundar kecil. Selain itu masih ada satu meja biliar dengan empat stik plus sofa panjang yang bisa diduduki tujuh orang di sampingnya.

Sebelum nyanyi-nyanyi, kami pesan makan malam. Semuanya pesan sop buntut kuah dan goreng plus buah-buah segar. Setelah selesai makan, ada yang mulai main biliar, ada yang mulai dengan nyanyi.

Tak lama berselang, beberapa jenis minuman diantar. Sejurus kemudian, perempuan-perempuan cantik sebanyak 10 orang masuk. Ada yang pakai rok mini dengan baju lengan setengah panjang, layaknya orang kantoran, tetapi satu kancing di atas dada dibiarkan terbuka. Ada yang pakai terusan selutut. Tetapi ada juga yang pakai pakaian super seksi. Yang terbungkus hanya bagian dada hingga paha jauh di atas lutut.

Mereka lalu menyebar di antara kami. Satu orang dapat satu. Mereka menemani nyanyi, menuangkan minuman ke gelas. Mereka menemani joget dan dansa super rapat. Seolah sudah lama bertemu, mereka begitu mesra. Ada yang mengelus-elus manja tamunya. "Suka dugem ya Pak," tanya salah satu dari mereka. "Enggak," jawab saya. "Kok lincah banget jogetnya," ucapnya.

Saat mereka datang, lampu mulai diredupkan. Yang tersisa hanya cahaya televisi, kecuali di meja biliar, masih ada sedikit cahaya lampu. Sebab di situ masih ada yang main bola sodok itu.

Makin malam, minuman dengan kadar alkhohol hingga 40 persen makin lancar dikeluarkan. Dan dalam waktu singkat habis. Botol demi botoh habis, sampai ada teman mengaku melayang karena kebanyakan minuman. Untunglah semuanya masih bisa dikontrol. Tidak ada yang berlebihan dan tidak ada yang bertindak di luar kewajaran.

Melihat Perempuan Telanjang
Sebenarnya, ini bukan pertama kali saya menikmati kehidupan dunia malam. Pada periode 2003-2006, saya cukup sering mendatangi tempat-tempat hiburan. Tentu bukan atas biaya sendiri tetapi dibayari teman. Pernah di sebuah malam, kami memasuki kelab malam di kawasan pecenongan. Kami di antar ke sebuah diskotik. Di sana kami menyaksikan tari telanjang. Setelah itu diajak masuk ke sebuah ruangan ditemani beberapa perempuan. Mereka minum sampai mabuk di situ. Mereka pun mau melayani apa pun yang diminta tamunya, termasuk melakukan hubungan intim.

Ketika itu ada perempuan yang mengaku masih perawan. Kepada seorang teman dia, melalui temannya, diminta bayaran tinggi, kalau memakai jasanya.

Pada kesempatan lain, Kami pernah juga masuk ke sebuah tempat spa di Pecenongan Jakarta Pusat. Di situ, saya menyaksikan perempuan-perempuan warga negara asing, dari Cina Selatan, dipajang dalam ruang kaca. Perempuan-perempuan ini dikenal dengan sebutan cungkok. Mereka yang hanya mengenakan bra dan celana dalam. Mereka siap dipakai untuk menemani tamunya di tempat itu untuk aktivitas apa pun, termasuk menemani mandi di kolam. Tetapi saya sendiri tidak pernah memakai mereka karena tidak ada yang membayar. Paling saya hanya menikmati pijet refleksi yang dilakukan oleh kaum pria dan sauna.

Kali lain, saya juga diajak menyusuri gang-gang di kawasan Hayam Wuruk. Di sana banyak sekali tempat hiburan. Kami pernah menikmati "mandi susu" di sana. Mandi susu ini adalah mandi menggunakan susu. Setiap tamu dimandi dengan susu oleh perempuan pelayan di situ. Semua dalam keadaan telanjang bulat. Lelaki dimandikan tidak dengan tangan tetapi dengan susu sang pelayan.

Sebelum memasuki kamar, para tamu dipersilahkan memilih "pemandinya" di lantai bawah. Ruangan it penuh sesak dan remang-remang. Setelah nego harga dan sreg dengan perempuan pilihannya, baru masuk ke kamar untuk melakoni ritual mandi susu.

Selain hiburan ekstrim seperti itu, masih banyak tempat-tempat hiburan ringan untuk pijet, sauna dan luluran di kawasan Mangga Besar. Pernah, pada sebuah malam, saya dan seorang teman bertandang ke situ pada malam bulan puasa. Ketika sampai di sana, penjaga di situ mengatakan bahwa tempat itu tutup selama puasa. Pintu pun hanya dibuka setengah. Padahal, beberapa menit sebelumnya, salah satu teman kami sedang dipijet di sana.

Sambil ke luar dari lokasi tersebut, kami menelepon teman tadi. Setelah diberitahu bahwa tempat itu tetap buka, kami lalu masuk lagi. Kali ini, akhirnya mereka bukakan pintu untuk kami, meski sudah larut malam. Kami pun menikmati mandi air panas dan pijet malam itu.

Begitulah kehidupan dunia malam di Jakarta. Pengalaman ini mungkin belum seberapa. Mungkin masih ada orang yang mengalami lebih dari ini. Tetapi intinya, kehidupan malam di Jakarta sangat marak dan peredaran uang pada bisnis ini sangat besar. (Alex Madji)

Kamis, 22 September 2011

Nikmati Soto Ayam Lamongan Pak Karnadi


Setiap hari, saya melewati Jalan Palmerah Barat kalau pulang kantor. Selalu ada yang menarik perhatian saya di jalan itu, yakni parkiran motor yang cukup ramai dan kerumunan orang banyak di sebuah warung tenda di pinggir jalan. Tepatnya di depan bengkel servis dan suku cadang kulkas dan mesin cuci yang terletak di samping gerbang Percetakan Tempo atau Temprint di Jalan Palmerah Barat No 8, Jakarta Selatan.

Sudah lama saya ingin mampir, tetapi selalu tidak kesampaian. Kamis, 22 September 2011, saya niatkan untuk singgah. Di situ ada sebuah warung tenda Soto Ayam. Tidak ada namanya. Pada sebuah kain putih yang sudah menghitam, tertulis Soto Lamongan. Itupun tidak kelihatan dan tertutup oleh motor yang berjejer di depannya.

Malam itu pengunjungnya penuh. Semua kursi sudah terisi. Beberapa orang antri sambil berdiri. Saya pun ikut. Tampak sekali, para tamu makan tergesa-gesa karena dipelototi tamu lainnya yang sedang menunggu giliran. Belum lagi mereka yang berdiri sambil menunggu pesanan mereka yang harus dibungkus. Setelah menunggu, sambil mengambil gambar, saya pun dapat tempat duduk.

Di tenda itu, hanya ada satu meja dengan 9 kursi plastik yang begitu rapat. Satu lagi meja yang digantungkan di tembok pagar rumah orang dengan tiga kursi plastik di bawahnya. Masih ada tiga kursi plastik lainnya yang dijejerkan di samping grobak. Kursi ini ditempati oleh pelanggan yang menunggu gilirin dapat tempat di meja.

Malam itu, saya pesan satu porsi soto ayam dengan nasi setengah. Tak berapa lama pesanan saya datang. Semangkok soto ayam berkuah kuning kental datang. Dua orang pelayan, termasuk istri Bapak Karnadi dengan seorang kerabatnya dengan lincah melayani para tamu, termasuk saya. Sementara Pak Karnadi sendiri sibu meracik pesanan tamu-tamunya.

Saya mencoba mencicip. Enak memang. Maknyus. Dagingnya empuk dan lumayan banyak. Kol dan mie putih serasi. Kuahnya kental. Minyaknya melumer. Tapi ya enak dan sedap di lidah.

Soto Pak Karnadi ini diberi variasi ceker. Tetapi hanya yang beruntung yang kebagian ceker. Jadi kalau Anda doyan ceker, sebaiknya pesan khusus. Itu pun kalau masih ada, kata istri Pak Karnadi. Di situ ada dua pilihan, soto campur atau pisah. Malam itu, saya memilih soto pisah. Yang suka kerupuk, jangan khawatir. Di situ juga tersedia kerupuk yang bisa diambil sendiri di samping gerobak. Sementara untuk minum, tersedia teh hangat, es teh manis dan es teh tawar. Soal harga? Untuk pesan saya cukup dengan Rp 10.000.

Setelah saya coba sendiri, baru saya mengerti, mengapa setiap hari di warung itu selalu ramai. Kata orang, salah satu tanda sebuah tempat makan itu enak adalah banyaknya kendaraan yang parkir di depannya. Dan, betul. Maka tidak heran, saban hari, antrian motor di warung tenda itu cukup panjang. Manusia pun berjubel. Bahkan untuk dapat kursi harus antri cukup lama, seperti yang saya alami. Selain dipesan untuk dimakan di situ, ada pula yang dibungkus.

Menariknya, mereka yang makan di situ bukan hanya orang-orang di sekitar itu. Orang-orag kantoran dengan penampilan cukup necis juga datang makan di situ. Ya, mereka memanjakan lidah sambil menunggu kemacetan terurai.

Warung soto Lamongan tanpa nama itu milik Pak Karnadi. Dia menceritakan, warung tenda itu baru dibuka pada pukul 17.00 WIB sampai habis. Sejak pagi hingga sore, tempat itu menjadi "etalase" kulkas dan mesin cuci reparasi pemilik lahan tersebut.

Sebenarnya, warung itu sudah ada cukup lama. Menurut pengakuan Karnadi, sudah hampir 22 tahun mereka jualan di situ. Sayangnya, tematnya tidak terlalu luas dan terlampau nyempil.

Nah, Anda mau coba? Silahkan datang sendiri. Anda bisa pakai motor (sangat dianjurkan karena jalannya kecil) dari arah Pasar Palmerah sampai Temprint sudah ada jejeran motor di pinggir jalan. Atau Anda bisa datang dari arah Binus atau Indopos, tetapi harus mutar balik.

Kalau Anda pakai mobil, Anda pasti kesulitan mencari tempat parkir. Satu-satunya yang bisa diparkiri mobil adalah Indomaret yang kira-kira berada 10 meter dari warung tenda itu. Selamat mencoba. (Alex Madji)

Selasa, 20 September 2011

Inspirasi dari Cristiano Ronaldo


Cristiano Ronaldo bukan hanya sukses di lapangan hijau. Dia juga sukses sebagai pengusaha. Sejak 2006, dia terjun ke dunia bisnis dengan bergerak dalam bidang fashion. Dia mendirikan butik dan mengeluarkan merek dagang CR7, yang menjadi inisial namanya plus nomor punggung yang dipakainya ketika bermain untuk Manchester United (MU).

Dia membuka Toko CR7 pertama di kampung halamannya di Funchal yang terletak di Pulau Madeira pada 2006. Kemudian dia mengembangkan usahanya dengan membuka toko kedua di ibukota Portugal, Lisbon pada Oktober 2008. Toko pertama di Funchal dikelola oleh dua saudara perempuannya, Katia dan Telma.

“Saya berharap toko ini sukses. Saya suka dengan pakaian-pakaiannya dan saya mengidentifikasikan diri saya dengan gaya CR7,” kata Ronaldo pada saat peresmian toko keduanya di Lisbon dua tahun silam. Pada acara itu, hadir pula ibunya, dua saudarinya Katia dan Telma, dan saudaranya Hugo, serta perempuan yang menjadi teman dekatnya.

Barang-barang bermerek CR7 itu adalah ikat pinggang, tas tangan, topi, syal, sepatu, hem dan berbagai macam barang lainnya. Kebanyakan barang itu diperuntukan bagi mereka yang bergaya hidup metroseksual. Barang-barang merk CR7 tidak hanya untuk pria, tetapi juga untuk kaum hawa.

Pendirian toko itu plus barang-barang bermerk CR7 itu ditujukan untuk para penggemar Cristiano Ronaldo yang ingin mengenakan pakaian seperti yang dikenakan oleh idolanya itu.

Sebagai orang terkenal, pendirian toko dan merek dagang seperti ini sangat strategis dan pasti laku. Bayangkan, di media sosial Facebook saja, Ronaldo memiliki 34 juta penggemar. Dia menjadi orang non Amerika Serikat (negeri asal Facebook) pertama yang memiliki penggemar sebanyak itu di Facebook. Kalau penggemarnya ini ingin memakai apa yang dipakai idolanya itu, betapa untungnya toko dan merek barang CR7 itu. Maka makin kayalah dia.

Anak Yatim
Ronaldo kini menjadi milioner dunia berkat sepakbola. Tetapi dia tidak diam begitu saja setelah kaya dengan sepak bola. Maklum, dia lahir dari keluarga yang biasa saja. Ibunya, Maria Dolores dos Santos Aveiro, adalah juru masak. Sementara ayahnya, Jose Dinis Aveiro hanya tukang taman di pemerintah kota. Pria bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro ini lahir di Santo Antonio dekat Funchal, Madeira pada 5 Februari 1985. Dia bungsu dari empat bersaudara (tiga saudaranya adalah Hugo, Katia, dan Telma)

Pada September 2005, ayahnya Jose Dinis Aveiro meninggal dunia dalam umur 52 tahun karena mengidap penyakit lever. Koran-koran Inggris, ketika itu, memberitakan bahwa Jose Aveiro meninggal dunia karena minuman keras. Tetapi berita ini dibantah oleh ibu Ronaldo.

Sebagai orang yang punya segalanya, Ronaldo berpindah dari pelukan perempuan yang satu ke perempuan yang lain. Rata-rata, mereka adalah model. Selama bermain untuk MU, dia pernah pacaran dengan model Inggris Alice Goodwin dan Gemma Atkinson. Sejak awal 2010 dia pacaran dengan model dari Rusia Irina Shayk. Dia juga pernah diberitakan terlibat dalam pesta seks dengan pelacur yang masih berumur di bawah 17 tahun di Milan dengan bayaran tinggi. Tetapi Ronaldo membantah berita ini.

Belum lama ini dia mengaku bahwa dia sudah menjadi ayah dari seorang anak laki-laki bernama Cristiano. Tetapi identitas lengkap anak itu masih dirahasiakan. Ibu dari anak itu pun tak diungkap ke publik. Kini anak tersebut tinggal bersama neneknya, Dolores dan tante-tantenya Katia dan Telma.

Terlepas dari “kenakalannya” itu, Ronaldo tetap menginspirasi Anda. Dia yang punya segalanya saja masih membuka toko. Maka tidak salah kalau kita meniru kreativitasnya. Tentu saja dengan kemampuan yang ada pada Anda masing-masing. (Dari berbagai sumber/Alex Madji. Tulisan ini juga dimuat di www.wartaukm.com)

Senin, 19 September 2011

Menunggu Cerita Sukses


Sabtu, 17 September 2011 lalu, saya diundang pada peluncuran sebuah portal berita di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Namanya, www.wartaukm.com. Situs ini konsen pada berita-berita usaha mikro kecil menengah (UMKM). Mengapa sektor ini yang dipilih? Menurut mereka, belum banyak media yang mengkhususkan diri pada sektor usaha ini karena hampir pasti tidak ada uangnya.

Padahal, UMKM menjadi salah satu penopang utama perekonomian bangsa ini. UMKM tidak goyah ditiup angin krisis. Itu terbukti pada 1998 dan 2008-2009. Ironisnya, pemerintah terkesan tidak serius menglola sektor ini.

Acara peluncuran portal berita itu sangat-sangat sederhana. Meski demikian, mimpi dan semangat para pendirinya besar. Itu terlihat pada wajah-wajah ceria mereka. Seyum terus tersungging saat bel peluncuran situs itu dibunyikan.

Pendiri dan awaknya masih muda-muda. Sudah barang tentu semangat mereka menyala-nyala. Bahkan, kadang-kadang, emosinya meledak-ledak.

Bisnis online ini sudah muncul satu decade lalu, pasca krisis keuangan 1997-1998. Ketika itu muncul macam-macam portal berita. Sebut saja sebagai contoh: detik.com, satunet, astaga, lippostar dan masih banyak lagi. Tetapi tidak banyak yang bertahan. Satu demi satu rontok. Satu-satunya yang bertahan dan mampu berkibar adalah detik.com. Kini, portal berita terdepan di Indonesia sudah pindah kepemilikan.

Portal berita ini lahir di tengah menjamurnya bisnis online, baik toko online maupun situs berita. Banyak portal berita yang baru didirikan kemudian berkembang pesat. Bahkan sejumlah konglomerat terjun ke bisnis ini dengan membeli portal berita yang sudah ada dan baru didirikan oleh mereka yang tidak memiliki latar belakang bisnis sekalipun. Boleh dikatakan, ini adalah saat booming kembalinya bisnis online setelah sempat anjlok pada satu dekade terakhir.

Pada periode ini, banyak pendatang baru. Apalagi dengan kemajuan teknologi dan begitu banyak kemudahan, siapa pun bisa membuat usaha online, dengan tanpa modal sekalipun.

Menurut para pengamat, kali ini bisnis online ini akan jauh lebih bertahan dan kuat karena fondasi ekonominya cukup bagus. Karena itu, kalau pendapat para ahli ini benar, maka probabilitas untuk bertahan dan sukses cukup besar. Tinggal disertai kerja keras, kerja cerdas, ketekunan dan kesabaran. Ini modal untuk maju dan bertahan. Lebih bagus lagi, kalau ada modal besar pula.

Kelompok anak muda tadi memiliki idealisme dan mimpi besar. Dan, saya kira, mereka memiliki modal dasar ini. Meskipun, mereka sama sekali tidak memiliki. Lalu, apakah mereka bisa maju? Bisa. Tidak ada yang mustahil. Apalagi kalau mereka kerja keras, komit pada mimpi besar mereka, tekun dan inovatif plus ada pemodal yang mau berinvestasi. Karena itu mari kita tunggu cerita sukses dari anak-anak muda yang membidani lahirnya www.wartaukm.com ini. (Alex Madji)

Kamis, 15 September 2011

Mau Cantik? Minum Air Putih yang Banyak


Leila Lopes, Miss Angola, dinobatkan sebagai Ratu Sejagat atau Miss Universe pada Senin, 12 September 2011 di Sao Paulu Brasil atau Selasa, 13 September 2011 siang WIB. Dia adalah wanita pertama Angola, bekas negara jajahan Portugis di Afrika yang berbatasan dengan Namibia dan Kongo, yang menjuarai ajang perempuan tercantik di dunia ini.

Leila Lopes atau yang bernama lengkap Leila Luliana da Costa Vieira Lopes lahir di Provinsi Benguela, Angola 25 tahun silam. Saat ini dia tercatat sebagai mahasiswa bisnis di sebuah universitas di Inggris. Sejak kecil, Leila Lopes suka merias dan rajin baca.

Perempuan bertinggi badan 5 feet 10,5 inci ini menyisihkan 21 perempuan cantik Angola lainnya sebelum dinobatkan sebagai Miss Angola dan mewakili negaranya ke Sao Paulo, Brasil pada kontes Ratu Sejagat.

Di Sao Paulo, Leila Lopes akhirnya menyisihkan 88 peserta lainnya. Terpilihnya Leila Lopes sungguh diluar dugaan. Banyak orang memperkirakan, Miss USA, Alyssa Campanella akan dinobatkan sebagai Ratu Sejagat tahun ini menggantikan Miss Universe 2010 asal Meksiko, Ximena Navarrete.

Leila dinobatkan sebagai Ratu Sejagat bukan melulu karena kecantikannya, tetapi karena kebernasan cara berpikirnya. Meskipun Leila Lopes sendiri mengakui bahwa dia terpilih karena senyumnya yang manis. Tetapi pasti bukan hanya karena itu. Ada hal yang lebih penting dari itu yakni jawabannya atas pertanyaan-pertanyaan penting tim juri.

Salah satu pertanyaannya adalah bagaimana pendapat dia tentang rasisme mengingat dia adalah satu dari segelintir orang Afrika yang mengikuti kontes tersebut. Leila Lopes mengatakan, “Para pelaku rasis perlu dibantu. Tidak normal pada abad ke-21 untuk berpikir dengan cara seperti itu.”

Hebat. Dia tidak mengutuk para pelaku rasis. Sebaliknya dia mengajak untuk membantu mereka agar keluar dari cara berpikir yang aneh dan tidak sehat seperti itu pada abad modern seperti ini.

Lebih memukau lagi ketika dia ditanya tentang apa yang dilakukannya untuk menjaga tubuhnya tetap cantik, termasuk dengan operasi plastik. Menjawab pertanyan ini, gadis ini menjawab, “Terima kasih Tuhan, saya puas sekali dengan apa yang sudah diciptakan Tuhan untuk saya dan saya tidak akan mengubah apa pun. Saya mengakui bahwa saya adalah seorang perempuan yang memiliki kecantikan dari dalam (inner beauty). Saya memegang teguh prinsip-prinsip kencatikan luar biasa yang diwariskan keluargaku dan saya akan mengikuti itu untuk kebahagian hidupku.”

Dengan kata lain, untuk menjadi cantik tidak perlu dengan operasi plastik. Apa yang ada, sudah cukup untuk menjadi cantik. Hanya perlu dipoles dengan tidur yang cukup, pakai sunblock setiap hari, bahkan saat mendung sekalipun, serta banyak minum air putih. Inilah rahasia kecantikan versi Leila Lopes. Sesederhana itu. Tips ini harus diikuti oleh semua perempuan di dunia. Pernyataan ini seakan juga kritik terhadap begitu banyak perempuan yang berupaya mempercantik diri dengan berbagai jenis operasi plastik.

Leila Lopes semakin simpatik ketika dia menyapa hadirin di Sao Paulo dengan berbicara Bahasa Portugis. Maklum baik Angola maupun Brasil, sama-sama jajahan Portugal dan menggunakan Bahasa Portugal.

Maka semakin sempurnalah kecanikan Leila Lopes malam itu. Secara fisik cantik, otak bernas, dan simpatik pula. Selamat ya. (Berbagai Sumber/Alex Madji)

Rabu, 14 September 2011

Pria-pria Arab di Puncak


Jusuf Kalla (JK), dalam sebuah pidato di kantor Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata ketika masih menjadi Wakil Presiden, pernah mengungkapkan keberadaan pria-pria Timur Tengah di kawasan Puncak Bogor.

Dalam pidato itu antara lain dikatakan bahwa di kawasan Puncak, banyak pria Timur Tengah yang menikah siri dengan gadis-gadis setempat. Hal ini, menurut Kalla, baik supaya makin banyak orang yang menjadi artis di Indonesia. Pasalnya, hasil dari kawin beda ras itu pasti akan melahirkan keturunan hidung mancung dengan kulit putih yang laku di dunia sinetron Indonesia. Pidato ini terkesan lucu saat mendengarnya.

Tetapi keesokan harinya, setelah menjadi headline di sebuah koran berbahasa Inggris di Jakarta, pernyataan JK ini mendapat protes dari para aktivis perempuan. Menurut mereka, pernyataan itu ikut melecehkan martabat perempuan Indonesia. Tetapi Kalla menanggapi kritik itu dengan enteng.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya Jumat, 9 September 2011 lalu saya menyaksikan sendiri betapa banyak pria-pria Timur Tengah yang lalu lalang di kawasan Cisarua, Bogor.

Ketika itu, kami sekeluarga pergi rekreasi di Taman Safari, Cisarua Bogor. Di tempat itu, kami menyaksikan begitu banyak pria Timur Tengah mengunjungi tempat rekreasi tersebut. Ada yang datang dengan teman lelakinya. Ada pula yang datang dengan teman perempuannya yang mengenakan cadar (penutup wajah) sesama warga Timur Tingah. Tetapi tidak sedikit yang datang dengan perempuan Indonesia.

Mereka antusias menyaksikan berbagai jenis satwa di Taman Safari dan menikmati berbagai fasilitas rekreasi di kawasan tersebut. Mereka berbaur dengan warga lokal yang hari itu tidak terlalu padat karena baru selesai libur lebaran. “Hari ini agak sepi karena baru selesai libur lebaran. Pada hari lebaran kemarin, jumlah pengunjung membeludak,” kata seorang pelayan Kafe Onta yang ada di kompleks Taman Safari.

Selepas itu, kami keluar dari Taman Safari menuju Puncak Pas. Selain untuk sekedar memanjakan mata dengan pemandangan hamparan kebun teh yang luas dan menikmati udara dingin, kami mencari tempat makan siang yang makannya sedap dengan harga terjangkau. Kami lalu memilih Restoran Rindu Alam di Puncak Pas. Di sana kami menikmati sajian sate kambing, sate ayam, sup ikan gurame, cah kangkung plus berbagai rupa jus. Udara dingin membuat sajian di atas meja sangat cepat dingin.

Dalam perjalan menuju dan dari Puncak Pas itu kami kami melihat begitu banyak pria Timur Tengah yang lalu lalang di sepanjang Jalan Raya Puncak. Ada yang dibonceng motor dengan atau tanpa helm. Ada pula yang pesiar di sekitar Cisarua dengan berjalan kaki.

Pun di Restoran Rindu Alam. Tidak sedikit dari mereka yang menikmati makanan Indonesia di tempat yang sangat strategis tersebut. Ada yang datang dengan teman lelakinya. Ada pula yang datang dengan pasangannya, perempuan Indonesia.

Senja itu, kami merasa seperti sedang berada di Timur Tengah, saking banyaknya pria Timur Tengah di kawasan tersebut. Maka benar kata JK, bahwa kawasan Puncak rupanya memang cukup menarik perhatian wisatawan Timur Tengah.

Tetapi, mudah-mudahan bukan karena teteh-teteh yang menjadi “objek wisata” mereka tetapi sungguh karena keindahan alam terutama Kebun Teh di Puncak dan Taman Safari di Cisarua, Bogor. (Alex Madji)

Senin, 12 September 2011

Sepotong Senja di Deltamas


Sabtu, 10 September 2011. Senja tiba. Matahari memerah perlahan turun di balik ufuk. Angin semilir berhembus perlahan membuai kami yang sedang duduk di salah satu saung Restoran "Alam Sari", Kota Deltamas, Cikarang.

Hamparan danau buatan membentang di depan. Di seberang sana, kendaran lalu lalang melintasi tol Jakarta-Cikampek. Ramainya minta ampun. Sementara beberapa lelaki paruh baya naik sampan bambu mencari ikan di danau tesebut. Sedangkan segerombalan anak kecil, tamu-tamu yang mampir di restoran itu, bermain di pinggir danau, menikmati semilir angin yang berhembus.

Sementara Restoran Alam sari sangat sejuk. Saung-saung berdiri di antara rimbunan pohon. Kini, tempat itu sudah jadi hutan. Teduh dan sejuk. Di balik pohon-pohon itu, kami mengintip sun set. Mempesona. Serasa berada di perkampungan yang jauh dari ibu kota Jakarta.

Dari kejauhan, terdengar suara kodok sahut menyahut dari balik batang-batang padi di petak-petak sawah di antara saung di kompleks restoran tersebut. "Benar, itu suara kodok pak," kata salah satu pramu saji di restoran yang terletak di bibir jalan tol Jakarta-Cikampek, kompleks perumahan Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat itu.

Ini untuk kedua kalinya saya datang ke Alam Sari. Beberapa tahun lalu, saya mampir di sini. Tapi suasananya masih gersang dan panas. Pohon-pohonnya belum rindang. Beberapa pohon, baru ditanam. Sebagian sudah bertumbuh tetapi dedaunan pohon itu belum rimbun.

Tetapi kali ini suasananya sudah berbeda. Semua pohon sudah besar. Saung-saung yang berjejer di pinggir danau itu sudah tertutup pohon. Suasananya lebih gelap. Makin romantis, ketika mentari sore menghilang, lilin-lilin di saung dinyalakan. Romantis sekali.

Selain suasana yang teduh, sejuk, dan romantis itu, makanannya juga lumayan enak. Berbagai makanan seperti ikan dengan berbagai macam cara masak lumayan enak dilidah dengan harga cukup terjangkau. Sayang, jus-jusnya seperti jus mangga rasanya terlalu manis dan ada rasa nutrisarinya. Jus alpokad juga terlalu banyak susunya. Sementara es kelapa muda, tidak asli lagi. Sebab, ke dalam air kelapa yang ada di dalam tempurung ditambahkan gula. Malahan, rasa gulanya terlalu kental. Inilah yang membuat kurang maknyus sore itu.

Nah, mau coba sendiri? Silahkan datang ke sana. Kalau Anda dari arah Jakarta, Anda bisa melewati Tol Jakarta-Cikampek dan keluar pintu tol Kota Deltamas. Kalau Anda datang dari arah Bandung atau Jawa, Anda juga kelaur pintu tol Kota Deltamas. Begitu keluar tol, sudah terlihat tulisan restoran Alam Sari di sebelah kiri.

Setelah keluar tol, di lampu merah di depan kantor pemasaran, Anda belok kiri. Tak jauh dari itu Anda belok kiri lagi melewati jalan yang membelah bukit yang di atasnya ada tulisan "Kota Deltamas" sebelum akhirnya berhenti di Alam Sari. Selamat menjajal. (Alex Madji)

Jumat, 09 September 2011

Semoga Kegagalan TV7 Tidak Terulang


Dunia pertelevisian Indonesia sekarang makin marak dengan kehadiran stasiun-stasiun televisi baru. Persaingan pun makin sengit.

Paling anyar adalah KompasTV. Peluncurannya dilakukan secara besar-besaran pada 9 September 2011 malam di Jakarta Convention Center. Acaranya dikemas dengan sangat megah. Stasiun ini mengusung spirit: Inspirasi Indonesia.

Sebelumnya, sudah ada stasiun-stasiun televisi baru yang mengudara seperti Elshinta TV, BTV, Ochannel dan masih ada beberapa lagi. Tetapi, peluncuran KompasTV ke publik terhitung paling megah di antara media televisi pendatang baru itu.

Acara yang megah itu kemungkinan menunjukkan keseriusan mereka masuk dalam bisnis televisi ini. Pada saat yang sama, mau ditunjukkan pula kehadiran mereka janganlah dianggap enteng. Mereka mau menunjukkan eksistensinya dalam bisnis ini.

Maklum, KompasTV adalah media televisi Grup Kompas Gramedia, raja media massa di Indonesia. Sebenarnya ini bukan baru pertama kali grup ini mendirikan media televisi. Sebelumnya, Kompas mendirikan TV7. Tetapi, stasiun ini gagal hingga akhirnya dibeli Trans Corporation milik Chairul Tandjung. Kini TV7 menjelma menjadi Tras7 hasil perkawinan Trans dan TV7.

Sebagai penguasa media cetak di Indonesia, Grup Kompas Gramedia patut memiliki media televisi sendiri. Selain karena media televisi paling mudah menjangkau pemirsa juga karena perkembangan media cetak stagnan dan bahkan diramalkan akan mati. Lebih dari itu, kue iklan paling besar saat ini diraup media televisi. Karena itu secara bisnis, mendirikan televisi sangat menggiurkan.

Meski demikian, pasar jugalah yang akan menentukan dan menyeleksi. Pasar akan menajdi hakim bagi media-media baru, termasuk KompasTV. Kalau program-program KompasTV diterima pasar mereka akan bertahan hidup. Tetapi kalau tidak, mereka akan gulung tikar.

Tetapi tentu saja, Grup Kompas-Gramedia sudah belajar dari kegagalan TV7. Sebab, ada keyakinan, kegagalan adalah kunci kesuksesan. Maka dengan mendirikan KompasTV, Grup ini ingin meraih sukses di bisnis pertelevisian sesukses harian Kompas dan anak serta cicit perusahan media cetak grup itu lainnya.

Akhirnya, selamat datang KompasTV dan semoga sukses dan tidak mengulangi kegagalan TV7. (Alex Madji)

Rabu, 07 September 2011

Menjaga DNA Apple dengan Intuisi


Steve Jobs, pendiri dan pemimpin karismatis Apple Inc, sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Chief of Officer (CEO) raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) tersebut karena alasan kesehatan. Tepatnya pada 24 Agustus 2011. Pada saat bersamaan, dia mengumumkan penggantinya, yaitu Timothy D Cook.

Pengunduran diri Jobs mengagetkan dunia. Pasalnya, Apple sudah identik dengan Jobs. Kesuksesan Apple adalah kesuksesan Jobs dan sebaliknya. Karena itu, koran-koran besar AS melihat Jobs identik dengan Apple. Kemunduran Jobs diprediksi menjadi “lonceng kematian” Apple.

Tetapi Jobs dalam sambutan perpisahannya meminta para investor tidak panik dan tetap tenang. Sebab, orang yang menggantikannya adalah figur tepat dan sudah menguasai visi, misi, filosofi, dan kultur Apple. Meskipun, Cook baru bergabung dengan perusahan itu pada 1998.

Menyadari keraguan publik atas dirinya seperti itu, Cook segera mengirim surat elektronik kepada seluruh karyawan Apple sesaat setelah dia mengambil alih tugas dan peran Jobs. Dalam surat itu Cook menegaskan bahwa di bawah kepemimpinannya Apple tidak akan berubah. Apple akan tetap inovatif.

“Sebagai CEO, saya mendapat peluang emas untuk membawa perusahan ini sebagai yang paling inovatif di dunia. Bergabung dengan Apple adalah keputusan terbesar yang pernah saya ambil selama hidup dan sungguh luar biasa bahwa saya boleh bekerja sama dengan Steve (Jobs) selama 13 tahun. Saya membagikan optimisme Steve bagi masa depan Apple yang lebih cerah,” kata Cook dalam pembukaan suratnya itu.

Cook menegaskan lagi bahwa dia akan tetap mempertahankan budaya Apple yang unik dan tetap menciptakan produk-produk yang inovatif dan eksklusif. “Saya ingin Anda percaya bahwa Apple tidak akan berubah. Saya memegang teguh prinsip-prinsip dan nilai-nilai unik Apple. Steve (Jobs) membangun perusahan ini dengan budaya yang tidak dimiliki oleh perusahan lain di dunia. Karena itu, saya akan tetap mempertahankan apa yang sudah menjadi DNA (deoxyribonucleic acid) perusahan ini. Kita akan terus menghasilkan produk-produk terbaik di dunia yang memuaskan para pelanggan kita dan membuat karyawan kita bangga pada apa yang mereka hasilkan,” lanjut Cook.

Timothy D Cook sebenarnya bukan orang baru dalam jabatan ini. Dia sudah dimagang dan siapkan oleh Steve Jobs sendiri. Sebab setiap kali Jobs beurusan dengan rumah sakit, tugas dan tanggung jawab Jobs diambil alih Cook. Misalnya, pada 2004, Cook menjadi CEO selama dua bulan ketika Jobs sedang dalam pemulihan pasca operasi kangker pankreas. Lalu pada 2009, Cook kembali menjadi CEO selama beberapa bulan ketika Jobs menjalani transplantasi hati. Lalu pada Januari 2011, Jobs juga absen memimpin perusahan besar itu karena alasan medis. Maka tugas Jobs sehari-hari diambil alih Cook.

Dari Keluarga Sederhana
Timothy D Cook lahir di Robertsdale, Alabama, pada 1 November 1960. Dia baru akan berumur 51 tahun. Bapaknya adalah buruh galangan kapal di kota itu, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga biasa.

Cook menamatkan pendidikan menengahnya di Robertsdale High School. Kemudian menempuh pendidikan tinggi dan lulus dari Auburn University. Sedangkan gelar MBA (Master of Business Administration)-nya diraih di Sekolah Bisnis Fuqua, Duke University.

Setelah menamatkan pendidikan, dunia pekerjaan Cook tidak jauh dari teknologi komputer. Dia bekerja selama 12 tahun di IBM. Dia pernah menjabat Direktur Amerika Utara perusahan komputer ternama tersebut. Kemudian dia pindah ke Compaq. Tetapi hanya bertahan enam bulan di perusahan itu sebelum direkrut Steve Jobs ke Apple pada 1998. Selama di Apple, Cook menjabat Senior Vice President for Worldwide Operations. Dari situ kemudian dia ditunjuk menjadi CEO Apple. Dengan dipilih sebagai CEO Apple, Cook kini menjadi salah satu ekeskutif perusahan yang paling berkuasa di dunia.

Dalam kerja, Cook sangat menekankan pentingnya intuisi. Pasalnya, intuisi itu pulalah yang membimbingnya mengambil keputusan besar dalam kehidupannya, bergabung dengan Apple Inc. Tetapi, intuisi itu jangan dibiarkan sendiri. Dia harus dilengkapi dengan persiapan yang matang dan kerja keras.

Cook dilukiskan sebagai orang yang sangat fokus pada orang yang dengannya dia bisa “nyambung” secara emosional. Dia juga dilukiskan sebagai orang yang gila kerja. Dia selalu menjadi orang pertama yang datang ke kantor dan orang paling akhir tinggalkan kantor. Komitmennya pun jauh lebih tinggi dari yang lain.

Bayangkan, dia sudah rutin kirim email mulai pukul 04.30 pagi. Bahkan hari Minggu malam dia manfaatkan untuk rapat dengan stafnya melalui telepon untuk mempersiapkan pekerjaan pada satu minggu ke depan.

Di tengah kesibukannya itu, Cook selalu menyediakan waktu untuk berolah raga. Kebetulan juga dia suka olah raga. Olah raga vaforitnya adalah naik gunung, bersepeda, dan fitness. Dengan olah raga dia menciptakan tubuh yang sehat. Sebab ada pepatah latin, mens sana in corpore sano (Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat). Dengan fisik dan pikiran yang sehat dia mau menjaga DNA Apple dan menjadikannya sebagai perusahan paling inovatif di dunia. Selamat Mr Cook. (Dari Berbagai Sumber/Alex Madji)

Senin, 05 September 2011

Anak Orang Kampung Itu Kini Jadi PM Jepang

Yoshihiko Noda namanya. Umurnya baru 54 tahun. Tetapi dia sudah menduduki jabatan tertinggi di Pemerintahan Jepang. Yaitu menjadi Perdana Menteri (PM) menggantikan Naoto Kan. Dia terpilih pada Senin, 29 Agustus 2011 setelah mengalahkan lawan-lawannya, sesama Partai Demokrat yang menguasai majelis rendah negeri matahari terbit itu. Noda mengantongi 215 suara. Sementara pesaingnya, Menteri Industri dan Perdagangan Banri Kaieda hanya mendapat 177 suara.

Noda adalah PM ke-6 Jepang pada lima tahun terakhir. Kalau mulus, masa jabatannya akan berakhir pada September 2012. Noda dinilai sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan moderat untuk menghadapi krisis nasional saat ini.

Meski demikian, Noda melukiskan dirinya sebagai orang yang biasa saja. Anak orang miskin dan tidak kaya. Meski tampan, tetapi dia tidak mau menjual ketampanan. “Saya orang biasa. Saya tidak punya banyak sumber ekonomi. Saya tidak pentingkan penampilan dan saya tidak menjual tampang saya,” kata Noda saat mengumumkan pencalonanya menjadi PM Jepang beberapa waktu silam.

Sebelum menjadi PM negeri samurai itu, Noda menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Naoto Kan yang kemudian menjadi PM. Sebagai Menteri Keuangan, Noda berjuang keras memulihkan ekonomi Jepang yang masih dilanda resesi, tingginya utang negara dan menguatnya nilai tukar yen atas dolar, sehingga memukul pendapatan ekspor para eksportir Jepang.Selain itu, Noda juga menghadapi tingginya angka pengangguran di negeri itu yang menurut data bulan Juli 2011 mencapai 4,7 persen. Ini pulalah yang dihadapi Noda selama mengembang menjadi PM Jepang.

Orang Kampung
Yoshihiko Noda lahir 20 Mei 1957 dari sebuah keluarga miskin di Funabashi, Chiba. Dia putra seorang anggota Pasukan Bela Diri Jepang yang bertugas hanya sebagai pelayan di kesatuannya. Sementara kakeknya adalah petani lokal.Meski anak petani, Noda lulus dari sekolah prestisius di Jepang. Dia lulus dari Sekolah Ilmu Politik dan Ekonomi Universitas Waseda, universitas ternama di Jepang, pada 1980. Dia juga lulus dari Institut Pemerintahan dan Manajemen Matsushita, sebuah institusi prestisius yang didirikan pendiri Panasonic, Konosuke Matsushita. Institut ini juga terkenal dengan latihan seni Jepang Kuno, seperti pesta minum teh Jepang, pertarungan stik Kendo, dan meditasi Zen. Selama menempuh pendidikan di tempat ini, dia sekaligus bekerja paruh waktu sebagai pembaca meteran gas rumah tangga di Prefektur Chiba.

Dalam dunia olah raga, Noda adalah penggemar bela diri judo dan gulat. Bahkan dia mengantongi sabuk hitam dalam olah raga Judo. Noda kemudian menikah dan memiliki dua orang anak.

Sejak muda, Noda aktif di politik. Dia mula-mula menjadi anggota Partai Buruh Jepang pada 1992-1994. Baru setahun menjadi anggota partai ini, dia sudah terpilih sebagai anggota Majelis Rendah mewakili Distrik Chiba pada 1993 dalam umur 29 tahun. Inilah untuk pertama kalinya dia terjun ke pentas politik nasional.Setelah keluar dari partai itu, dia kemudian bergabung dengan Partai Demokrat pada 2000 (beberapa sumber lain menyebutkan sejak 1998). Karir politiknya di partai ini terus meroket. Di partai ini, Noda dikenal sebagai seorang reformis. Meskipun, dalam bidang keuangan dia cukup konservatif.

Pada 2010, PM Naoto Kan memilihnya menjadi Menteri Keuangan menggantikan dirinya yang naik menjadi PM Jepang. Gempa bumi dahsyat dan tsunami hebat yang melanda Jepang pada Maret 2011 lalu yang diikuti krisis nuklir ternyata membawa “keuntungan politik” bagi Noda.

Ketidakmampuan Kan menangani krisis itu membuat pamornya terus merosot dan muncul desakan dari internal partai untuk berhenti dari presiden Partai Demokrat Jepang yang juga berarti mundur dari PM Jepang.Kan memang akhirnya mundur dan Noda terpilih menggantikannya.

Selamat Tuan Noda. Mudah-mudahan Anda bisa mengemban amanat rakyat Jepang untuk memimpin negara itu baik untuk melewati krisis yang sedang terjadi di sana maupun dalam bersaing dengan negara lain, terutama tetangganya Cina. Lebih dari itu, bisa memberi contoh untuk pemimpin lain di Asia, terutama Indonesia. (Dari berbagai sumber/Alex Madji)

Setelah Libur Lebaran 2011

Lebaran telah usai. Warga yang mudik sudah kembali ke kota. Meski demikian, pada Senin 5 September 2011, hari pertama kerja setelah libur lebaran, jalanan Jakarta masih lengang. Tidak ada kemacetan berarti. Perjalanan dari rumah ke kantor, lewat Kebon Kacang-Paninggian-Joglo-Pos Pengumben-Jalan Panjang-Senayan-Semanggi lancar. Di titik-titik yang biasanya macet, hari ini masih lancar.

Hanya saja, saya mengalami sedikit sial. Pasalnya, motor yang saya kendarai mogok persis di lampu merah Pos Pengumben (yang mau ke Jalan Panjang). Di tempat yang sama, saya pernah mengalami masalah serupa tapi tak sama. Saat itu, ban motor RX King saya gembos. Saya harus dorong hingga tempat tambal ban yang terletak persis setelah lampu merah Pos Pengumben (perihal tukang tambal ban ini sudah saya tulis dalam blog ini).Hari ini, Honda Revo milik istri saya mogok. Ke tempat tambal ban yang sama, saya dorong motor itu. Businya dibuka. Setelah dibersihkan pakai spiritus, tetap saja mati.

Entah apanya yang dibuka oleh tukang tambal ban yang kali ini dilayani orang Kupang, kemudian hidup kembali. Saya pun melanjutkan perjalan ke kantor.Alhasil, saya baru sampai kantor pukul 08.30 WIB. Terlambat dari biasanya. Meskipun tidak ada yang marah dan sanksi atas keterlambatan tersebut. Kecuali beban moral yang saya “ciptakan” sendiri.

Di Rumah Saja
Saya praktis menjalani libur lebaran mulai Jumat, 26 Agustus 2011. Hari itu saya pulang jam 12.00. Pasalnya, saya harus mengantar pembantu ke Terminal Lebak Bulus. Sorenya, saya harus main dengan anak. Saya baru upload berita lagi pada malam harinya, ketika anak-anak terlelap dalam keheningan malam.Keesokan harinya, saya memang dapat jatah tidak masuk. Hari ini bablas tidak upload berita. Paginya, masih antar pembatu yang satu lagi ke Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan.

Keinginan untuk jogging pagi itu, seperti yang biasa saya lakukan, juga batal karena harus mengurus anak dan rumah bersama istri. Saya baru bisa jogging sore harinya karena ada saudara yang bertandang untuk acara “bakar-bakar” malam harinya. Jadi bisa titip anak sebentar. Minggu, 28 Agustus juga saya libur. Saya baru isi berita lagi pada Senin 29 Agustus 2011. Itu pun sore hari, ketika anak-anak semua tidur.

Sedangkan 30 Agustus sampai 1 September 2011, saya libur total. Hari-hari ini saya isi dengan menjemput adik dan kakak bapak saya ke Bandara pada Selasa 30 Agustus. Hari-hari selanjutnya diisi dengan bercengkerama dengan mereka yang baru datang dari kampung.Jumat 2 September, sempat ke kantor. Tetapi, pulang siang dan mengikuti sebuah diskusi tentang tambang di Cempaka Putih sebelum melanjutkan perjalanan ke Buaran, Jakarta Timur untuk mengunjungi rumah saudara bersama adik dan kakak bapa saya di sana. Sedangkan Sabtunya, saya kerja di rumah saja. Lalu sorenya ke Depok dan baru pulang pada Minggu, 4 September 2011.

Begitulah liburan lebaran tahun ini diisi. Tidak terlalu luar biasa, kecuali bisa berkumpul dengan keluarga. Akhirnya, selamat beraktivitas kembali, sampai libur lebaran tahun depan. (Alex Madji)